ANGAN ANGAN

378 43 2
                                    

Papa afdhal dan mama maya mengajak lini untuk liburan sejenak semalam di villa mereka yang ada di puncak, tentu saja mahalini tidak akan menolak. Hari itu malam sabtu jadi besoknya lini tidak akan ada kelas. Mereka berangkat sore hari dan sampai divilla menjelang petang karena memang kebetulan jalanan tidak begitu macet. Villa keluarga nuca cukup luas namun memang hanya ada dua kamar saja jadi nuca tidur sekamar dengan mahalini dan mama papa nuca sudah percaya bahwa mereka tidak akan berbuat macam macam.

Waktu makan malam tiba. Mereka menikmati makan malam sembari bercengkrama

"Lini, gimana kuliahnya sayang? Lancarkan" tanya mama maya

"Tentu saja ma, semuanya berjalan lancar" jawab lini sopan

"Nuca, lini apa kalian pernah memikirkan tentang masa depan?" Tanya papa afdhal

Lini dan nuca sedikit kaget dan saling melihat
"Emm. Mungkin sedikit pa. Tumben tanya gitu pa?" Kata nuca

"Ya ngak papa, papa cuma mau memastikan tentang kalian. Waktu terus berjalan dan usia juga terus bertambah. Kita ngak pernah tau sampai kapan kita diberi waktu" nasihat papa afdhal

Nuca dan lini diam mereka masih mencerna maksut perkataan papa barusan

Makan malam pun selesai dan papa afdhal serta mama maya kembali kekamarnya. Namun lini dan nuca masih duduk di  tepian kolam renang

"Sayang, aku masih kepikiran kata papa tadi" kata lini sambil menatap kosong ke kolam

"Sama, aku mulai bisa mencerna maksut papa" sahut nuca
"Apa?" Tanya lini melihat nuca

"Sayang, sekarang usia kita masih terbilang muda bahkan aku lebih muda dari kamu tapi mungkin benar kata papa, sekarang sudah waktunya kita memikirkan tentang kita" jawab nuca

"Kita? Kita kenapa?" Kata lini masih bingung

"Apa boleh kalau aku minta kita merencanakan tentang tujuan dari hubungan kita sekarang? Maksut aku jenjang yang serius. Hanya merencanakan dan menetapkan tujuan bukan harus sekarang menikah" terang nuca

"Nuc, bahkan jika sekarang menikah pun aku siap" jawab lini tegas

Nuca yang sedikit shock dengan kemantapan hati lini padanya.

"Mulai sekarang aku janji aku akan kerja lebih keras, mengumpulkan uang untuk membangun masa depan bersama kamu. Paling lambat mungkin 4 tahun lagi kita sudah bisa membina rumah tangga." Kata nuca pada mahalini dengan mantap

"Dan aku akan berusaha memantaskan diri menjadi istrimu. Tapi sebelum kita melangkah lebih jauh yang terpenting adalah saling membenahi diri masing masing. Kita sama sama belajar mengendalikan ego. Kita sama sama belajar saling mengerti. Oke sayang?" Sahut lini

"Aku janji, aku janji sama kamu kita akan sama sama" kata nuca sambil memeluk mahalini

Waktu malam cepat berlalu mereka segera masuk kekamar dan bersiap tidur karna besok pagi mereka akan pulang ke jakarta
Saat lini mulai terlelap dalam dekapannya nuca memandangi wajah cantin dan tenang milik pujaan hatinnya.

"Kita tidak pernah tau sampai kapan kita diberi waktu, tapi aku tau dengan siapa aku harus menghabiskan sisa waktuku" bisik nuca lalu mencium kening lini dan menyusulnya ke alam mimpi




*hai readers terimakasih sudah membaca, mohon maaf masih banyak kesalahan. Cerita ini hanya fiksi ya tidak perlu dikaitkan dengan dunia nyata. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tunggu part selanjutnya. Happy reading :) *

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang