MENIKAH ?

864 62 9
                                    

Sore itu hujan sudah usai, mama luna kebetulan pulang lebih dini tak seperti biasanya yang pulang ketika hari sudah gelap.  Sampai di rumah mama luna memarkirkan mobilnya lalu hendak masuk kerumah tapi disaat bersamaan ada mobil yang berhenti didepan juga dan ternyata mereka adalah teman teman lini (ziva, tiara, sam).
"Eh ada kalian, mau main sama lini ya" sapa mama luna pada teman teman anak tersayangnya itu.
"Hehe iya tante kemarin kita udah janjian mau ngumpul bareng. Lini nya ada tante?" Tanya sam

"Kayanya sih ada didalem, seharian nggak pamit kemana mana soalnya sama tante, yaudah yuk masuk tante juga baru pulang kerja" sambut mama luna mengajak mereka masuk

Baru membuka pintu beberapa langkah kedalam rumah mereka semua terkejut dengan yang ada didepan mata mereka. Pemandangan yang terasa cukup mengelikan dan pasti menimbulkan pikiran yang macam macam jika begini keadaanya. Ada baju nuca yang tergeletak begitu, nuca dan lini yang berpelukan tertidur dalam selimut dan terlihat seperti nuca tidak mengenakan pakaian.
Tiara dan ziva dengan kepolosan merek kompak menutup mata dan berkata "astaga mataku ternoda ziv" kata titi.  "Emak abah aku ngak mau punya adek" rengek ziva yang dihadiahi bekapan dari samuel karena perkataannya barusan . Samuel hanya meringis ngeri memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. Mama luna yang sempat terkejut dan diam beberapa detik karena shock, walaupun sebenarnya dia juga ketakutannya sedikit teredakan karena laki laki itu adalah nuca yang ia tau sangat mencintai anak wanitannya tersebut .

Mama luna mendekat pada mereka dan berkacak pinggang sambil geleng geleng kepala dan berkata dengan cukup keras berniat mengagetkan lini dan nuca agar segera bangun
"Bangun bangun kalian digrebek wey !!! Bangun"
Ziva, sam dan tiara yang mendengar itu malah tertawa renyah.
Lini dan nuca sontak kaget karena itu mereka langsung membuka mata dan semakin kaget karena ditatap dengan mengerikan oleh semua orang di depannya. Nuca dan lini saling tatap, sungguh mereka merasa seperti pasangan mesum yang di grebek oleh pak rt sekarang.
"Eh tante udah pulang" kata nuca terbata dan mengaruk tenguknya yang tidak gatal itu .
"Pake baju dulu baru kita bicara, dasar kalian ini" jawab mama luna sambil geleng geleng.
Mendengar perkataan mama luna nuca malu setengah mati bisa bisa nya dia lupa kalau dia belum mengenakan pakaian dengan benar, sudah bisa nuca tebak apa yang ada dipikiran mereka semua sekarang .

Mereka semua termasuk teman teman lini diajak duduk di ruang keluarga setelah lini dan nuca merapikan pakaiannya. Nuca dan lini sedari tadi hanya saling melempar pandangan takut dengan apa yang akan dikatakan mama luna.

"Lain kali pinter dikit dong kalian ini mainnya, masa diruang tamu kan jadi ketauan" kata mama luna dengan nada meledek

Nuca dan lini melotot bersama dan lini berkata " mama astaga, kita ngak ngapa ngapain tadi aku sama nuca sepedaan terus keujanan yaudah aku suruh ganti baju eh tapi blm pake baju kita ketiduran sambil nonton, ya kan nuc ?"

"Eh eh iya tante maaf nuca lupa belum pake kaos udah keburu ketiduran. Tapi percaya deh kita ngak macem macem kok cuma satu macem" kata nuca sambil menaikan dua jarinnya ✌🏻.

"Yaaaa gimana yaaa ziv, sam, ti?" Kata mama maya bercanda sambil melirik teman temannya

Tiara dengan seribu kepolosannya malah berceletuk "udah tante nikahin aja, waktu itu aku juga liat kok waktu dirumah nuca. Iya kan lin?"

Lini yang semakin malu karena kepolosan tiara melempar bantal ke arah tiara dan ziva dan sam terkekeh.

"Nuc tante udah telfon mama sama papa kamu katanya kamu boleh kok nikah. Jadi gimana?" Tembak mama luna.

"Ha hah gimana tante ?" Nuca sedikit terkejut mendengarnya, ia memang ingin menikahi lini tapi tidak menyangka secepat ini

"Ya kamu mau nggak nikah sama lini? Kalau enggak tante cariin aja yang mau sama lini" goda mama luna

"Mamaa apaan sii malu tau" sahut lini menutup wajahnya

"Emm tante yakin sama saya?" Tanya nuca sedikit serius

"Ya kalau nggak yakin nggak mungkin saya nanya kamu nuc nuc" jawab mama luna

"Emmm iya tante saya mau menikahi lini, tapi tetap saja alasannya bukan karena kita macem macem seperti yang kalian pikir ya. Saya mau menikahi lini karena saya yakin lini adalah wanita yang tepat untuk saya cintai sampai akhir hidup saya" kata nuca serius sambil menengok ke arah mahalini disampingnya

Lini yang mendengar ucapan nuca hatinnya menjadi bergetar hebat. Lini tidak menyangka akan secepat ini dan nuca seberani ini. Senyuman mengembang di bibir keduanya.

"Yaudah, mama yang urus semua kalian nikah minggu depan" jawab mama luna enteng

"What!?" Kaget lini dan nuca

"Mah itu cepet bangget loh" tanya lini

"Ya gapapa, tenang aja mama yang urus. Dah mama mau mandi dulu abis pulang kerja. Bye calon mantu dan anak mama sayang" ledek mama luna sambil melaju naik kekamarnya

"Wah gila, sobat kaku gue mau nikah. Kesalip gue" kata sam meledek nuca

"Gila gila, emak abah ku selamat" kata ziva senang

"Ya Tuhan temenku yang cerewet mau nikah" kata tiara sambil geleng geleng

Nuca dan lini tertawa geli dengan apa yang terjadi. Tapi mereka tetap bahagia menjelang hari bahagia yang selama ini mereka nantikan. Mendekati hari hari bahagia itu lini pun telah memutuskan untuk berada pada keyakinan yang sama dengan nuca. Orang tua lini pun mengerti dengan pilihan anak tersayangnya itu. Semua larut dalam euforia menyambut hari bahagia nuca dan lini




*hai readers terimakasih sudah membaca. Mohon maaf banyak kesalahan. Cerita ini hanya fiktif tidak perlu dikaitkan dengan kenyataan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tunggu part selanjutnya. Happy reading :) *

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang