TERCIDUK

495 52 5
                                    

Pagi itu tiara sudah menyiapkan pakaian untuk mahalini seperti pesan yang dikirim nuca tadi malam, setelah bersiap siap tiara berangkat menuju rumah nuca. Sampai didepan pintu tiara mengetuk pintu tapi tidak ada sahutan berkali kali hingga menelfon tapi ponsel nuca dan lini tidak aktif, akhirnya tiara memutuskan untuk masuk saja kedalam toh nuca pasti paham. Dengan salam tiara masuk pelan pelan dan mencari nuca lini diruang tengah dapur namun tidak ada. Tiara menuju kamar nuca dengan pintu yang sedikit terbuka. Ia pikir mungkin mereka masih bersiap siap dikamar. Ketika membuka pintu dan melangkah masuk diambang pintu tiara shock matanya terbelalak melihat pakaian mahalini yang sobek tergeletak dilantai dan melihat nuca tidur bertelanjang dada disatu ranjang yang sama dengan lini. Pikiran tiara sudah menebak nebak apa yang temannya ini lakukan. Nuca masih tertidur pulas memeluk lini. Tiara mendekat dan menjewer telinga lini serta nuca dengan polosnya.

"Awwww" pekik nuca dan lini bangun
Nuca dan lini kaget melihat tiara sudah di depannya

"Apaan sih tii sakit tau" ucap lini memegangi telingannya.
"Iya ni bocah seenak jidat" kata nuca sambil mengucek matanya agar lebih jelas

"Kalian ini astaga pintu kamar ga ditutup, nuca gapake baju, baju lini sobek dilantai gitu aja dan astaga lini kok bisa pake atasan nuca gitu" kata tiara menepuk jidatnya .

Nuca dan lini saling pandang mereka tersenyum mendengar ocehan temannya itu.

Nuca bangkit dan mengambil kaos di lemari lalu mengenakannya. Mereka mengajak tiara turun ke bawah untuk ngobrol .

"Hm pikirannya gausah mesum gitu deh ti. Aku sama nuca ga ngapa ngapain" kata mahalini sambil membawakan minum

"Ya terus itu kenapa bajunya bisa gitu" tanya tiara curiga

"Tadi malem lini keujanan jadi ganti baju eh baju yang dia pake sobek kesangkut meja yauda pake baju gue, dan kalo gue tidur emg gapernah pake kaos lini juga udah tau" jawab nuca

"Ish kalian jantung aku hampir copot liatnya. Awas aja kalo kalian ngapa ngapain. Aku belum siap punya ponakan huaaaa" teriak tiara

"Mulut nya itu lo kalo ngomong" sahut lini melempar bantal ke tiara

Nuca tersenyum melihat tingkah mereka. "Gapapa dong ti, punya ponakan kan lucu ya nggak yang" ucap nuca jahil melirik kearah lini

"Nuca !!!!" Teriak lini mencubit perut nuca sementara nuca tertawa puas mendengar itu.

Tiara hanya mengeleng kepala melihat kelakuan dua temannya itu dia benar benar seperti nyamuk sekarang.

"Dah cukup sarapan keuwuan kalian pagi ini, nih bajunya lin cepet ganti kita berangkat kekampus" kata tiara menyerahkan pakaian yang ia bawa

Lini berangkat kekampus dengan tiara. Sebelum berangkat lini sudah berpamitan dan menyiapkan sarapan untuk nuca. Nasi goreng favorite yang selalu nuca tunggu.

Benar benar lini selalu bisa menjadi candu dan penyemangatnya setiap hari. Nuca tidak habis pikir bagaimana bisa ia sebodoh itu kemarin berpikiran untuk melepaskan lini. Mungkin jika itu terjadi nuca adalah laki laki terbodoh yang ada didunia ini.

Nuca tersenyum membayangkan tingkah lucu dan kesabaran mahalini selama ini menghadapinnya yang tak jarang terlihat begitu rumit dan membingungkan. Bahkan dirinya sendiri saja seakan sulit memahami perasaan dan keinginannya. Tapi lini selalu tau. Nuca bukan laki laki hebat dan lini bukan wanita sempurna tapi bagi nuca lini adalah perempuan yang paling tepat dan dia beruntung bisa mendapatkan hati seorang bidadari sesabar lini




*hai readers terimakasih sudah membaca. Mohon maaf banyak kesalahan. Cerita ini hanya fiktif jadi tidak perlu dikaitkan dengan kenyataan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tunggu part selanjutnya. Happy reading :) *

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang