KITA

819 54 0
                                    

NUCA
Hari ini terasa cukup melelahkan sekali, meskipun begitu Raja Giannuca atau kerap disapa Nuca masih terlihat dengan tegas ketampanannya, entah kutukan atau sebuah anugerah wajah tampan nuca seolah tidak pernah pudar dalam keadaan sekacau apapun dirinnya. Hal ini tentu menjadi daya pikat bagi para kaum hawa yang bertemu dengannya. Nuca adalah seorang Musisi, yap! dia baru saja menyelesaikan sekolah ditingkat menengah atas (SMA), namun kharismanya sungguh luar biasa dan ia memilih untuk menekuni hobinya dalam bermusik menjadi sebuah pekerjaan.

MAHALINI
tidak terasa waktu kuliahnya hari ini telah usai, dengan anggun lini begitu ia kerap disapa berjalan menyusuri koridor dikampusnya untuk segera pulang. Ya! Mahalini adalah mahasiswa semester 3 difakultas kedokteran gigi yang cukup terpandang. Tidak hanya menyandang mahasiswi fakultas kedokteran gigi namun ia juga menjalani profesi sebagai seorang penyanyi muda berbakat yang didukung oleh suara merdu serta paras ayu nan anggun yang ia miliki, tentu saja menjadi nilai plus bagi seorang mahalini .

"Aku pulang" sapa mahalini ketika memasuki rumahnya yang cukup luas itu, dari ruang tamu terdengar jawaban dari sang mama tercinta mama luna "hai sayang, sudah pulang kamu. Itu dimeja sudah disiapin makan jangan lupa makan" ucap mama sambil mengumbar senyum manis pada anak kesayangannya itu. "Siap mama cantik, aku ganti baju dulu deh" sahut mahalini sambil berlalu menaiki tangga menuju kamarnya"

Nuca yang sedari pagi sudah berkutat dengan pekerjaannya membuat melodi melodi indah kini mengemas barangnya dan melajukan mobilnya menuju rumahnya. Sampainya dirumah ia merebahkan badan sejenak di kamarnya. Terlintas tiba tiba wajah mahalini, wanita yang sudah cukup lama dekat dengannya namun belum juga ada kepastian hubungan antara mereka. Bukan karena tidak mau memberi kejelasan tapi memang Nuca adalah tipikal pria yang sulit mengungkapkan, tak jarang ia terlihat seperti seorang laki laki dingin, kaku dan jutek. Namun hal ini tidak berlaku ketika dengan lini, nuca akan berubah menjadi laki laki yang lembut dan sangat perhatian. Ia lalu meraih ponsel disaku celanannya dan mengirim pesan pada lini

Nuca
"Hai lin, udah pulang ?"

Lini 🌹
"Hai nuc, udah nih dari tadi sih. Kenapa?"

Nuca
"Syukur deh udah dirumah. Emm..nanti malem mau keluar sama aku? Kalau ngak sibuk sih"

Lini🌹
"enggak kok nggak sibuk, oke deh nanti jam berapa?"

Nuca
"Jam 7 ya aku jemput"

Lini🌹
"Siap bos"

Mendapat jawaban dari lini yang mengiyakan ajakannya membuat nuca sedikit lega dan menyunginggkan senyuman.  Ia berpikir bahwa mungkin ini saatnya ia memperjelas semuanya. Ya! Semuanya diantara mereka berdua.


*hai readers! Terimakasih sudah menyempatkan membaca cerita ini. Cerita ini adalah fiksi semata tidak perlu dipaksakan terjadi didunia nyata yaa. Maaf masih banyak kekurangan. Semoga suka dan tunggu part selanjutnya yaa. Jika tidak keberatan boleh tinggalkan jejak :) terimakasih !*

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang