KECEWA

381 51 1
                                    

Nuca sudah sampai di rumahnya. Segera iya membereskan kopernya dan bergegas mandi. Selama nuca mandi mahalini sudah sampai dirumah nuca, melihat rumah sudah tidak terkunci itu berarti nuca sudah pulang. Langsung saja lini masuk dan mencari nuca, tak menemukan nuca didepan lini berpikir pasti dikamar, lini menuju kekamar dan mendegar gemercik air dikamar mandi yang menandakan nuca sedang mandi. Lini duduk dikasur nuca dengan cemas, ia terus merasakan sakit didadanya mengingat foto foto itu dan ketidak jujuran nuca jika ia kebali bersama jasmine. Lini sudah meneteskan air matanya sejak tadi.
Nuca keluar dari kamar mandi dengan kaos hitam namun dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Nuca kaget melihat mahalini sudah ada dikamarnya bahkan mahalini sedang menangis. Nuca langsung menghampiri mahalini panik, nuca menarik wajah mahalini untuk menatapnya dihapus air mata mahalini "kenapa sayang? Kok tau tau nangis?" Tanya nuca lembut.

Mahalini menatap nuca dalam , tersirat kekecewaan diwajahnya. Ia tidak menyangka jika nuca setega itu padanyya. Mahalini melepaskan tangan nuca dari wajahnya.
Mahalini membuka ponsel dan memperlihatkan foto yang ia terima kepada nuca.
Nuca yang melihat itu langsung melotot kaget setengah mati, nuca paham sekarang apa yang membuat wanita dihadapannya ini menangis.

"Aku minta maaf untuk ketidak jujuranku tentang ini, tapi aku akan ceritakan semua dengan jelas dan jujur. Apa kamu mau mendengarkan aku dulu" pinta nuca

Mahalini masih menangis, bahkan semakin deras air matanya, mahalini tidak siap membayangkan jika nuca akan jujur bahwa ia memang ada hubungan dengan wanita itu.
Nuca menarik mahalini kedalam pelukannya lalu menjelaskan
"Lin, jasmine adalah anak dari bosku. Dan ternyata dia menaruh hati padaku. Ayahnya meminta kami kebali sebagai sebuah langkah pendekatan. Aku sudah mengatakan padanya jika aku sudah mencintai kamu tapi dia tidak menerima penolakan. Dia memberiku pilihan setelah kami kebali aku bisa memutuskan untuk mencintai anaknya dan tetap bekerja dikantor atau aku menolaknya dengan resiko aku keluar dari kantor itu.

Lini kaget mendengar penjelasannya lini menarik tubuhnya dari nuca dan menatap nuca lebih dalam, dari sorot matanya ia tau nuca jujur.
Nuca melanjutkan ceritanya
"Semua foto yang kamu lihat memang benar itu aku, tapi kejadian dibaliknya tidak sesederhana itu. Dia jatuh , dia kedinginan ya masa aku diam aja. Dan setelah sampai di bandara kemarin aku sudah mengatakan keputusanku pada pak tomy bahwa aku memilih kamu, mahalini raharja wanita yang sangat aku cintai dan tidak masalah jika aku harus keluar dari kantor itu"

Mahalini terenyuh mendegar itu, itu sebuah keputusan yang besar. Pekerjaan dan kantor itu adalah impian nuca, dan nuca melepas semuannya demi lini. "Kenapa kamu lepasin kantor itu? Terus pekerjaan kamu gimana nuc" tanya lini sedih

"Aku akan mencoba membangun sendiri usahaku sayang, aku yakin semua pasti ada jalannya. Aku nggak mungkin ngelepasin kamu. Aku terlalu lemah untuk kehilangan kamu" kata nuca dengan senyuman manis diwajahnya meyakinkan lini

"Nuc terimakasih banyak untuk semua pengorbanan kamu, tapi aku sedikit kecewa karena kamu tidak jujur sejak awal. Kalau kamu cerita semuanya mungkin tidak akan salah paham begini" kata lini tertunduk

"Untuk yang satu itu aku akui aku memang salah, aku bingung waktu itu aku takut melukai kamu. Maafkan aku" kata nuca memegang pipi lini.

"Lain kali apapun yang terjadi tolong jujur" kata lini

Nuca mendekatkan wajahnya kelini diciumnya bibir lini dalam dalam, ia menumpahkan kerinduan dan penyesalannya disana. Lini menikmati apa yang nuca lakukan. Mereka menyadari bahwa mereka saling membutuhkan saling menguatkan dan akan sulit jika berjalan sendirian.

Nuca memeluk lini dan membenamkan wajahnya dileher lini. Nuca berbisik lirih "aku tidak akan melepaskan kamu sayang"

Perkataan itu sukses membuat hati lini hangat. Perasaanya kembali tenang setelah dibuat berantakan sesaat sebelumnnya.

Rasa cinta dan sayangnya pada nuca yang begitu tulus dan serius membuat lini akan selalu percaya dan menyerahkan seluruh hatinya pada nuca. Bahkan jika ia harus dikatakan bodoh karena terlalu murah hati ia rela karena itu hanya ia lakukan untuk nuca .




* hai readers terimakasih sudah membaca, mohon maaf masih banyak kesalahan. Cerita ini hanya fiktif tidak perlu dikaitkan dengan kenyataan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tunggu part selanjutnya. Happy reading :) *

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang