PILIHAN

353 41 6
                                    

Hari itu nuca sedang meneliti beberapa berkas di meja kerjanya, ada seseorang yang mengetuk pintu ruang kerjanya
"Ya, silahkan masuk" pinta nuca

Pintu terbuka dan menampakkan seorang jasmine didepan nuca.
"Pak nuca, siang ini kita akan bertemu dengan ayah saya di restoran yang sudah ditentukan. Kata ayah beliau tidak menerima penolakan dan saya berangkat bersama anda" ucap jasmine formal mengingat ini masih jam kantor, tidak etis jika ia hanya memanggil nama.

Belum sempat nuca menjawab jasmine sudah berlalu keluar dari ruangan. Nuca merasa kesal dengan hal itu, ia seperti boneka yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Jam bertemu dengan pak tomy tiba. Nuca dan jasmine berangkat menuju restoran yang dimaksud. Sedikit terkejut karena ternyata tempat yang dimaksut adalah resto favorite mahalini. Dengan was was nuca mengikuti jasmine berjalan kedalam menemui bosnya itu.

Terlihat pak tomy sudah duduk disebuah meja dengan beberapa hidangan didepannya. Mereka duduk dan menyalami pak tomy.

"Bagaimana kabar kalian ? Kau tidak menyakiti putriku bukan ?" Tanya pak tomy seraya mehembuskan asap rokoknya.

"Tentu ayah. Dia lelaki baik" jawab jasmine
Nuca hanya terdiam seribu bahasa tidak nyaman dengan situasi ini. Pikirannya terus memikirkan mahalini, ia takut jika akan terjadi kesalah pahaman antara mereka.

"Jadi saya minta kamu kesini nuca, tentu ada sebabnya. Saya mau kamu berlibur dengan jasmine selama 2 hari ke bali. Saya rasa itu cukup untuk meyakinkan kamu apakah kamu mampu mencintai anak saya atau tidak" ucap pak tomy dengan melirik tajam ke arah nuca

Nuca mendengar itu tentu bingung bukan kepalang. Ia rasa ia harus menjelaskan bahwa ia telah menitipkan hatinya hanya kepada mahalini.
"Maaf pak, bukannya saya tidak sopan tapi jujur saja saya sudah memilik seorang wanita yang sangat saya cintai" kata nuca sopan

Jasmine yang mendengar itu merasa ditampar, bagaimana tidak laki laki idamannya dengan lantang menyebut wanita lain sebagai cintannya. Raut wajah jasmine berubah sendu seolah menahan tangis dipelupuk matannya.
Melihat itu membuat pak tomy geram dengan tegas dan tajam ia memberi pilihan pada nuca
"Saya tidak mau tau, kamu akan tetap menjalani 2 hari liburan dengan jasmine dan jika setelah itu kamu masih tidak bisa mencintai jasmine kamu boleh keluar dari kantor saya"

Mata nuca membelalak ia tak punya pilihan lain ia akan tetap berangkat kebali dengan jasmine meskipun ia yakin ia tidak akan pernah bisa mengantikan posisi mahalini dihatinya dengan siapapun. Pak tomy tidak menerima bantahan ia langsung bergegas meninggalkan tempat itu dengan membawa jasmine bersamannya.

Nuca masih tertunduk lemas dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Nuca mengirim pesan kepada mahalini bahwa ia akan menjemput mahalini pulang kampus hari ini. Itu nuca lakukan karena merasa bersalah dengan lini didalam hatinya karena belum bisa jujur. Ia ingin sekali memeluk mahalini erat seperti tidak ingin sedetikpun ia lepaskan.

Nuca sudah sampai didepan kampus lini, dari kejauhan lini sudah terlihat dan langsung masuk kemobil nuca.

"Hai sayang, tumben bangget tiba tiba mau jemput" kata mahalini sambil mencium tangan nuca.
Nuca memandang mahalini dengan senyuman yang sendu, terpancar kegelisahan dimatanya.

"Hei sayang kenapa?" Tanya lini membuyarkan lamunan nuca

"Gapapa, eh tadi aku udah take away kita makan dirumah kamu ya. Aku kangen sama kamu" kata nuca sambil tersenyum

Lini mengiyakan kata nuca tapi dalam benaknya bertanya kenapa dengan nuca seperti tidak biasanya.

Sampai dirumah mahalini menganti bajunya dan makan bersama dengan nuca. Selama makan nuca selalu memandangi wajah mahalini seolah tidak rela kedipannya menghilangkan wajah mahalini. Selesai makan mahalini dan nuca menonton film di ruang tengah. Nuca mengeser tubuhnya mendekat ke mahalini dan merangkul mahalini menyandarkan kepalanya pada mahalini.
"Aku sayang bangget sama kamu" gumam nuca dan terdengar oleh mahalini

"Iya aku tau, kenapa sih tumben gini" tanya mahalini melihat nuca

"Gapapa, aku kangen aja sama kamu. Ngak pengen jauh dari kamu" kata nuca memeluk mahalini.

Nuca merebahkan kepalanya di paha mahalini dan memejam kan mata. Mahalini masih asik menonton filmya. Nuca tertidur lelap disusul mahalini yang juga tertidur.

Nuca mengerjapkan matanya ia terbangun dan melihat jam sudah petang waktunya ia pulang. Sebelum pulang ia ingin berpamitan pada mahalini bahwa besok ia harus berangkat kebali selama dua hari. Nuca mencium pipi mahalini berkali kali hingga mahalini bangun.

"Ehh apa sih nuc ganggu aja lagi tidur" ucap mahalini dengan suara khas orang bangun tidur

"Bangun dong aku mau pulang tapi mau ngomong dulu penting" kata nuca

Mendengar itu lini membenarkan posisi duduknya menghadap nuca dan mendengarkan apa yang akan nuca katakan.

"Aku mau izin sama kamu besok pagi aku berangkat kebali selama dua hari ada urusan kantor" kata nuca

"Loh mendadak, ada temennya?" Tanya lini

"Em em ada banyak kok dari kantor" kata nyca bohong. Dia takut lini akan mengamuk jika tau ia bersama jasmine.

"Yaudah hati hati, nanti barangnya disiapin semua. Semangat kerjanya" jawab mahalini dengan senyuman dan mencium pipi nuca .

Nuca semakin merasa bersalah ketika lini bersikap begitu manis padahal ia berbohong. Nuca pulang kerumah dan menyiapkan barang2 nya untuk kebalik besok pagi dengan malas. Ia sungguh tidak habis pikir dengan pilihan yang diberikan pak tomy padanya. Malam sudah larut dan nuca tertidur dengan gelisah, berharap ada keajaiban menghampirinya




*hai readers terimakasih sudah membaca, mohon maaf masih banyak kesalahan. Ceruta ini hanya fiktif ya tidak perlu dikaitkan dengan kenyataan. Jangan lupa tinggalkan jejak dan tunggu part selanjutnya. Enjoy reading :) *

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang