[3] Kentut

8.9K 558 10
                                    


Dengan berat hati Aisyah terpaksa mengantarkan Ari ke kantornya. Entah kenapa Ari sedari tadi mengancamnya terus, tak lupa dengan membentak-bentak dirinya. Padahal dipikir-pikir buat apa bodyguard dan supir kalau dia harus ikut-ikutan pergi ke kantornya.

Aisyah berjalan mengikuti Ari dari belakang. Langkah kaki Ari sangat cepat, sehingga Aisyah susah menyeimbangkan langkahnya.

"Aisyah! Buruan gue udah telat, nih! Jangan lelet kayak siput deh!" teriaknya dari depan sana.

"Sebentar!" teriak Aisyah sambil berlari tanpa memperhatikan sekeliling.

Bruk!

Aisyah terjatuh bersamaan dengan wanita yang bertabrakan dengannya. Aisyah pikir dia adalah salah satu karyawan di kantor ini. Karena dilihat dari style nya saja seperti pegawai kantoran.

"Maaf, Mba, saya gak sengaja! Maaf banget! Sini saya bantu," ucap Aisyah sambil mengulurkan tangannya.

"Gak usah! Kalau jalan pake mata dong! Bocah kok main disini, sih!" gerutu wanita itu sambil pergi meninggalkan Aisyah yang termenung di tempat.

Gue kan udah minta maaf, lagian ngapain juga dia jalan buru-buru pake main hp lagi, gerutunya dalam hati.

"Buruan gak usah lama, gue udah telat ini," Ari menarik tangan Aisyah menuju ruangannya.

Aisyah hanya menghela nafas dan menyeimbangkan langkah cowok itu. Ari membuka pintu ruangan dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang lengan Aisyah.

Saat menginjakkan kaki diruangan Ari, Indra penciuman Aisyah merasakan bau wangi yang menyengat. Ruangannya sangat tertata rapi dengan tembok yang bernuansa Putih abu.

Ari melepaskan tangan Aisyah, dan menyuruhnya untuk duduk di kursi sofa yang ada diruangan ini. "Lo duduk dulu disini! Lo cukup diam dan tungguin gue sampai beres pekerjaan gue!"

Aisyah membelalakkan matanya tak percaya. "Yang benar aja kak Ari nyuruh saya di ruangan ini sampai pulang kerja? Bosen atuh."

"Diam gak usah bawel! Kalau lo bosen main hp aja apa susahnya sih."

"Saya gak punya hp."

"Masa iya bocah jaman sekarang gak punya hp, apalagi lo kan cewek masa gak punya hp, sih?"

"Emang enggak punya, dulu aja saya suka pinjem punya ibu."

"Lo bohong ya? Gue gak percaya kalau lo gak punya hp, sepupu gue aja seumuran sama lo punya hp."

"Tapi kan semua orang itu berbeda-beda."

"Serah lo deh mau ngapain aja, asal jangan dulu pulang sebelum gue beres kerja."

"Di kantor ini ada Rofftoof gak?"

Mendapat anggukan dari Ari, membuat Aisyah bangkit dari duduknya.

"Ya udah saya ke sana dulu, kalau mau pulang tinggal bilang aja, jangan lupa panggil!'

"Jangan banyak bacot deh, gue lagi kerja, jadi lo pergi aja sana ganggu aja!"

"Kalau saya disuruh pergi mending tadi gak usah ikut aja. Buang-buang waktu tahu."

"Lo mau ngebantah? Udah bosen hidup lo?"

"Bukan gitu, setidaknya kan kalau saya di rumah, saya bisa bantu-bantu orang rumah. Nah, kalau disini mah bosen nunggu orang tuh gak enak tahu!"

"Berisik! Lo ganggu konsentrasi gue tahu! Mending lo sana pergi buatin gue kopi!"

Aisyah mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu.

3 Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang