39. Kkum

12.7K 1.6K 1.1K
                                    

♡vote commentnya♡

· · ─────── ·1st date· ─────── · ·

Gue dan Kak Doyoung sedang di sidang di atas meja bertaplak putih. Hakimnya adalah Papa dan Mama gue, saksinya adalah Ayah dan Bunda, serta Abang dan Kak Samantha sebagai pengacara gue dan Kak Doyoung.

"Jeya, bener yang dibilang Bunda kamu tadi ?" Tanya Mama

"Enggak Ma, enggak gitu ceritanya"

"Terus kenapa bisa saling tindih ?" Tanya Papa gue.

"Tadi Doyoung yang----"

"Doyoung jangan bicara dulu, Papa bicara sama Jeya"

"Iya, Pa" Jawab Kak Doyoung

"Enggak sengaja Pa, itu juga enggak nindih. Orang enggak kena"

"Kamu seharusnya tahan dong, Je" Ucap Mama

"Ini kok dari tadi pada nyalahin Jeya sih ? Kan yang seharusnya bertanggung jawab itu Kak Doyoung, dia kan laki-laki. Kenapa pada nanya Jeya terus !?" Tanya gue yang bikin Ayah dan Bunda mau ketawa tapi ditahan.

"Kenapa kamu enggak dorong aja langsung Doyoungnya" Ucap Bunda, ini kayanya si Bunda di kompor-komporin Mama dulu deh makanya jadi gitu.

"Enggak kuat Bun, kan badan Jeya kecil"

Gue meratapi nasib sambil sibuk mainin kuku, Kak Doyoung juga begitu cuma nunduk sambil mijet-mijet tangannya. Sementara dua pengacara tadi hanya diam seribu bahasa, mereka juga pasti takut di omelin. Apalagi kalau sampai Abang ikutan memojokkan gue, beuh bisa tamat riwayat tukang cupang itu kalau gue juga ikutan berbicara tentang bagaimana hubungannya dan Kak Sam.

"Sekarang kalian ngaku, apa aja yang udah pernah kalian lakukan selama pacaran ?" Tanya Ayah yang bikin gue melotot.

"Papa" Panggil Kak Doyoung dengan nada pasrah.

"Kalian udah sampai mana ?" Tanya Ayah lagi.

Gue cuma bisa nunduk dan Kak Doyoung memijat dahinya frustasi.

"Kalian belum pernah sampai melakukan itu kan ?" Tanya Bunda.

"Belum lah Ma, Doyoung tau batasan" 

"Tapi ciuman udah pernah ?" Tanya Ayah.

Skak mat !

Ini sumpah sih. Kalau bohong dosa, kalau jujur apalagi. Bisa-bisa gue disidang sampai besok nih.

"Jeya ?" Panggil Ayah.

Gue semakin menundukan kepala.

"Pa" Panggil Kak Doyoung lagi dengan nada pasrah.

"Jadi udah pernah ?" Tanya Papa gue.

Gue dan Kak Doyoung serempak untuk diam membeku di tempat duduk masing-masing.

Papa menghela nafas kemudian berdiri.

"Jeya, pulang. Taeyong juga" Ucap Papa kemudian mendahului kita semua.

"Ayo, Je" Mama membantu gue berdiri dan membawa gue keluar"

FIRST DATE | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang