23. Sapphire Resort (PMS)

13K 1.6K 296
                                    

♡vote commentnya♡


· · ─────── ·1st date· ─────── · ·

Kemarahan Kak Doyoung adalah hal yang masih baru buat gue. Gue bingung harus apa dan gimana menghadapi sikapnya yang kalau lagi marah ternyata lebih memilih untuk diam daripada melontarkan semua amarahnya.

Setelah gue ditinggal pergi dinner sendirian, sampai sekarang dia masih enggan mengajak gue bicara, noleh pun enggak sama sekali. Padahal gue duduk tepat disebelah kanannya.

*tempat dinner

Dan lagi-lagi hanya gue yang merasa canggung diantara sekian banyak orang yang sedang bersenang-senang menikmati makanan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan lagi-lagi hanya gue yang merasa canggung diantara sekian banyak orang yang sedang bersenang-senang menikmati makanan mereka.

Kak Samantha sempat melirik gue beberapa kali, gue tau dia juga merasakan hal yang sama dengan gue, dia juga merasa bersalah dengan hal ini. Abang juga begitu, dia sempat beberapa kali meminta gue mengajak Kak Doyoung ngobrol lebih dulu, tapi gue enggak bisa. Aura kemarahannya Kak Doyoung itu beneran kerasa meskipun dia hanya diam sembari menikmati makanannya, gue takut woy.

Meskipun semua makanan sudah gue masukan ke mulut, tapi beneran itu makanan enggak berasa apa-apa. Yang gue rasakan hanya perasaan tidak enak dan beberapa menit lagi gue yakin gue bakalan nangis.

Gue enggak bisa kalau melakukan kesalahan terus enggak di tegur, gue pengennya Kak Doyoung ngomong ke gue tentang apa yang dia rasain. Bukan diem kaya gini, gue semakin merasa kalau gue orang yang paling salah di dunia.

Iya, gue tau kok gue salah. Gue juga tau hal ini bakalan terjadi. Tapi gue enggak nyangka aja kenapa Kak Doyoung malah bersikap seperti ini. Diam dan seakan-akan gue itu enggak lagi duduk disebelahnya.

"Jeya, ikut Bunda sebentar yuk" Bunda tiba-tiba manggil gue yang bikin gue kaget karena lagi ngelamun.

"Iya Bun" Gue beranjak dari tempat duduk dan mengikuti kemana arah Bunda berjalan.

Saat gue pergi, Kak Doyoung bahkan sama sekali enggak melirik gue. Dia masih asik dengan makanannya.

Bunda mengajak gue ke belakang bangunan tempat acara makan malam. Lokasinya dekat dengan jalan menuju kamar.

"Makanannya enak ?" Tanya Bunda sambil sedikit merapikan rambut gue yang berantakan akibat tertiup angin.

Gue hanya mengangguk akibat sama sekali tidak bisa merasakan enaknya semua makanan yang tersaji tadi.

"Nanti Bunda kirim lagi makanannya buat kamu. Bunda lihat tadi kamu lagi makan, tapi Bunda tau yang kamu lakukan bukan makan tapi hal lain"

FIRST DATE | KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang