Spend Time In Winter

365 57 3
                                    

[DISARANKAN SAMBIL MENDENGARKAN REMINISCE - AQUALINA]

[ Tsukishima ]
[ iya, tentu ]

[Name] membaca pesan dari Tsukishima. "[Name], cepat!" Dari lantai bawah, Seijuro memanggil [Name] dengan lantang. Mendengar  panggilan sang kakak, [Name] langsung menyambar mantel musim dingin yang digantungnya didalam lemari.

Dengan langkah terburu-buru [Name] menuruni anak tangga per anak tangga. Ia berjalan cepat menuju rak sepatu. Tangannya yang mungil memasangkan sepatu pantofel ke kakinya, mengetuk-ngetuk ujung sepatunya sampai terasa pas dikakinya.

"Maaf!"

"Pakai syal dan mantelnya, walau ini dimobil udaranya juga dingin."

[Name] duduk dibelakang sambil mengenakan mantel dan memasang syalnya. Tangan Seijuro mengulur ke arah [Name]. "Ambil beberapa saja," katanya menawari permen pelega tenggorokan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Dapat dilihat dari dalam mobil, salju turun perlahan. Suara musik klasik Ave Maria diputar diradio mobil. Melodi Ave Maria memenuhi mobil ditengah kesunyian.

Tak ada yang berbicara sepatah kata pun, Seijuro fokus pada bukunya, [Name] fokus pada ponselnya dan Sebastian fokus menyetir mobil. Sampai melodi musik berubah menjadi Reverie, L. 68: Reverie semua masih membungkam mulutnya.

Mobil berhenti disekolah Seijuro, Rakuzan. "Aku duluan, hati-hati disekolah." Pintu mobil ditutup dengan keras.

[SKIP]

Di tepi halaman sekolah sudah ada gundukan kecil salju. "Sudah ada rencana kemana dimusim ini?" [Name] menoleh. "Entahlah, mungkin keliling kota," jawab [Name]. "Keliling kota?" [Name] mengangguk. "Itu ke-li-ling ko-ta loh."

"Kenapa? Anggap saja ini sebuah persembahan dariku."

"Ke-li-ling ko-ta"

"Gak suka? Gak usah ikut mendingan."

[Name] berdecak sebal. "Ngambek? Maap elah." Kini, mata [Name] menyipit menatap wajah Tsukishima. "Tsukishima-san kalau minta maaf yang ikhlas sedikit dong," ucap [Name] dengam penekanan dikata-kata ikhlas.

"Kei, tadi kau bilang Tsukishima-san, ulangi lagi."

"Kei kalau minta maaf yang ikhlas sedikit dong! Puas? Oke, aku duluan!"

[Name] berlari kecil menuju tempat menukar sepatu dengan uwabaki. [Name] melepas sepatu pantofelnya dengan perlahan dan mengenakan uwabaki yang ia letakan diraknya. Ia memutar kunci raknya dan meletakkannya didompet kecil.

Bahu [Name] ditepuk pelan oleh Yumi. "Pagi!" Sapaan itu belum direspon [Name]. "Oi! [Name]" Barulah [Name] sadar. "Oh, pagi," balas [Name].

"Soal mengajak Tsukishima jalan menghabiskan waktu dimusim ini?" tanya Yumi.

"Begitulah."

"Mau kubantu? Misalnya referensi tempat?"

[Name] menunggu Yumi yang tengah memgganti sepatunya. "Kau tidak keberatan?" tanya [Name], takut membebani Yumi dengan hal itu. "Tidak, apa pun untuk teman."

[Name] mengikuti Yumi dari belakang. "Nanti akan kucari tempat yang bagus," kata Yumi yag menoleh ke belakang menatap [Name] lekat-lekat.

"Itu, ajakin ngobrol dulu si Tsukishima, akrabin pokoknya!"

Lalu Yumi pergi, meninggalkan [Name]. "Ngomongin apa?" tanya Tsukishima. "Cuman ngegibahin orang," jawabnya. [Name] merongoh saku mantelnya, tangannya mendapati beberapa bungkus permen pelega tenggorokan yang ditawari kakaknya.

"Mau?"

Tangannya mengulur, menawari permen ke Tsukishima. Tsukishima mengambil 2 bungkus permen.

"Hari ini sampai seterusnya, mau menghabiskan waktu denganku?"

"Kenapa tidak?"

Mata [Name] menatap halaman sekolah yang mulai dipenuhi salju.

"Nanti sore, mau jalan-jalan bareng? Sekedar mampir ke tempat-tempat saja," tawar [Name].

"Boleh."

Pembicaraan hangat itu terputus dengan suara bel masuk.

Aku kembali,yeah!

Maap baru sekarang, tadi tiba2 dikasih tugas eksul sama kakak pembinanya😑. Makasih buat kalian yg udh nyemangatin w, asli makasih banget!

Sekarang entah mengapa jadi lebih sering apdet, kalo soal tamat ini kapan, keknya masih ada beberapa chap lagi 😁✌.

Besok, lusa dan seterusnya keknya izin gak apdet dulu,perihal uh dan menjelang PAS.

Segini aja dulu, kalo chap selajutnya akan diusahain lebih panjang lagi.





Bye! 👋

My Melody [Tsukishima Kei X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang