Promise

823 112 2
                                    

Gadis itu melangkah pelan-pelan, menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tak ada yang melihatnya. Ia menutup pintu tanpa mengeluarkan suara, dan menuju tangga ke lantai atas.

"Habis dari mana?"

[Name] yang bahkan sudah melangkah tanpa suara, tertangkap basah oleh sang kakak. "Hehehe.. itu.." [Name] menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tidur, cepat tidur," titah sang kakak. Ia mengangguk, dan langsung pergi ke kamarnya, hendak tidur.

***

"Hei, Tsukishima-kun!"

Yang dipanggil menoleh. "Apa?" tanyanya ogah-ogahan. "Begini.. kau ingat soal janji waktu itu? Yang soal mengajakmu liburan musim panas!" kata [Name]. Tsukishima mengangguk-angguk. "Janjiku sudah lunas ya!" ucap [Name].

Kening Tsukishima mengeryit, tak paham apa yang dilontarkan oleh gadis yang berada di sampingnya. "Kapan kau mengajakku liburan?" tanyanya. [Name] menggelengkan kepalanya. "Aduh! kau masa lupa!" gerutunya.

"Kapan memangnya?"

"Kemarin malam!"

Kali ini ia diam. "Kenapa, kurang jelas? Baiklah, aku ulangi, kemarin malam itu loh!" kata [Name] dengan bersemangat. Seolah-olah ia memenangkan lotre. "Kau menyebutnya liburan?" Tsukishima tak habis pikir, bagaimana [Name] mendefinisikan liburan musim panas.

"Kau bodoh? 'Kan aku bilang tahun depan, lagian apa-apaan itu, hanya mengantarku ke minimarket, kau bilang mengajak liburan musim panas."

"Kau yang bodoh! Sudah jelas waktunya 'kan sedang libur musim panas!"

[Name] mengembungkan pipinya lantaran kesal dengan laki-laki di sampingnya. "Tahun depan tetap tahun depan," katanya sambil berjalan lebih cepat.

"Ya sudah, tahun depan!"

Ia pasrah. Mungkin ia harus belajar agar menjadi absolute dari kakaknya.

"Dah sana, aku ingin ke kantin."

"Jadi, kau mengusirku nih?"

Ia tak menjawab pertanyaan [Name] dan langsung pergi ke kantin. Meninggalkan gadis itu sendirian di koridor.

[Name] terdiam. Ia berpikir tentang janjinya. Janji adalah hutang, hampir semua orang tahu hal itu. Ia takut, tak bisa melunasi janjinya yang ia buat dengan Tsukishima. [Name] jadi merasa bodoh lantaran menjawabnya tanpa pikir panjang.

"Hei, [Name]?"

[Name] berbalik. "Ya?" [Name] memastikan siapa yang menyapanya. "Ah, kau ini akhir-akhir ini kenapa sih?" tanya Yumi. Sebagai sahabat yang baik, Yumi pastinya mengkhawatirkannya. "Kenapa ya? Entahlah," jawabnya lalu menepuk kepalanya ringan dan terkekeh.

"Kau marahan?"

"Tidak."

[Name] berjalan menuju vending machine yang tak jauh darinya. Memasukkan koin dan menekan tombol, ia mengambil ocha yang keluar dari vending machine.

"Sudahlah jangan dipikirkan," ucap [Name] setelah ia meneguk ocha-nya.

Yumi menghela nafas. "Ayo, kita kembali ke kelas."

Skip time

Siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Sekolah sudah usai. [Name] menenteng tasnya dan berjalan ke lokernya, ingin mengambil catatannya.

"[Name]! Ayo pulang bareng!"

Gadis itu sudah tahu siapa yang memanggilnya. "Kali ini nggak dulu ya, gomen.." [Name] menutup lokernya, menatap sahabatnya dengan tatapan tidak enak. "Wah," ucapnya kecewa.

"Hari ini aku pulang naik kereta, jadi aku harus pulang cepat, gomen Yumi- chan."

[Name] menepuk punggung Yumi pelan. "Dah, pulang sana, sampai jumpa besok ya." Lalu ia melangkah menjauhi Yumi.

Angin berhembus pelan, meniup rambut panjang milik [Name]. Maniknya menangkap seseorang ia kenal. "Aa, tunggu!" pekiknya. Kakinya melangkah lebih cepat dari biasanya. Mengejar sosoknya.

"Tsukishima- kun!"

Tangannya meraih ujung kaus lengannya. "Hah?" Manik [e/c]-nya menatap Tsukishima lekat-lekat. Ia membuka mulutnya dan menutupnya lagi.

"Kalau aku tak menetapi janjiku, maafkan aku!"

Setelah ia mengucapkan itu, angin kembali berhembus.




Ok, sebenernya aku pengen apdet kemaren, tapi karena kemaren itu aku ada tes potensi akademik ama ada zoom jadnya aku gk jadi apdet, soalnya selesainya tuh jam 3 an.

Bab kali ini pendek. Cuman 500 word doang, soalnya apa yak, aku lagi capek gitu.

Dan jujur aku lagi sibuk bet akhir-akhir ini jadi... aku pengen hiatus dulu ya, maapkeun aku ya..

Tenang selama hiatus nanti aku bakal siapin bab selanjutnya, jadi kalo dah selesai hiatus aku langsung apdet.

My Melody [Tsukishima Kei X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang