Tell Me Where You Are Now

247 31 4
                                    

[DISARANKAN SAMBIL MENDENGARKAN US-KESHI]

Dimana dia?

Sudah berapa lama dia tidak terlihat?

Juga, ada apa?

Tidak ada yang tahu sekarang [Name] dimana. Saat absen berlangsung bahkan namanya tidak dipanggil. Pindah sekolah? Semester dua tinggal dua bulan lagi berakhir. Apa gunanya ia pindah?

Wali kelas yang sepertinya tahu kebenarannya menutup mulutnya rapat-rapat soal ini. Kei mengambil bola yang dioper Kunimi. Dia sedang berada dipelatihan yang diadakan Washijo, pelatih Shiratorizawa bersama dengan cebol-Hinata-yang menyusup masuk ke pelatihan.

Ujung-ujung si Hinata hanya menjadi ball boy disana dengan dua orang dari kelas tiga Shiratorizawa. Kei sebenarnya agak resah dengan aksi nekat Hinata yang membuatnya malu sendiri. Hingga hari terakhir pelatihan, Hinata terus mengikuti pelatihan tanpa absen.

Sebenarnya dia sudah merencanakan ini semua sampai tidak absen sekalipun, pikir Kei.

.
.

[Spoiler Warning!]

Semuanya tercengang melihat betapa luasnya lapangan utama. Mungkin semuanya akan berebut menjadi yang paling mencolok dipertandingan nanti. Pertandingan pertama mereka berjalan dengan mulus tanpa hambatan.

Esok mereka harus berhadapan dengan Inarizaki, berhadapan dengan peringkat kedua itu merepotkan.

Karasuno menang dari Inarizaki. Permainan paling melelahkan dihari kedua ini. Hari ketiga mereka melawan Nekoma. Pertandingan Tong Sampah yang sempat tidak terwujud beberapa tahun kini tampil diajang nasional.

Nekoma kalah telak dari Karasuno. Kesempatan emas yang tidak datang dua kali ini akhirnya datang didepan mata para pemain Karasuno. Selangkah lagi menuju pemenang pertandingan musim semi.

Inarizaki kalah dari Karasuno. Begitu juga dengan Nekoma. Sekarang, kesempatan yang tidak datang dua kali itu hancur begitu mereka kalah dari Kamomedai. Ketidakhadiran Hinata dilapangan membuat angka merenggang hebat. Menciptakan jurang kekalahan yang tampak jelas.

Juara pertandingan musim semi. Coret. Mereka sudah kalah dengan terhormat dari lapangan.

Anak kelas tiga terlihat tiga menyesal sama sekali. Tiga tahun mengabdi pada klub voli Karasuno itu juga sudah cukup bagi mereka. Pemain inti dan cadangan berjalan keluar lapangan. Sejenak mereka melunakkan situasi tegang juga kecewa dengan sedikit candaan.

Setelah ini mereka harus memperbaiki semua ini dari langkah awal.

Kei juga merasa sedikit bangga dengan apa yang ia perjuangkan sekarang. Setelah berganti pakaian, mereka menaiki bus menuju Karasuno. Jari-jari Kei beradu dengan keyboard diponselnya, menggetikkan pesan singkat. Entah akan dibaca atau tidak ia akan tetap mengirimnya.

[ tsukishima ]
[ pertandingan sudah selesai, kami kalah, dan sekarang kau dimana? ]

Ia mematikkan ponselnya dan beristirahat dibus.

Akankah dia kembali?

Apa mungkin pemikiranya terlalu naif untuk masalah yang tidak diketahui asalnya ini?

.
.

Hari kelulusan tiba, bunga sakura berjatuhan dibawa angin musim semi. Pemandangan menyejukkan ini sedikit menyayat hati. Anak klub musik mengalunakan Sakura No Ame dengan lembut. Semua anak kelas tiga menggengam rapotnya masing-masing dengan bangga, bunga yang disematkan pada dada kiri mereka terlalu indah untuk dijadikan kenangan.

Sampai saat ini, tidak ada yang tahu [Name] berada. Pengambilan rapotnya diwakilkan sang kakak, Akashi Seijuro. Tampangnya membuat seluruh siswi-siswi memekik memujinya.

"Sekarang [Name] ada dimana?"

Seijuro menoleh. "Setidaknya beri ucapan pembuka yang terdengar sopan sebelum bertanya," balas Seijuro. Kei membisu.

"[Name] ya, sudah ku duga kau akan bertanya seperti itu."

Ia tidak mengindahkan pertanyaan Kei. Rapot [Name] dibuka oleh Seijuro dengan hati-hati. Menampilkan angka-angka yang indah berdasarkan standar keluarga Akashi. Laki-laki berambut crimson red itu menghela nafas dengan berat.

"Soal itu beritahukan juga pada seseorang bernama Endo Yumi."

Kei mengangguk. Seijuro menghentikan langkahnya begitu juga dengan Kei. Lorong sepi itu memantulkan suara Seijuro. Pagi terik dengan bunga sakura berwarna pink cantik itu terlihat menyesakkan.

Acara perpisahan dengan kakak kelas pada dasarnya sudah begitu berat bukan?

Kalau boleh, Kei ini mengulang waktunya. Kalau ada alat bernama mesin waktu ia ingin kembali. Ke waktu pertama kali ia melihat [Name].

"Dia dirumah sakit, sedang dirawat," ucap Seijuro. "Encephalitis Lethargica³, penyakit langka aku sendiri juga baru tahu ada penyakit seperti itu," tambahnya.

"Dia ingin kau dan Endo Yumi menjenguknya, kapan-kapan kau boleh menjeguknya."

Acara yang menyesakkan itu membuat dada Kei seperti dihantam keras oleh sesuatu yang berat. Musim semi ini tidak memihak pada Kei.
"Apa yang ku katakan tadi, itu semua rencana Tuhan. Kau tidak bisa menolak ini, rencana Tuhan itu sifatnya mutlak. Berpikirlah ribuan kali kalau kau menentangnya."

Encephalitis Lethargica³.
Penjelasan = penyakit ini juga sering disebut 'penyakit tidur'. Menurut ahli, penyebabnya kemungkinan besar adalah virus. Namun, identitas virus tersebut belum diketahui secara jelas.

Gejalanya adalah demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelemahan, tremor, dan bisa tertidur dimana saja. Belum ada pengobatan yang ditemukan untuk mengatasi penyakit ini. Penderita bisa sembuh dengan sendirinya atau bahkan bertambah kronis dan bertahan waktu lama.

Nah, rata rata ending yang kalian tebak adalah mati ya? Yakin nih bakal mati?

My Melody [Tsukishima Kei X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang