Walk A Second Time

269 42 0
                                    

[DISARANKAN SAMBIL MENDENGARKAN BLUE HAZE- JINSANG]

Tsukishima membuka pintu rumahnya. "Tadaima," ujarnya sembari membuka sepatu. "Okaeri, Kei, itu isinya apa?" tanya ibunya. Tsukishima menoleh ke arah ibunya, lalu menatap ke bungkus berisikan kue yang diletakkannya disampingnya. "Kue, dari [Name]," jawabnya.

Diambilnya bungkus itu oleh ibu Tsukishima, wanita itu mengintip isinya. "Wah, dalam rangka apa dia memberi kue?" Tsukishima mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban dari pertanyaan sang ibu.

"Gadis yang baik hati ya." Ibu Tsukishima membawa kue itu ke dapur untuk makanan pencuci mulut nanti.

Tanpa merespon lagi, Tsukishima pergi ke kamar. Sampai didepan kamar, saat hendak membuka pintu ia terdiam sejenak lalu masuk ke kamarnya.

Selesai membersihkan diri dan berpakaian, Tsukishima turun ke lantai bawah, hendak makan malam bersama.

Tangannya menarik kursi dimeja makan, sedikit menjauhkannya dari meja makannya. Lalu mendudukinya, mengambil posisi yang nyaman. Setelah semua mangkuk terisi dengan nasi, mereka menangkupkan kedua tangan didepan dada.

"Itadakimasu!"

Sedikit demi sedikit mereka memasukkan sesumpit nasi ke mulut mereka. "Okaa-san tadi menata kue, kue dari siapa?" tanya Akiteru sambil mengunyah nasi yang ada dimulutnya.

Sang ibu menelan nasi terlebih dahulu lalu menjawab pertanyaan yang dilontarkan Akiteru. "Dari teman Kei, [Name]," jawabnya. "Tampaknya Kei punya banyak teman ya sekarang," celoteh Akiteru.

"Begitulah."

Keadaan kembali hening. Suara mangkuk yang beradu dengan sumpit menjadi backsound malam ini di dapur.

"Besok dan seterusnya mungkin aku akan pulang agak terlambat," kata Kei memecahkan keheningan.

"Latihan kali ini sibuk?" tanya sang ibu, rasa penasaran dan khawatir karena belakangan ini Kei pulang terlambat menjadi satu.

"Iya, begitulah," jawabnya seadanya. Bukan. Bukan karena latihan. Karena jalan-jalan sore lah yang membuatnya pulang terlambat.

Kei meletakkan sumpitnya yang menandakan ia sudah selesai menyantap makan malam. "Terimakasih atas makanannya." Ia meneguk segelas air putih yang diambilkan oleh ibunya lalu kembali ke kamarnya.

Ia menaiki tangga dalam kesunyian, dari sekian kebohongan yang ia ucapkan akhir-akhir ini mungkin lambat laun ibunya akan tau ia terlambat bukan karena latihan.

Kenop pintu ia putar tanpa mengeluarkan sedikit suara. Kali ini ia berniat menyetel tape yang [Name] berikan waktu lalu.

Musik klasik yang biasa dimainkan di teater balet terdengar, Coppelia / Tableau 1: No. 1 Valse mengalun halus di kamarnya. Sambil membolak-balikkan halaman majalah, ia mendengarkan musik yang mengalun.

Suara langkah sayup-sayup ditangga menuju kamar Kei. Sebelum orang itu sampai didepan kamarnya, Kei mematikan tape-nya dan melanjutkan kegiatannya.

Terdengar beberapa ketukan dari depan pintu. "Kei," panggil sang ibu dari depan kamarnya. Ia membuka pintunya, mendapati sosok ibunya yag membawakan sepotong kue. "Ini, makanlah." Tangan Kei menerima piring yang bawakan ibunya.

"Ngomong-ngomong Kei, Kei dan [Name] dekat ya?"

"Ya."

"Tape perekam itu juga pemberian [Name]?"

"Okaa-san tau darimana?"

"Okaa-san beres-beres kamar Kei, terus lihat tape-nya. Lagian okaa-san tau Kei tidak suka mengoleksi apalagi dengar musik klasik kayak begitu, tapi akhir-akhir ini Kei suka dengerin musik klasik, apa karena pemberian [Name]?"

"Oh, ya kurang lebih sih gitu."

"Kei juga, kalau mau jalan-jalan sama [Name] bilang saja, okaa-san pasti izinkan kok."

"Souka, baiklah okaa-san."

Sang ibu berbalik, menuruni tangga kembali ke lantai bawah. "Kei jangan tidur malam-malam loh!" Kei menutup pintu tanpa menjawab perkataan ibunya.

Ia meletakkan kuenya dimeja belajar tepat disamping majalahnya. Dari punggungnya ia merasakan kelegaan yang mengalir halus.

Rasa manis dari kue memenuhi rongga mulutnya. Sekarang yang tersisa dipiring hanya stroberi utuh yang sengaja ia sisakan dan makan terakhir.

Hendak melahap bulat-bulat stroberi, ponselnya mendapat notif pesan.

[ name ]
[ sore besok, mau jalan-jalan tanpa tujuan? ]

Tsukishima tersenyum samar melihat pesan yang dikirim [Name].

[ Tsukishima ]
[ iya, tentu ]

Yeah,
Maapkan w kalo ada typo yang ✨meresahkan✨ ya gess. Maklum jempol kegedean 😶.

Setelah menghadapi ujian akhirnya bisa apdet. Dan maap aja telat beberapa hari soalnya tadi masih PAS karena Rabu maren ada Pilkada terus diganti jadwalnya jadi hri ini gituu, maklum tadi soalnya agak susah. ☺👎

Kemungkinan bakal apdet beruntun. Bonus untuk kalian.

Tunggu aja ya!

Bye! 👋

My Melody [Tsukishima Kei X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang