Part 19

355 26 0
                                    

*maaf, di part ini banyak mengandung bahasa Inggris:)

"You don't go to class anymore? Tadi Bu Sarah telepon mama, kamu dimana?" Tanya mama

"Bu Sarah nya aja kali ma yang ngga tau, emang Asya ngga masuk kelas. tapi cuma satu jam doang ma jam sebelas Asya udah balik ke kelas lagi," ucap Asya

"Where are you? Can you not if you give permission to the teacher first. Biar mereka mengira kamu ngga cabut,"

"Ambil gitar mama,"

"Gitar sampai satu jam?"

"Asya ate for a while, it didn't feel good with ibu I was offered a meal. kasihan mama kalau udah di tawarin tapi kita ngga mau,"

"Mama understands, it can't be like that next time. Kamu bisa ngomong sama mama biar mama bilang ke guru kamu,"

"Di skors?" Tanya Asya

"Yes, you are suspended for three days. You don't need to go anywhere at home,"

"Why? Asya mau main mama,"

"Ngga boleh, kamu harus dirumah. There is no refusal Asya. Yes or don't leave the house at all,"

"Mama? His joy was threatening Asya. Asya also sang at the cafe. Mama want to ban Asya? Don't be like this mama. Asya harus nyanyi di cafe,"

"Udah ya sekali mama bilang ngga boleh ngga boleh, atau biar mama yang bilang sama pemilik cafe biar kamu keluar aja?"

"Mama don't be like this. Asya tau Asya salah tapi ini Asya belajar untuk mandiri ma dengan Asya nyanyi di cafe itu. Biar Asya bisa jajan pakai uang Asya sendiri,"

"Mama bilang engga ya engga, nanti mama ke cafe itu aja. To submit your resignation, you must be home during the suspension. You can't go anywhere without Mama permission,"

"Ma ayolah jangan begitu, maafin Asya. Asya promised not to do that again,"

"Asya mama tau kamu, mama sangat tau kamu karena kamu anak mama. You always promised mama from 10th grade to 11th grade now. But your teacher always calls your name every Sunday for the same reason,"

"Debat kok pakai bahasa Inggris," sahut Samudra

"Ya biar Lo ngga denger anjir kan lo ngga bisa bahasa Inggris sam,"

"Ye gini gini gue pernah dapat nilai seratus kalau bahasa Inggris,"

"Terserah lo deh sam,"

"Asya came back with mama, did you hear what mama said earlier? You can't avoid it this time, mama teach it like this so that you become a disciplined child,"

"Terserah mama aja deh," Asya meninggalkan mama

"Asya, listen to mama first, don't you be like that? listen to what mama is talking about!"

"Asya is tired mama, now it's up to you. Asya has tried to give understanding to mama, but mama actually laughs at what mama say,"

"Kamu udah berani bantah mama?!" Mama mulai meninggikan suaranya

"Ma?" Asya memelankan suaranya

"Kalau kamu tidak bisa menurut perkataan mama kamu ngga usah panggil mama lagi, kamu bisa keluar dari rumah ini!"

"Mama? Mama, what's wrong? This is not a mama, the mama I know is not a mama who talks in high tones and isn't the one who throws her child out of the house. Mama changed,"

Mama mendekati Asya "Sya asal kamu tau ya, mama capek banget harus keluar masuk sekolahan kamu setiap Minggu. Kerjaan kamu cuma cabut cabut cabut terus. Kali ini mama udah bener bener tidak habis fikir sama kamu,"

Mata Asya berkaca kaca, Samudra dan Azka melihat itu semua

"Mama ngga boleh bilang gitu, Asya anak mama. Apalagi mama ngga boleh ngusir Asya," ucap Azka

"Biar dia jera Azka, kalau dia ngga di kasih pelajaran bakal terus seperti itu,"

"Mama minta aku keluar dari rumah ini kan? Right now I'm leaving this house!" Asya memasuki kamarnya dan membanting pintu

"Mama ngga boleh kayak gini, mama cuma kebawa emosi. Mama harus bisa dong kontrol emosi mama,"

Mama duduk sambil memijat kepalanya yang terasa pening, sementara itu Asya mengemasi pakaian yang ada di dalam lemarinya

"Ternyata mama udah ngga sayang gue lagi, buktinya gue di usir. Kenapa ngga dari dulu aja perkataannya sungguh menusuk hati," Asya hanya tersenyum, namun air matanya tak bisa terbendung

"Kalau mama ngga sayang sama gue kenapa juga mama dulu baik sama gue, gue tau gue anak yang bandel dan nakal. Tapi kenapa mama malu sama gue?"

Asya mendorong kopernya menuju keluar kamar

"Mulai hari ini Asya bukan bagian dari keluarga kalian lagi. Jangan pernah cari Asya lagi, Asya janji ngga akan balik kesini lagi. Asya akan memulai hidup baru Asya," ucap Asya

"Sya jangan gini sya," ucap Samudra

"Maaf sam,"

"Dek mama cuma kebawa emosi aja kamu jangan pergi dong,"

Asya tersenyum kecut "mama udah bilang sama Asya ngga boleh panggil mama dengan sebutan mama lagi, dan Asya di suruh keluar dari rumah kan?" Ucap Asya sambil mengusap air matanya "it's oke Asya bakal turuti semuanya! I'm sorry if you guys have been wrong, Asya pamit. Bye!"

***

Asya saat ini sedang berada di sebuah apartemen, apartemen itu ia beli memakai uangnya sendiri

"Mulai hari ini gue bakal tinggal disini? Sendiri? Ngga ada siapa pun?" Gumam Asya

Beberapa kali ada panggilan masuk dari mama, Azka dan Samudra namun Asya mengabaikan panggilan itu

"Kenapa mama masih telfon gue? Gue kan udah bukan anaknya,"

Drrt
Drrt

'Claire gila' is calling

"Apa?" Tanya Asya to the point

"Sya? Gue di kasih tau Samudra, lo kemana woi? Kasihan mama lo nangis,"

"Mama yang suruh gue keluar dari rumah, mama yang suruh gue buat ngga anggap mama sebagai mama lagi,"

"Mama lo nyesel sya, nyesel udah ngomong gitu sama lo. Please lo pulang ya sya?"

"Sorry kayaknya gue butuh sendiri dulu deh, sumpah baru kali ini mama ngomong bisa sampai kayak gini. Gue ngga nyangka aja sih sama mama bisa setega ini sama gue,"

"Tante Dania ngga sengaja bilang gitu sya, mama lo nyesel udah bilang gitu. Mama lo cuma minta lo pulang ke rumah,"

"Ngga! Tolong ngomong sama mama, gue butuh waktu untuk sendiri,"

"T-tapi sya--"

"Maaf gue sibuk,"

Asya mematikan telfonnya sepihak, saat ini ia benar benar terpuruk. Bukannya apa apa dia sakit hati dengan perkataan mamanya

Asya menghapus air matanya, ia sedang berfikir pekerjaan apa yang cukup untuk kebutuhan sehari harinya

"Gue bingung banget, oh atau gue dari pagi aja sampai malam. Kan kalau gitu bayaran gue bisa tambah,"

Ia mengambil hp nya dan menelfon Tante Alya

"Assalamualaikum tante, selamat malam maaf menganggu waktunya. Saya mau usul Tante, kalau saya nyanyi nya dari pagi sampai malam bisa ngga Tante?"

"Waalaikumsalam sayang, oh iya ngga apa apa atuh. Emang kamu engga sekolah?"

"Hmm saya lagi libur Tante hehe,"

"Ya udah kalau dari pagi sampai malam gajinya saya tambah 2x lipat,"

"Terimakasih tante, Assalamualaikum. Selamat malam,"

"Setidaknya gue udah berusaha,"

Bad Couple (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang