Hari ini tepat seminggu Asya koma, dan saat ini Asya sudah di pindahkan ke ruang biasa. Namun ia masih tetap koma
Alexi, ketiga sahabat Asya, dan seluruh keluarga Asya berada di ruangan itu. Entah kenapa mereka di perbolehkan masuk dengan orang sebanyak itu
"Asya, gue rindu banget lo omelin suer dah. Gue janji sama lo kalau lo udah bangun dari koma lo, gue bakal traktir Lo ke mas Adi deh. Tapi makan Lo jangan banyak banyak ya ntar gue tekor lagi," ucap Lyra dengan nada sedih
Claire menjitak kepala Lyra, dan Lyra meringis kesakitan "sakit bego!"
"Lo tuh gila emang, mau traktir tapi ngga boleh banyak banyak. Tau suasana dikit Napa dah ya Allah ni anak bisa gila amat ya?" Ucap Claire
Semuanya hanya terkekeh, namun tak berselang lama tiba tiba alat pendeteksi jantung Asya menunjukkan garis lurus. Semuanya pun panik dan tak lama dokter pun datang bersama suster suster
Dokter pun akhirnya menggunakan alat pacu jantung tersebut ke dada Asya sekali, dan hasilnya nihil
kedua, nihil
dan ini adalah percobaan terakhir. namun hasilnya tetap nihil, garis itu tetap lurus
"Maaf bapak, ibu dan semuanya. Asya telah tiada. Saya turut berdukacita," ucap dokter
Deg
Asya telah tiada
Telah tiada
Tiada
Alexi lantas menatap kosong arah depan, badannya merosot ke tanah. Mama pun pingsan di pelukan Samudra. Papa langsung membuang muka, raut sedih terpancar dari wajah papa
Ketiga sahabat Asya menangis sejadi-jadinya
Azka langsung menghampiri dokter
"NGGA MUNGKIN DOK! ADIK SAYA PASTI MASIH HIDUP!" Teriak Azka, tentu saja ia menangis
"Maaf akan tetapi Asya sudah tiada,"
"Dok ngga mungkin adik saya meninggal, dia pasti masih hidup dokter. Ayo cek dia sekali lagi dok!" Ucap Gavin
"Saya yakin dia masih hidup dokter! DIA BELUM MENINGGAL!" Teriak Renzo, dia dan Gavin menangis juga
"Maaf tetapi Asya sudah tiada,"
"NGGA DOK! COBA CEK SEKALI LAGI! DIA PASTI MASIH HIDUP DOK! DOK TOLONG DOK! DIA MASIH HIDUP! DIA BELUM MENINGGAL!" Kali ini Alexi yang berteriak
"Alatnya itu pasti rusak dok, tolong dokter cek sekali lagi dia. Saya yakin dia masih hidup dokter!" Ucap Renzo
Tangisan Lyra terdengar begitu kencang dan keras "ASYAAAA! NGGA MUNGKIN LO UDAH NGGA ADA!" Teriak Lyra
Namun tiba tiba alat pendeteksi jantung tersebut kembali berdetak, menunjukan grafik denyut jantung Asya
Semua yang berada di situ langsung menatap alat tersebut, dengan cepat dokter tersebut mengecek keadaan Asya
"Alhamdulilah, Asya masih hidup. Dan dia sudah melewati masa koma nya dan tinggal menunggu dia sadar saja. Kalau begitu saya permisi sebentar,"
Alexi langsung bangkit dan mendekati Asya "gue bilang juga apa? Lo bakal sadar juga kan? Dokter itu pasti bohong ngga mungkin lo udah ngga ada,"
Lyra yang menangis langsung mengelap air matanya "Asya!"
Papa, Renzo, Gavin, Azka dan Samudra langsung tersenyum sumringah dan lega
"Ma," Samudra mencoba membangunkan mama, akhirnya mama tersadar dan menangis
"Mama yang tenang, Asya masih hidup ma. Alatnya berfungsi lagi," lirih Samudra
Mama langsung terperanjat, dan langsung menghampiri Asya yang masih belum sadarkan diri
"Asya masih hidup kan? Dia masih hidup kan? Dia belum meninggal kan?" Tanya mama
Azka mengangguk "alhamdulilah mama, ini adalah mujizat dari Allah. Allah masih berbaik hati kepada kita,"
Semuanya langsung bersyukur, karena Asya masih di beri kesempatan untuk hidup dan sudah melewati masa koma nya
***
"B-berarti t-tadi gue meninggal?" Tanya Asya setelah sadar dari koma nya
"Ya gitu deh sya, tapi Lo hidup lagi. Alhamdulilah ya?" Ucap Alexi
Ia dan Alexi sedang berjalan-jalan di taman rumah sakit
"Gue bersyukur deh lex, gue masih bisa hidup lagi. Gue masih bisa lihat lo, mama, papa, abang abang gue, sahabat sahabat gue. Gue intinya bersyukur banget," ucap Asya sambil tersenyum sendu
Alexi tersenyum, ia duduk di sebelah Asya. Dan Asya memakai kursi roda
"Gue boleh tau siapa yang udah bikin lo kayak gini?" Tanya Alexi
Pikiran Asya terputar kembali saat ia di pukuli di rooftop "Sorry banget Lex, gue belum bisa cerita soal itu. Gue masih trauma lain kali gue bakal cerita kok," ucap Asya
"Iya Sya gue tau, gue kalau jadi lo pasti juga bakal kayak lo gitu. Gue bakal support lo terus kok,"
"Thanks Lex,"
Hening seketika
"Sya gue mau ngomong sama lo,"
"Ngomong apa?"
Alexi berjongkok di depan kursi roda Asya "gue ngga pernah main main apalagi bercanda soal gue ngomong gue Cinta sama lo sya. Gue emang bener bener cinta sama Lo," ucap Alexi dengan sungguh-sungguh
"J-jadi Lo beneran cinta sama gue?" Alexi mengangguk
Alexi tiba tiba mengeluarkan sebuah kotak yang berwarna pink, dan memberikannya kepada Asya
"Buat gue?" Alexi mengangguk
Asya pun membuka kotak tersebut, alangkah terkejutnya Asya. Ia melihat sebuah Kalung emas yang mainannya bertuliskan inisial "A"
Asya yang terkejut sekaligus senang langsung menutup mulutnya
"Gila bagus banget Lex,"
"Jadi seperti kata kata gue tadi, gue cuma mau bilang sama lo. Will you be my girlfriend Asya?"
"Lo beneran tembak gue sekarang?" Alexi mengangguk
"No," jawab Asya, jawaban itu membuat tubuh Alexi melemas
"No i wan't refuse," lanjut Asya
"Lo terima gue?"
Asya tertawa "yes i Will,"
Alexi langsung meloncat dan berteriak "YESSS!!"
"Makasih ya Sya,"
Asya tersenyum dan mengangguk
"Hemm udah jadian nih ceritanya,"
"Habis ini mas Adi kuy,"
"Cuit cuit,"
"Cie cie jadian nih yeee,"
"My enemy my girlfriend ceritanya,"
"Benci jadi cinta,"
"Asik jos!"
Sedangkan Asya tersipu malu dan Alexi hanya tertawa
Seneng bgt sumpah akhirnya Alexi dan Asya bisa jadian😭😭 hadiahnya ntar ke mas Adi huehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple (End)
Teen Fiction(COMPLETED) "cita cita lo mau jadi apa?" Tanya Alexi "Dokter," jawab Asya "Hah? Kok lo ikut ikutin gue sih, dasar plagiat lo!" Ucap Alexi "Dih siapa juga yang plagiat lo! Ngga guna gue ikut ikut lo," sahut Asya "Atau jangan jangan--" Alexi mengg...