"Asya mana nih?" Tanya Lyra sembari mondar mandir di depan kelas
"Ngga tau juga ini kan udah mau bel sekolah, kok dia belum masuk? Atau jangan jangan dia ngga masuk?"
"Atau di lacak aja gimana? Pakai gps," usul Micell
"Pinter juga lo," Claire mengecek hp nya
Claire menggeleng "GPS nya Asya mati ngga bisa di lacak,"
"Duh bingung banget gue harus gimana, sekarang tinggal dimana juga kita ngga tau. Caranya gimana ya?"
Tiba tiba Lyra berteriak "GUE TAU!"
"dimana?" Tanya Micell
"Lo inget ngga tahun lalu, Asya bilang sama kita dia baru beli apartemen kan? Daerah kelapa gading Jakarta Utara," ucap Lyra
Micell dan Claire mengangguk
"Iya gue baru inget, nanti sore kita langsung ke rumah Asya buat kasih tau Abang abangnya biar kita kesana bareng ngga mungkin dong kalau kita kesana cuma berempat kan?" Ucap Claire
Setelah pulang sekolah Lyra, Claire dan Micell langsung menuju rumah Asya
"Gimana nak? Udah ada kabar dari Asya?" Tanya Papa
"Belum ada om, Tante. Tadi Asya malah ngga masuk sekolah ngga tau kenapa," ucap Lyra
Wajah mama sangat panik
"Terus Asya kemana?" Mama lagi lagi menangis
"Tapi tan, tahun lalu Asya pernah bilang sama aku kalau dia beli apartemen daerah kelapa gading. Kita sebenarnya berani Tante kesana tapi kita ngga mungkin diam ngga bilang sama Tante sama om juga kan?" Ucap Lyra
"Sekarang kita kesana!" Ucap Samudra di ambang pintu
"Naik mobil papa aja, Azka tolong kamu yang stir mobil ya," ucap papa
"Iya pa,"
Akhirnya mereka berlima memutuskan untuk menuju kelapa gading, daerah apartemen Asya
***
Jam menunjukkan pukul 5 sore, mereka tiba di Apartemen Asya
"Gila ini apartemen orang kaya, beneran di sini apartemennya?" Tanya Claire
"Heh! Asya kan orang kaya gila lo dia ngga bisa beli apartemen gini. Bener kok ini apartemen nya," jawab Lyra
"Lyra, ini beneran dia beli apartemen ini?" Tanya Bang Azka
"Bener bang dia beli apartemen ini, gue pernah di kasih tau sama dia nama apartemen nya,"
"Dapat duit dari mana tuh bocah," gumam Samudra
Namun tiba tiba Micell berteriak "Asya!"
Ternyata Asya keluar dari apartemen dengan sempoyongan, sepertinya dia sedang membutuhkan pertolongan
"Asya!" Mereka berlima menghampiri Asya yang bersusah payah berbalik badan
Azka langsung mencekal tangan Asya
"Sya kamu kenapa? Kenapa kamu sempoyongan gitu?" Tanya Azka
"I'm fine," ucap Asya dengan lemah
"Kamu ngga bisa bohongin kita Asya, udah jelas kamu lagi sakit. Please kamu kenapa?"
Asya hanya tersenyum kecut dan tiba tiba dia pingsan
***
"Asya kenapa ka?" Tanya mama kepada Azka
Azka menggeleng "ngga tau ma, dia emang kayaknya sakit,"
Mama duduk di sebelah Azka
"D-dia tinggal dimana?" Tanya mama
"Tinggal di apartemen ma, dan mama tau? Apartemen mewah, dia pakai uang siapa ma? Dia ngga pakai uang papa dan mama kan?"
Mama menggeleng "ngga, dia ngga pernah minta apartemen atau minta uang buat beli apartemen atau apalah itu. Paling juga buat beli mobil atau motor ya kalau itu mama tau," ucap mama
"Masalahnya ma, ini apartemen ngga murah ma. Ini apartemen mahal,"
Mama mengerutkan keningnya "ya mungkin pakai uang dia sendiri?"
"Maybe,"
"Lain kali mama ngga boleh ya ngomong gitu sama Asya, kasihan ma. Good thing we're there, if not? Who wants to help her get to the hospital?"
"Mama tau mama salah, mama kelepasan ngomong begitu,"
Tak lama seorang dokter keluar dari ruangan pemeriksaan
"Dengan keluarga Asya?"
"Saya dok! Saya mamanya," ucap mama sambil berdiri
"Hmm begini ya bu, sepertinya Asya itu mempunyai maag. Saat saya cek dia sepertinya belum makan jadinya perutnya mungkin sakit jadi dia lemas,"
"Jadi dia kena maag dok?" Tanya mama
"Benar sekali ibu, tolong ya bu Asya ngga boleh telat makan. Dia harus makan yang teratur terus juga makan yang sehat sehat Bu dilarang minum kopi dan juga makanan pedas,"
"Apa saya sudah boleh melihat anak saya?"
"Oh tentu saja boleh ibu, saya permisi dulu ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Couple (End)
Teen Fiction(COMPLETED) "cita cita lo mau jadi apa?" Tanya Alexi "Dokter," jawab Asya "Hah? Kok lo ikut ikutin gue sih, dasar plagiat lo!" Ucap Alexi "Dih siapa juga yang plagiat lo! Ngga guna gue ikut ikut lo," sahut Asya "Atau jangan jangan--" Alexi mengg...