15. misi dan mimpi

1.5K 247 103
                                    

Aku kembali setelah sakit. 🤗🤗

Heran aku, adekku ngetik nggak ada typo nya, giliran aku harus revisi 3 kali.

Comment yang banyak ya, kemarin komen nya kurang hehehe😁😁

//ngelunjak





















Jeno berlari menjauh dari ruang makan. Hatinya benar-benar sakit. Pujian itu entah kenapa seperti menyindir Jeno yang tidak pernah ikut rapat istana. Jeno lebih memilih di pabrik elektronik daripada di singgasana nya. Jeno bahkan menjadikan  singgasana nya tempat tidur Bongshik. Jeno memang raja yang buruk.

Kesabaran Jeno sudah habis. Ia tidak tahan lagi di 127 kingdom. Tempat kelahirannya yang menjadi neraka untuk nya. Dibelakang Jeno ada Jaemin yang berlari mengejar Jeno sambil memanggilnya. Jeno tidak perduli, ia masuk ke kamarnya dan mengunci kamarnya.

Ia juga meninggalkan surat di depan pintu bahwa dia ingin sendiri. Jaemin yang membacanya menjadi sedih. Seharusnya tadi ia tidak bilang dulu pada Taeyong dan Jaehyun. Jeno pasti sangat tersakiti.

Mark pun menyusul ke kamar Jeno. Ia mengetuk pintu Jeno berulang kali tapi tidak pernah digubris. Mark sedih. Ia takut Jeno membencinya seperti Sungchan. Mark takut kehilangan Jeno. Ia jadi serba salah sekarang.

" Jeno, Hyung mohon buka pintunya. " Mark.

Tidak ada jawaban. Sangat sunyi sekali kamar Jeno. Mark khawatir Jeno nekat lagi. Terhitung 6 kali Jeno ingin bunuh diri sebelum mengenal Jaemin. Mark disalahkan oleh Sungchan karena kakak tersayang nya terluka dan menjadikan ia dan Sungchan jauh.

Mark merasa dunianya hancur saat Sungchan kecilnya mengatakan benci padanya dengan air mata kemarahan di mata Sungchan. Hati Mark hancur lebur karena itu. Sungchan yang beranggapan bahwa Taeyong hanya menginginkan Mark saja membuat Sungchan selalu mendapatkan prasangka buruk pada Mark. Mengira Mark menghasut Taeyong dan semacamnya.

Ikatan cinta yang Mark buat untuk adik-adik nya putus satu-persatu dan membuat Mark jatuh ke jurang rasa sakit. Adik-adiknya adalah dunia nya. Mark menyayangi adik-adiknya lebih dari nyawanya. Bahkan ia berusaha mengirim jimat portal pada Sungchan diam-diam melalui bunglon peliharaan nya. Tapi selalu gagal dan kadang Sungchan tidak menggubris bantuan nya.

" Sudah hyung. Mungkin Jeno butuh waktu. Kita istirahat dulu lalu kembali ke dream city. Jaemin, kamu tidur di kamar eomma Uwu dulu ya " Haechan

Mark mengangguk. Ia masih tidak rela untuk meninggalkan Jeno. Jeno segalanya bagi Mark. Begitu juga Sungchan. Mark menyayangi kedua adik kecil nya itu.

Sungchan, hyung rindu. — batin Mark

Keadaan ini dimanfaatkan oleh Doyoung yang baru sampai di 127 kingdom. Ia tersenyum senang karena misinya akan berjalan lancar jika seperti ini. Dengan tongkat sihir dan baju putih ala peri, Doyoung mendekat ke kamar Jeno dan masuk menembus pintu. Doyoung melihat Jeno tertidur dengan bahu yang bergetar.

Hati Doyoung sesak. Jeno adalah malaikat kecil yang selalu ia nyanyikan saat ingin tidur. Bayi nono kecil yang tidak pernah digendong ibunya. Bahkan yang memberi nama Jeno adalah Taeil. Suaminya itu adalah orang paling bahagia saat Jeno lahir. Taeil juga yang menggelar acara doa untuk Jeno. Bahkan Jaehyun tidak ada saat Jeno lahir. Jika kalian tanya pada Jaehyun kapan ulang tahun Jeno, ia pasti akan diam saja. Karena Jaehyun tidak tau.

Kebangetan :)

Doyoung mendekat ke ranjang Jeno dan duduk di pinggir kasur. Tangan kanannya bergerak mengelus rambut Jeno. Doyoung mengusap rambut itu dengan penuh kasih sayang.

Reclaiming the VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang