19. menuju medan perang

1.4K 252 111
                                    

Hari ini hari terakhir untuk libur. Besok para ksatria akan datang ke medan perang. Sekarang Xiaojun sedang berada diruang racik untuk meracik sebuah ramuan ramuan khusus dan racun-racun mematikan. Belum lama ini Xiaojun mendapatkan killing magic nya. Bukan hanya satu tapi tiga sekaligus.

Xiaojun sudah berkutat di ruang racik dari kemarin sore. Xiaojun tidak tidur karena racun yang ia buat tidak bertahan lama. Racun itu jika sudah tercium udara luar, maka hanya bertahan sampai 3 menit saja setelahnya sudah tidak berefek apapun.

Walaupun begitu racun ini sangat mematikan, karena bisa membunuh orang dalam hitungan detik(tidak sampai 5 detik).
Karena itu Xiaojun harus bergerak cepat untuk meracik racunnya. Karena jika tidak, usahanya akan sia-sia. Itulah susahnya jadi pengracik racun dan obat.

Anak farmasi pasti faham:)

Tiba-tiba Hendery datang. Ia melihat ruang racik Xiaojun yang tampak masih rapi walaupun banyak dedaunan kering di lantai. Hendery yakin Xiaojun pasti meracik semuanya dengan teliti.

"Ini botol apa? " Tanya Hendery tiba-tiba.

"Aigo!! Aiya, kau mengagetkan ku. Itu racun. " Xiaojun.

"Racun?! Kau membuat racun? " Hendery.

"Iya. Untuk antisipasi jika masih ada wizard tersisa atau kita disandera. " Xiaojun.

"Sepertinya kau ahli dalam membuat racun. " Hendery.

"Tidak juga. Aku hanya membuat sebisa ku. Racunku ini tidak bertahan lama. Hanya 3 menitan mungkin. Setelah itu sudah tidak berguna lagi. Yang handal membuat racun itu bangsa ular. Para siluman ular itu membuat racun yang bertahan lama bahkan lebih dari 6 jam. Tapi cara kerjanya lama dan penawarnya pun gampang dicari. Punya ku tidak ada penawar nya sama sekali, dengan cara kerja tidak sampai 5 detik. Tapi tidak tahan lama saja. Karena itu aku harus cepat dan menutupnya dalam wadah yang tertutup sangat rapat. " Xiaojun

"Waww. Bagus juga. Apa ini berlaku untuk makanan? " Hendery.

" Tidak. Hanya untuk minuman saja. Racunku akan langsung hilang saat tersentuh makanan. Benar-benar racun yang lemah! " Xiaojun.

"Tidak apa. Sudah tau killing magic mu? " Hendery.

" Sudah. Tiga killing magic. Aku kaget sekali saat melihat magic itu dalam alam bawah sadar ku. " Xiaojun.

"Kau cantik! " Hendery

"Ha? "

Xiaojun bingung. Kenapa tiba-tiba Hendery bilang dia cantik? Kan lagi bahas racun dan killing magic.

"A–ah, tidak ada. Ingin berjalan-jalan dengan ku dulu? Sebelum siang. " Hendery.

"Tentu. Aku ingin ke kota Czen. Ada hotpot enak disana. Dan juga ingin ke Inzen, aku ingin melihat pameran editing di sana. Warga Inzen sangat kreatif! " Xiaojun.

" Baiklah tuan putri, kusir kuda mu ini akan mengantarmu dengan selamat. Tapi temani aku dulu ke Sijeun city untuk mengambil hadiah Mae Ten! " Hendery.

"Ayo. Aunty Ten pasti senang karena diberikan hadiah oleh putranya! " Xiaojun.

"Tentu. Walaupun nanti aku akan menjadi anak asuh Tuan Johnny, tapi Mae Ten akan selalu jadi Ibuku. Dia benar-benar ibu yang baik. Ya sudah, ayo. Jangan lupa, simpan racun-racun dan ramuan obat di tempat terpisah" Hendery.

"Tentu! " Xiaojun.

Hendery dan Xiaojun memulai perjalanannya. Awalnya mereka ke Sijeun city dulu untuk mengambil pesanan Hendery, lalu baru ke kota Czen dan Inzen. Mereka berjalan-jalan menikmati waktu yang tersisa.

Reclaiming the VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang