24. kembalikan anakku

1.6K 247 104
                                    

Setelah menyuruh Mark dan Sungchan keluar, Taeyong tersimpuh dan menangis kencang. Rumah tangga nya berantakan. Bahkan Jaehyun tidak merespon kata-kata nya. Taeyong akui ia salah, tapi bisakah ada maaf untuk nya?

Tiba-tiba saja Taeyong mendengar suara bentakan Mark.

".... AKU YANG DIBUANG SUNGCHAN!... "

Taeyong semakin menangis. Lagi-lagi kedua putranya itu bertengkar. Taeyong ingin kembali menyatukan mereka, tapi bagaimana cara nya. Jeno saja tidak di sisinya. Taeyong baru sadar bahwa Jeno yang datang saat ia lelah dan menawari untuk di pijat. Tapi Taeyong tolak dan meminta Jeno keluar dari kamarnya. Jahat sekali dirinya.

"Berhenti menangis Taeyong! "

Taeyong lalu mendongak melihat kearah cermin. Ada Doyoung yang menghubungi nya. Video call ala kerajaan chekk!!

"Doyoung! " Taeyong.

"Kembalikan anakku! " Doyoung.

"Kenapa tidak kau saja yang kemari? " Taeyong.

"Jangan banyak tanya Taeyong. Kembalikan anakku makan aku juga akan kembalikan anakmu! " Doyoung.

"Maksudnya? " Taeyong.

"Jeno ada bersama ku. Aku yang menolong dia dari serangan wizard itu. Jadi sebagai balas budi nya, kembalikan Yangyang dan kau dapat Jeno. " Doyoung.

"Baiklah. Akan aku kembalikan Yangyang. Tapi kau harus kembalikan Jeno! " Taeyong

"Oke. Besok sore di Duselldorf, Jerman. " Doyoung.

" Baik! " Taeyong.

Doyoung pun mengakhiri komunikasi nya dengan Taeyong. Taeyong senang sekali. Ia harus memberi tahu Jaehyun. Taeyong lalu bangkit dan keluar dari kamarnya. Tapi ia berhenti. Ada pemandangan indah didepan nya. Sungchan berpelukan dengan Mark. Taeyong tersenyum. Tidak ingin mengganggu, Taeyong memilih berteleport ke Bangunan timur tempat Jaehyun tinggal.

Sesampainya di bangunan timur, Taeyong lalu berjalan menuju kamar Jaehyun. Setibanya di kamar Jaehyun, Taeyong tidak menemukan siapa pun.

"Jaehyun! Jae! " Taeyong.

Karena tidak ada sautan, Taeyong memberanikan diri untuk masuk ke kamar Jaehyun. Kamar yang dominan warna perak dan hitam serta banyak buku menumpuk di dalamnya. Taeyong sebenarnya nyaman di kamar Jaehyun, tapi kamarnya terlalu bising Oleh pedang perajurit yang berlatih di barak.

Taeyong jadi merasa bersalah karena membiarkan Sungchan kecil tidur di sini. Pasti sangat terganggu. Taeyong melihat kearah ranjang Jaehyun. Hanya asal merapikan. Entah dorongan dari mana Taeyong merapikan tempat tidur Jaehyun. Menatanya dengan sangat rapi.

Tapi saat Taeyong mundur, punggungnya tidak sengaja terbentur dada seseorang. Dari aromanya, seperti parfum Jaehyun. Astaga, Taeyong deg degan. Apa ia akan didorong ke kasur seperti di Wattpad yang ia baca?

"Hyung sedang apa disini? " Jaehyun

Taeyong lalu berbalik. Ternyata Jaehyun tidak seperti yang ia pikirkan. Padahal pengen.

"A-ahh tidak ada. Aku hanya ingin memberi tahu bahwa Jeno ada di Duselldorf Jerman. Aku akan menjemputnya besok sore. Ada seorang ksatria yang menyelamatkan nya dan merawatnya di bumi! " Taeyong.

"Benarkah? Siapa dia? " Jaehyun.

"Doyoung. Tapi kita harus mengembalikan Yangyang. " Taeyong.

"Maksudnya mengembalikan Yangyang? Jangan bilang? " Jaehyun.

"Iya Jae. Yangyang itu anaknya Doyoung dan Taeil hyung" Taeyong.

"Astaga hyung, kenapa kau tidak memberi tahu Taeil hyung? " Jaehyun.

Reclaiming the VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang