Anyyeong reed-eul
Jangan lupa tinggalkan jejak
Happy reading
Malam ini terasa mencengkram, yoong tidak bisa menutup mata barang sekejap pun, fikirannya tetap melayang pada percakapan saat makan malam tadi
Flashback
Setelah makan malam selesai, kedua keluarga itu bicara di ruang keluarga kediaman Jung
"bagaimana dengan hubungan kalian yoong?" tanya tuan jung memulai percakapan
"baik-baik saja aboeji" jawab yoong jujur
"ahh maksud aboeji bagaimana dengan rencana hubungan kalian kedepannya? Apa sudah memikirkan pada jenjang yang lebih serius?"
Glek~ yoona tersentak menelan saliva nya sendiri, matanya membulat wajahnya tertiba pucat. Sungguh dia belum pernah berfikir akan hal itu, bagaimana juga dia belum siap
"dad.." tegur jessica merasa terlalu sensitif mengenai pembicaraan ini
"tidak perlu secepat ini yeobo" timpal sang istri, meski dalam hatinya dia berkata sama dengan sang suami. Tapi dia tidak ingin meninggalkan kesan memaksa untuk calon menantu nya itu
"sooyeon-ah daddy sudah tua, daddy ingin melihat putri daddy bahagia bersanding pasangannya dan tentunya kami ingin segera mempunyai cucu" jelas daniel jung tenang, berbeda dengan kedua pasangan yang tengah menjadi pembicaraan
Melihat tampang yoona berubah 360° jessica meminta ijin pada daddy nya untuk bicara sebentar
"aku akan bicara dengan yoong sebentar dad" pamit jessica menarik tangan yoong keluar dari kumpulan orang tua, dia membawa yoona ke taman belakang rumah nya
Jessica menatap yoona lekat, terlihat jelas raut gelisah dari seorang yoona
"gwenchana kita bisa bicarakan ini baik-baik yoong, kau tidak perlu merasa terpaksa jika memang belum siap. Tidak usah di fikirkan hmm?" ucap jessica lembut, pandangan mereka saling bertemu
Mata yoong sudah berkaca-kaca, ditariknya jessica kedalam rengkuhan hangatnya "mianhae sooyeon-ah.. Jeongmal mianhae" jawab yoong dengan suara yang kentara merasa bersalah bercampur menyesal selalu hidup dengan masa lalunya
"aku mengerti yoong hmm? Kajja kita harus kembali untuk membicarakan dengan daddy" mereka melepaskan pelukan masing-masing, dan kembali pada kumpulan orang tua itu
"bagaimana keputusan mu yoong?" kini Im siwan yang mengeluarkan suara
"beri yoong waktu appa" jawab yoona lirih, berharap ada satu orang saja yang memahami bagaimana ketakutannya itu
"tentu kami akan memberi mu waktu yoong, tapi jangan terlalu lama. Jika kau lupa sooyeon itu seorang pengusaha muda yang sukses dan tentunya banyak orang yang mengiginkan nya"
"apa maksud mu jung!" suara im siwan tidak terima putranya dibandingkan dengan orang lain
Ohh Daniel tidak bermaksud menakuti yoona, hanya saja cara ini yang mungkin bisa membuat yoona berfikir agar segera melamar anaknya
Jessica mendelik tidak suka dengan ucapan ayahnya itu "cukup dad" ucap nya penuh penekanan
"ahh hari sudah mulai larut, sebaiknya kami pamit" ucap Im siwan membuat yoona menghembuskan nafas lega, setidaknya dia bisa sedikit bernafas lega
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE HELP ME [END]✔️
Teen Fiction"ketika semua harapan sudah hilang, bisakah aku beristirahat? tolong biarkan aku mati" -im yoona tidak ada semangat apapun dalam hidup nya, dia hanya menjalani sisa nafasnya. beberapa kali dia mencoba mengakhiri hidupnya. namun, tuhan selalu memil...