tigapuluh tujuh

307 31 12
                                    


Anyyeong guiys

Happy reading dan jangan lupa tinggalkan jejak




Dering ponsel terus menusuk memasuki indra pendengaran sepasang suami istri yang tengah bermimpi indah, enggan rasanya membuka mata. Karena sungguh ini adalah kenyamanan yang sempat hilang dari masing-masing pasangan itu

Yoona sudah membuka matanya sempurna, dia masih enggan mengalihkan pandangannya dari wajah istri yang sangat dia rindukan

"angkat panggilan mu yoong, itu sangat menganggu" gumam jessica dengan mata yang masih memejam, dia tahu yoona sudah bangun dan memperhatikan jessica. Maka dari itu Jessica masih betah menutup mata

"aku tidak ingin kau terlepas dari penglihatan ku lagi sooyeon-ah" jawab yoona dengan suara parau khas bangun tidur nya

"setidaknya matikan ponsel mu sayang" kini jessica membuka matanya hingga tatapan mereka bertemu

Yoona tersenyum kemudian mengecup jidat lebar Jessica lama, tangan nya menarik jessica agar tidur dalam dekapan nya kembali

"aku sangat merindukan mu babby, mianhae sudah meninggalkan mu sendiri" sesal yoona pada sang istri

"ne kau sangat jahat membiarkan ku yang hampir gila" rajuk jessica pada sang mantan kekasih

Berkali-kali yoona mengecup pucuk kepala jessica sambil melayangkan kata maaf

"yoong maafkan aku tidak bisa menjaga janin dalam perutku, seharusnya aku mengikuti semua ucapan mu" lirih Jessica yang teringat dengan kegagalan nya sebagai calon ibu

"kau tidak salah sooyeon-ah, maafkan aku yang terlalu over protectiv. Seharusnya aku tidak seperti itu" balas yoona malah menyalahkan dirinya sendiri

"jangan seperti itu? Lantas kau tidak akan peduli lagi padaku begitu?"

"anniyoo.. Aku hanya tidak ingin membuat mu tertekan karena sifatku yang berlebihan sooyeon" lanjut yoona yang menatap mata istrinya dalam

Jessica menggeleng "tetaplah menjadi yoona yang aku kenal hmm? Aku lebih menyukai mu menjadi diri sendiri. Menjadi im Yoona"

Yoona tersenyum bahagia, dia mengangguk kemudian menarik Jessica kedalam dekapan nya kembali

"yoong..." cicit jessica pelan

"waeyo babby? Apa masih ada yang ingin kau bicarakan?" tanya yoona penuh perhatian

"sebenarnya sebelum aku jatuh di tangga, ada seseorang yang mem-

"chankkaman" potong yoona cepat pada ucapan jessica, jessica bingung dengan reaksi yoona padahal Jessica belum menyelesaikan cerita nya

Yoona sedikit melonggarkan dekapan pada jessica, tangannya menggapai ponsel yang berada di nakas samping bangsal jessica. Dia baru ingat jika sedang memberi tugas pada anak buahnya untuk mencari siapa pelaku yang mengirim jessica obat penggugur

"yeoboseo apa kalian sudah menemukan pelakunya?" tanya yoona langsung saat panggilan tersambung

"mereka berhasil pergi ke jepang bos, tapi kami sudah menemukan nya dan memantau semua gerak gerik nya dari jarak jauh" jawab anak buah yoona

"sial! Bagaimana bisa kalian hanya memantau tanpa membawanya ke hadapan ku!" marah yoona, tidak biasanya anak buah yoona hanya memantau dari jarak jauh, mereka selalu berhasil menyeret target langsung di hadapan boss nya

"maaf boss, tapi target kita kali ini memiliki akses cukup kuat. Maka dari itu kami harus sangat berhati-hati"

"cih aku sendiri yang akan turun tangan jika kalian tidak berani!" final yoona memutuskan panggilan sepihak

PLEASE HELP ME [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang