tigapuluh enam

280 35 11
                                    


Anyyeong guyss

Happy reading jangan lupa tinggalkan jejak




Entah apa yang terjadi, yang jelas semakin hari rasa khawatir yoona selalu bertambah pada sang istri. Yoona hanya takut mengutarakan kekhawatiran nya yang akan berakhir dengan adu mulut kembali

Tampang nya sungguh kusut, meski menggunakan jas harga tinggi tetap saja raut wajahnya tidak bersahabat sama sekali, bahkan tidak kurang para pekerja yang mendapat amukan yoona karena kesalahan kecil

Pandangan nya menajam kala melihat seorang laki-laki paruh baya yang tengah berlari ke arahnya, ada apa? Fikirnya

Lelaki itu sampai di hadapan yoona dengan nafas terengah-engah, tangannya menyodorkan ponsel yang sedang terhubung dengan panggilan seseorang

"yoong bagaimana bisa kau tidak pulang berhari-hari dan meninggalkan jessica yang sedang sakit huh! Apapun yang terjadi di antara kalian appa mohon pulang lah! Dan kenapa nomor mu sangat sulit di hubungi?" suara frustrasi Im siwan di sebrang telpon

"wae appa? Apa yang terjadi?" yoona membutuhkan penjelasan dari sang ayah

"Jessica di larikan ke rumah sakit, dia mengalami pendarahan setelah jatuh dari tangga" tutur Im siwan lemah

Bak di sambar petir, tubuh yoona mematung. Ponsel yang masih menempel di telinganya meluncur begitu saja mendarat di ubin kasar

Sekretaris park memekik melihat ponsel yang baru dia beli harus terjun bebas tepat di hadapan nya

"yoong kajja kita harus kembali ke seoul" ucap sekretaris park setelah memastikan ponsel nya tidak ada luka serius

Yoong tidak menjawab, dia langsung berlari keluar dari proyek pembangunan yang di ikuti sekretaris park

"palli waa... Kita harus kembali secepat mungkin" teriak yoona pada sekretaris nya

"biarkan paman yang menyetir yoong, keadaan mu sedang tidak baik dan itu bukanlah keadaan yang menguntungkan" sekretaris park menarik tangan yoona agar keluar dari bangku kemudi nya

Yoona hanya mendesah pasrah, fikirannya hanya tertuju pada sang istri yang sedang kesakitan, pasti itu sangat sakit. Yoona tidak bisa membayangkan bagaimana perjuangan jessica saat dia memutuskan untuk pergi dan tidak memberi kabar. Ahh sudahlah jika terjadi sesuatu pada jessica dan calon bayi mereka yoona tidak akan memaafkan dirinya sendiri

Keadaan jam istirahat membuat jalan seoul macet total, padahal tinggal beberapa menit lagi yoona akan sampai di rumah sakit yang sudah di beritahukan appanya

"ahhh kenapa jalannya padat sekali!" marah yoona, karena hampir 15 menit mobil yang dia tumpangi tidak maju sama sekali

"sabarlah, ini jam istirahat tentu banyak karyawan memanfaatkan waktu untuk makan di luar" jawab sekretaris park dengan pandangan sibuk mencari celah untuk bisa dia lewati

"aku akan turun disini" timpal yoona yang sudah muak mendengar jawaban sekretaris park tetap seperti itu dari tadi

"tunggu sebentar yoong, ini masih cukup jauh" tolak sekretaris park menyalakan kunci otomatis di mobilnya

"aku bisa gila jika terus terjebak kemacetan, biarkan aku turun, atau aku akan membakar mobil ini sekarang juga!" teriak yoona, baru kali ini sekretaris park menerima bentakan menyeramkan dari atasan yang sudah dia anggap seperti anak sendiri ini. Ternyata orang yang terlihat ramah, amarah nya lebih menyeramkan dari pada orang yang tampil dengan tampang garang

Sekretaris park membuka kunci otomatis nya, dengan cepat yoona langsung keluar dan berlari melewati kepadatan kendaraan Tanpa peduli bagaimana pendapat orang jika menyadari siapa yang berlari diantara kemacetan total itu. Toh jika masalah itu sampai di televisi yoona tinggal meminta bantuan keluarga sunny yang merupakan raksasa saluran televisi di korea

PLEASE HELP ME [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang