Survive In School [REVISI]

5 : Keadaan Kota.

Sudah tiga bulan sejak mereka mulai bersekolah bersama, dan pertemanan mereka semakin kokoh dari hari ke hari. Awalnya canggung, kini mereka tidak lagi merasa malu dengan kebobrokan diri masing-masing.

Suatu kejadian aneh terjadi pada hari itu. Kota yang biasanya cerah terlihat berbeda, terutama dengan keramaian yang memenuhi pabrik kimia obat-obatan di sepanjang jalan. Rena, yang sedang menuju sekolah sendirian, merasa heran dengan pemandangan tersebut.

"Tumben ramai banget di pabrik sana. Apa ada liputan berita?" pikir Rena, mempercepat langkahnya karena khawatir akan terlambat.

Rena melanjutkan perjalanan dengan tergesa-gesa, mengabaikan keramaian di sekitar pabrik. Meskipun khawatir akan terlambat, dia berhasil sampai di sekolah hanya dalam waktu 10 menit.

"Ternyata belum terlambat" gumam Rena lega saat melihat gerbang sekolah masih terbuka.

Namun, teman sebangkunya heran melihat Rena datang terlambat.

"Kenapa kamu telat?" tanya Abel, mencoba mencari tahu alasan keterlambatan Rena.

Rena menjelaskan tentang keramaian di pabrik kimia dekat rumahnya. "Tadi ada keramaian di pabrik deket rumahku. Jadi aku ikutan penasaran, ada apa ya? " jawabnya.

Abel mengangguk mengerti, meskipun tetap penasaran. "Hmm, mungkin memang ada liputan berita seperti biasanya. Tapi, yaudahlah, gak perlu terlalu dipikirin" ucapnya.

Kemudian, suasana ramai di kelas terhenti saat Pak Bagas masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi, anak-anak" sapa Pak Bagas saat memasuki kelas.

"Selamat pagi, Pak" jawab murid serentak.

Setelah absensi, mereka memulai kegiatan belajar mengajar dengan membuka buku paket IPA, seperti yang disuruh Pak Bagas.

Dua jam berlalu, dan saat bel tanda istirahat berbunyi, mereka pun bergegas ke kantin. Di sana, mereka bergabung dengan empat teman sekelasnya dari IPS: Kevin, Dimas, Rindra, dan Mira. Mereka memesan makanan dan berbagi cerita tentang apa yang terjadi pagi itu, termasuk keramaian di pabrik kimia yang mengherankan Rena.

To Be Continued...