Akun Palsu

30 3 0
                                    

#Guru_komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 7

Malam ini aku senang sekali setelah bertemu Pak AA. Apakah dia selalu seperti itu memperlakukan wanita atau hanya kepadaku saja? aku penasaran bagaimana ia memperlakukan wanita lainnya? aku merebahkan diri dikasur dan menerawang dataran ternit berwarna putih.

Aku lupa bahwa aku di kosan sendirian, ini kali pertama aku di kosan sendirian, biasanya aku selalu pulang kerumah setiap Sabtu. Semoga malam ini cepat berlalu. Jujur aku takut, menurut cerita teman-teman senior sebelumku, di kosan ini pernah ada sejarah perampokan dan satu keluarga tewas, mayatnya disembunyikan di kamar tengah yang kosong itu.

Waktu menunjukkan jam 11 malam, mataku masih saja kuat melek, padahal sudah berkali-kali aku membaca doa sebelum tidur. Aku mencoba memejamkan mata tapi tidak ngantuk sama sekali. Tiba-tiba terdengar pintu terbuka, aku merapatkan selimut sampai ujung kepala. Kenapa bisa terbuka bukankah sudah ku kunci semua.

Krekettttttt... Suara pintu kamar tengah berderit, setahuku kamar tengah adalah kamar kosong tidak berpenghuni. Akupun membaca doa-doa sebisanya bukan membaca ayat kursi aku malah membaca doa untuk ke dua orang tua. Kata orang saat sedang panik dan ketakutan doa apapun akan hilang dari pikiran kita.

Srekkkkk...Srekkkk... terdengar seperti orang menyapu lantai. Ya Allah lindungilah hambamu, hanya kepadaMu aku berlindung, segala jenis doa dari bahasa arab sampai bahasa Indonesia aku rapalkan dalam hati. Aku mencoba lebih tenang, merilekskan pikiran mengingat wajah Pak AA dan kenangan manis yang terjadi beberapa jam yang lalu. Akupun akhirnya tertidur.

~~~~
~~~~

Alarm hapeku berbunyi tepat jam 5 pagi, akupun bangun bergegas mengambil air wudhu. Mataku masih samar-samar karena masih mengantuk, tiba-tiba ada anak kecil keluar dari kamar mandi.

"Hyaaaaa...Tuyul..."Aku teriak sejadinya.

"Astaghfirullah...mana tuyulnya?" seorang wanita keluar dari kamar tengah yang biasa kosong itu.

"i...tu."

"Owalah dik...Ini namanya Alif bukan tuyul, tadi Alif habis pipis."

Aku menghela napas, hampir saja jantungan Alif seperti tuyul persis rambutnya yang sedikit membuat kesan botak. Dan ia hanya mengenakan celana dalam saja.

"Maaf kalau boleh tahu, Mba siapa ya? apakah anak kos juga?"

"Bukan aku menantu Bu Hj. Sri pemilik kosan ini, sekarang aku disuruh Ibu tinggal disini karena suami pindah tugas keluar kota. Aku Imas."

"Oh Mba Imas, Aku Sindy. Jadi semalam yang buka pintu Mba Imas? terus yang nyapu mba Imas juga?"

"Lho tak pikir tidak ada orang, kata Ibu kalau hari Sabtu pada pulang semua."

"Ya Allah Mba, aku pikir semalam ada hantu."

"Hahaha kamu ini lho hantu dari hongkong."

"Ya sudah barangkali kamu mau ke kamar mandi."

"Iya Mba maaf ya soal tadi. Alif maafin Mba Sindy ya Lif." aku mengelus kepala Alif yang rambutnya jarang.

Aku mengambil air wudhu lalu sholat subuh. Setelah sholat aku hanya iseng di kamar dan membaca buku. Tiba-tiba terdengar suara radio dari ruang tengah.

"Mba Imas bawa radio?" tanyaku menghampiri mba Imas yang sedang menjemur kerupuk ditampah.

"Iya Mba bawa, biar tidak sepi kan katanya kalo Sabtu anak-anak pada pulang. Dan Mba memang lebih suka mendengarkan radio dibanding nonton tv."

Akupun ikut menikmati acara musik yang disiarkan di radio, pembawa acara radio itu suaranya sangat merdu sekali, dulu sewaktu SD saat ditanya kalo sudah besar mau jadi apa? Aku menjawab ingin menjadi penyiar radio. Entah kenapa aku kagum dengan penyiar radio suaranya merdu dan pandai dalam membawakan acara.

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang