Kejutan Ulang Tahun

27 3 1
                                    

#Guru_komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 13

Pagi ini aku di kosan sendirian karena yang lain pasti berangkat dari rumahnya masing-masing. Aku sedang mencari-cari topi, tidak aku temukan dimanapun. Hari ini aku upacara kalau tidak pakai topi bisa-bisa aku berdiri dibarisan depan.
Mungkin topiku tertinggal di rumah Bulik. Aku menelpon Nita namun ia tidak menjawabnya. Ya sudah aku berangkat saja siapa tau nanti ada toko alat sekolah yang buka. Pikirku.

Namun sepanjang jalan ku lihat toko masih banyak toko yang tutup, karena ini masih terlalu pagi, yaitu jam 6 pagi lebih.

Aku sampai di sekolah dan langsung ke kantin untuk sarapan. Aku mencoba menelpon Nita masih belum ada jawaban. Ya sudahlah terima saja nasibku, aku memesan teh hangat, aku mengambil lontong dan gorengan. Aku harus sarapan biar aku kuat menghadapi kalau-kalau aku dihukum karena tidak membawa topi.

"Door..." Nita mengaketkanku dari belakang, ia membawa bungkusan plastik besar berisi kado yang nanti akan diberikan kepada Bu Eni.

"Ya Allah, untung jantungku kuat Ta."

"Lagi sarapan neng?" Tanya Nita

"Tidak, lagi macul."

"What is the meaning macul?"

"Macul is nyangkul. Kamu itu di telpon tidak dijawab-jawab."

"Memang kamu telpon ya, maaf aku tidak dengar hape aku mode silent tanpa getar."

"Hmmm."

"Sorry ya sayong...Ada apa sayong sampai menelpon pagi-pagi. Kangen ya?"

"Topiku sepertinya ketinggalan dirumah Bulik, tadinya aku mau pinjam topimu barang kali punya 2."

"Oh iya aku memang punya 2, tapi aku tadi tidak dengar maaf ya sayong tapi aku ada ide."

"Ide apa?"

Nita tidak menjawab pertanyaanku dan langsung menelpon seseorang. Akupun melanjutkan memakan lontong dan gorengan lagi.

"Aku minta Omku mengantarkan topi ke sekolah semoga dia mau. Tadi sih sempet ngomel-ngomel karena dia hari ini mau berangkat ke semarang."

"Ya pantesan marah, siapa tau dia ngejar waktu biar cepet sampai Semarang."

"Kita lihat saja dia ke sini atau tidak. Tenang kalau kamu tidak pakai topi aku juga tidak akan pakai biar kita dihukum bersama."

"Ah...So sweet." Aku memeluk Nita dari samping.

Setelah sarapan kami kembali ke kelas waktu menunjukan 06.30 sebentar lagi persiapan upacara.

Saat aku masuk ke dalam kelas aku melihat Ida duduk sendirian. Akupun menyapanya.

"Hai...lagi nglamunin apa?"

"Eh kamu Sind...Tidak apa-apa aku cuma sedang mikir soal ulangan PPKN nanti."

"Lah ngapain dipikir, kan kamu jagonya."

Ida adalah anak yang cukup pintar, ia  selalu rangking 2 di kelas ini, ia cukup menonjol di mata guru-guru.

Fitri datang dari arah pintu, Fitri adalah teman sebangku Ida. Namun bukannya langsung duduk dengan Ida malahan ia duduk di tempat duduk paling belakang yang selama ini kosong."

"Lho kenapa tuh Fitri tidak duduk sama kamu?" tanyaku kepada Ida

"Biarin sajalah Sind, Fitri sedang jengkel sama aku masalah cowok."

"Haaa...Serius?"

"Iya, cowok yang ia suka, naksir sama aku." Kata Ida

Akupun kembali ke tempat dudukku waktu sudah menunjukan 06.40, kalau Om Nita tidak kesini alamat aku tidak memakai topi.

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang