kecewa

18 4 0
                                    

#Guru_komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 18

Hari senin sudah tiba, aku berangkat dari kosan sendirian karena teman yang lain tentu saja berangkat dari rumah. Aku berjalan melewati gang dan melihat Haris si Pemburu juga baru keluar dari kosannya. Apa mungkin dia juga tidak pulang? pikirku.

Aku tidak berani menyapanya hanya senyum sekilas. Namun tidak disangka ia membarengi langkahku.

"Hey...Masih ingat aku." Sapanya kepadaku

"Masih..." Jawabku singkat.

"Temanmu mana? kok sendirian?" Mungkin yang ia maksudkan adalah Badriah.

"Kalau hari Sabtu teman-teman mudik kerumah masing-masing."

"Kok kamu tidak pulang?"

"Tidak, kemarin aku abis kemah."

"Kok sama sih aku juga abis kemah."

"Memang kamu kelas berapa?" Tanyaku

"Kelas 2 sama kaya kamu."

"Kok tahu aku kelas 2."

"Kan aku nanya sama Didit teman sekelasmu."

"Oh Didit, Jadi sebenarnya nama kamu Haris atau Dimas?"

"Oh nama lengkapku Haris Dimasetyo. Tapi aku lebih suka dipanggil Dimas sih." Jawabnya sambil meringis.

Kami mengobrol sambil berjalan ke sekolah, karena sekolah kami berhadapan jadi kami searah.

Tanpa terasa kami sudah sampai ke tujuan kami masing-masing.

"Eh Sind kapan-kapan ngobrol lagi ya." Haris atau Dimas itu melambaikan tangan ke arahku.

Aku hanya tersenyum.
Mengobrol denganmu? bisa-bisa Badriah cemburu. Pikirku.

Aku memasuki pintu gerbang, suasana sekolah sudah cukup ramai, ada yang baru turun dari bis, ada yang berjalan kaki, ada yang naik sepeda dan ada pula yang mengendarai motor.

"Tin..." Bunyi klakson, aku menengok ke arah sumber suara. Dan ternyata Nita.

Nita turun dari motornya dan menuntunnya. Ia terlihat menghela napas panjang.

"Kenapa kamu Ta...Pagi -pagi sudah ngos-ngossan?" Tanyaku

"Sial, tadi aku menghindari razia polisi, aku kan belum punya SIM. Untung aku selamat." Nita menghela napas panjang.

"Ya elah...Makanya bikin SIM."

"Iyah nanti aku mau bikin SIM minta antar Om ku saja."

"Tumben Om kamu tidak antar?" Tanyaku berbasi-basi

"Entahlah semenjak pulang dari kemah, dia uring-uringan kagak jelas macam ABG putus cinta saja."

Ada apa dengan Om Narayan? apa gara-gara kemarin? kejadian dengan Pak AA di swalayan. Kemarin Om Narayan terlihat sinis kepadaku juga. Aku menerka-nerka.

"Pulang sekolah jalan yuk, Didit ngajakin aku jalan nih." Ajak Nita

"Ogah masa iya jalan bertiga, berarti yang ke tiga setan dong."

"Ayolah Sind...Pliss"

"Tidak bisa aku ada janji dengan Pak AA."  Padahal aku tidak ada janji hanya saja mana mungkin aku menemani mereka pacaran.

"Nanti pas jam pelajaran Pak AA biar aku yang minta ijin pasti boleh."

"Terserah deh."

Nita memarkirkan motornya sedangakan aku berjalan menuju kelas terlebih dahulu.

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang