Hampir Salah Jalan

17 3 0
                                    

#Guru_komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 6

Dari kejauhan ku mendengar kegaduhan dikelasku, akupun mempercepat langkahku menuju kelas.

"Ada apa ini Mba?" Tanyaku kepada kepala suku

"Itu si Muna disuruh bayar uang kas kelas tidak pernah mau, dulu juga kelas 1 sering tidak bayar. Padahal waktu dia sakit kan juga ikut merasakan kas kelas juga."

"Ya sudah Mba, mungkin memang tidak punya uang." Aku menepuk lengan kepala suku.

Akupun menuju tempat dudukku, sambil menunggu Nita kuambil hapeku, ku pasang headset dan memainkan playlist lagu. Lagu kangen dari dewa 19.

Ku terima suratmu telah kubaca dan aku mengerti.
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku.
Didalam hari-harimu.
Bersama lagi.

Kau tanyakan padaku kapan aku akan kembali lagi.
Katamu kau tak kuasa melawan gejolak didalam dada.
Yang membara menahan rasa.
Pertemuan kita nanti.
Saat bersama dirimu.

"Sind lagi dengerin lagu apa?" Nita mencopot salah satu headsetku.

"Lagu kangennya dewa 19."

"Emang lagi kangen siapa sih Sind?"

"Ada deh..."

Kami memulai pelajaran pertama hari ini adalah Bahasa Jawa. Bu guru menjelaskan kepada kami tentang geguritan.

Pengertian geguritan, ciri-ciri geguritan, unsur-unsur intrinsik geguritan dan lain-lain. Geguritan kalau dalam bahasa Indonesia disebut puisi.

Bu guru mengakhiri kelas hari ini dengan tugas membuat geguritan dan membacakannya untuk minggu depan.

Pelajaran ke dua hari ini seni budaya, guru kami adalah Pak Ari pindahan dari sekolah lain. Katanya sekolah yang dulu adalah STM.

Cara beliau mengajar sedikit lebih keras dibandingkan guru lain. Mungkin karena terbiasa menghadapi anak-anak STM yang semua muridnya adalah laki-laki.

Sewaktu kelas 1 Neni pernah menangis karena Pak Ari pernah memukul tangan dengan penggaris karena kedapatan bermain hape saat Pak Ari sedang mengajar.

Jadi saat pelajaran Pak Ari kami semua fokus, tidak ada yang berani bermain ataupun mengobrol saat jam pelajaran.

~~~
~~~

Jam istirahat semua teman-teman berhamburan ke kantin sekolah, ada juga yang membeli jajan dipedagang  kaki lima yang ada di depan sekolahan, dan ada juga yang membeli jajan dikantin kejujuran milik anggota OSIS.

Sewaktu kelas 1 aku pernah mendaftar sebagai anggota OSIS, namun sayang aku tidak diterima entahlah apa alasannya mungkin aku terlalu bodoh  atau tidak bisa menjawab salah satu tes masuk anggota OSIS pada waktu itu.

"Ta aku balik ke kelas dulu yah, dompetku ketinggalan." Aku tidak jadi ke kantin bersama Nita karena dompetku tertinggal dikelas

"Iya cepetan Sind, aku nunggu dikantin ya entar aku cupin tempat duduk." Nita berjalan lebih dulu dengan teman-teman lainya.

Akupun bergegas kembali ke kelas, biasanya kelas sangat sepi pada jam istirahat, semua anak akan keluar untuk istirahat. Pintu kelaspun tertutup, akupun membukanya. Sedikit terkejut aku melihat sosok murid dipojokan yang ternyata itu adalah Muna. Hampir saja jantungku copot aku pikir penampakan hantu.

"Muna kok tidak ke kantin?"Aku mendekati Muna

"Tidak Sind, aku disini saja."

"Kamu puasa? tapi ini kan hari Sabtu ya."

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang