Cinta selalu punya caranya sendiri.

46 4 0
                                    

#Guru_Komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 21

Nita keluar dari kamar dengan wajah berseri-seri ia benar-benar terlihat berbeda mengenakan kebaya nuansa coklat susu. Jilbab satin senada dengan kain batik terusan kebayanya. Wajahnya di rias oleh MUA yang ia sewa untuk meriasnya menjadi wanita paling cantik hari ini.

Semua keluarga sudah menunggu di ruang tengah yang di gelar karpet berwarna merah motif bunga. Diditpun mengenakan Kemeja batik lengan panjang yang sama persis dengan kain terusan yang Nita pakai.
Ia berdiri di dinding yang sudah di hias sedemikian rupa menggunakan paper flower dengan tulisan 'happy engagement Nita dan Didit'

Proses tunangan berjalan lancar. Ibunya Didit memakaikan cincin permata di jari manis Nita. Dan Ibunya Nita memakaikan cincin tanpa permata di jari manis Didit.

Entah pikiranku melayang kemana seolah itu adalah aku dan Pak AA berdiri memamerkan cincin dijari manis kita. Menghadap kamera untuk di abadikan, aku dan Pak AA saling tersenyum.

Namun semua buyar ketika sebuah panggilan datang ke arahku.

"Sind..."

"I..Iya..."

"Makan dulu kamu pasti lapar mau aku ambilkan."

"Tidak perlu Om aku bisa sendiri kok."

"Biasanya anak cewek jaim kalau disuruh makan. Aku temenin ya."

"Boleh..."

Om Narayan mengajakku ke ruang samping dekat dengan kolam ikan.

"Tunggu di sini saja dulu." Om Narayan meninggalkanku sendiri duduk di sebuah kursi dengan meja bundar dari kayu.

Tidak lama kemudian Om Narayan datang membawa piring lebar berisi nasi dan lauk pauknya.

"Silahkan tuan puteri dinikmati hidangannya."

"Terimakasih Om."

"Sama-sama sayang."

Panggilan sayang mengingatkanku pada sosok Pak AA yang selalu romantis memperlakukan diriku.

"Sind...setelah selesai acara pertunangan Nita aku berniat memperkenalkanmu secara resmi kepada Ibuku."

Aku yang sedang melahap makanan langsung keselek terbatuk-batuk.

"Uhuk...Uhuk...Hhh maaf Om aku keselek."

"Pelan-pelan dong."

Om Narayan memberiku minum air putih. Entahlah aku merasa terlalu cepat Om Narayan bertindak. Tetapi jika di pikir 5 tahun ia sudah menunggu.

Selesai semua acara Om Narayan memperkenalkan aku secara resmi kepada Ibunya dan seluruh keluarga besar Om Narayan yang sedang berkumpul di acara Nita.

Mereka semua menyambut baik diriku bahkan Ibu Om Narayan memeluk erat diriku hingga meneteskan air mata.

"Aku berniat melamar Sindy secara resmi Bu. Apa Ibu setuju?" Om Narayan membuka pembicaraan dengan Ibunya.

"Sangat setuju Yan, Ibu juga sudah kenal Sindy sudah lama, Kamu siapkan saja semua, yang terbaik untuk nak Sindy." Ibunya Om Narayan memelukku.

"Baik Bu, akan aku persiapkan semua."

Setelah pertemuanku dengan keluarga Om Narayan dan acara Nita sudah selesai. Kami berniat melakukan perjalanan ke Semarang untuk liburan mumpung aku ambil cuti 3 hari.

Aku, Nita, Didit dan Om Narayan kami berempat pergi bersama dengan mobil Om Narayan. Setibanya di Semarang kami mengunjungi beberapa tempat.

Destinasi pertama kami adalah Sam po kong sebuah klenteng yang cukup besar di Jawa Tengah, kami hanya berfoto-foto sambil melihat-lihat keindahan klenteng. Di klenteng ini terdapat patung yang sangat besar, konon katanya ini adalah patung sorang jendral yang beragama islam bernama Cheng ho.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang