Om Narayan

20 3 0
                                    

#Guru_komputer_itu_adalah_kekasihku

Part 9

Terlihat pantulan wajahku dicermin, dengan riasan tipis rambut tergerai dengan ikal diujungnya. Pipiku merona merah muda, bibir pink alami dengan efek glossy. Ku gunakan dress berwarna krem dengan tali dibagian belakang senada dengan sepatuku yang ber hak.

Terdengar suara motor menderu, ku sibakkan gorden di jendela kamarku. Terlihat seorang pemuda mengenakan helem berwarna hijau. Dengan cepat aku berlari menuju teras rumah. Pemuda itu berdiri mengenakan pakaian formal memakai kemeja berwarna putih dengan jaz hitam, sepatu pantofel hitam dan jam tangan.

Ia memberiku bunga mawar putih. Kemudian meraih tanganku, ia juga mencium lembut tanganku. Mengucapkan kalimat lamaran terhadapku.

"Mutia maukah kamu menikah denganku."

"Tapi aku masih sekolah."

"Tidak apa, aku akan menunggu."

"Baiklah aku mau."

Ia mendekat kepadaku, hingga kepalaku terasa dekat dengan dada bidangnya, wangi maskulin semerbak dari tubuhnya. Ia semakin dekat...semakin dekat... dan hampir mencium ubun-ubunku.

"Plakk..."

"Aww...Sakit" aku berteriak karena jidatku terasa sakit

"Maaf itu ada nyamuk di jidatmu tadi." Terlihat wajah si Badriah tanpa rasa bersalah

"Kamu jahat..."

"Lho masa ngeplak nyamuk jahat Sind."

"Bukan itu, tadi aku lagi mimpi indah."

"Hahaha...pantesan kamu tidur sambil senyum-senyum. Sudah cepet sana bangun keburu kamar mandinya antri.

Akupun bergegas bangun dan menuju kamar mandi. Rasanya ingin ku ulang kembali mimpi itu. Ah membayangkannya saja aku sudah senyum-senyum sendiri bagaimana kalau itu nyata. Aku menatap cermin dikamar mandi sambil menggosok gigiku.

~~~
~~~

Pagi ini aku berangkat sekolah dijemput oleh Nita, ia berpikir aku masih sakit. Nita melajukan motornya dengan pelan, melewati jalan raya yang ramai dengan orang tua membonceng anaknya, mungkin mereka mengantar anaknya sekolah. Ada pula anak-anak sekolah yang berangkat menggunakan sepeda. Laki-laki dan perempuan mengendarai motor dengan pakaian rapi mungkin mereka akan berangkat bekerja. Semua berhenti tatkala lampu lalu lintas berwarna merah. Mungkin saat berhenti mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sambil menunggu lampu berwarna hijau. Setelah lampu berwarna hijau seperti sebuah pasukan yang hendak berperang maju dan berpencar ke masing-masing tujuan.

Kamipun tiba di depan pintu gerbang sekolah dan saat itu kami turun dari motor karena jika sudah sampai sekolah motor wajib dituntun oleh pengendaranya. Aku mengantar Nita sampai tempat parkiran. Dan kami bertemu Pak AA diparkiran ia pun tersenyum melihat ke arah kami. Apakah Pak AA yang semalam datang melamarku di mimpiku? aku membatin.

Sesampainya kami di kelas Nita menceritakan pengalamannya makan dengan Pak AA semalam.

"Sind...Aku seneng banget semalam bisa makan bareng Pak AA. Kamu tahu tidak?"

"Tidak tahu."

"Eh dengerin dulu..."

"Iya iya iya."

"Kami makan bersama, kami juga mengobrol cukup lama."

"Ngobrol apa?" aku penasaran bagaimana Pak AA memperlakukan Nita

"Cuma ngobrol soal komputer dan printer, kebetulan dirumahku ada printer rusak dan akupun meminta pendapat Pak AA."

"Terus setelah makan ngapain?"

Guru Komputer itu adalah kekasihku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang