💉Bonchap: Hey maaf

4K 384 14
                                    

10 tahun kemudian...

"KAK! JANGAN AJAKIN CHAEYOUNG KE TOKO ES KRIM LAGI!!!"

Mark terkekeh pelan saat Rose memarahi nya karena mengajak Chaeyoung ke kedai es krim.

"Ih Bundaa!! Aku kan udah gede! Udah 8 tahun!! Masa gak boleh makan es krim sih!!!"

Chaeyoung anak mereka, menatap sang bunda dengan tatapan ingin menangis.

"Iya udah gede, tapi nanti gigi kamu busuk! Liat tuh gigi kamu aja udah bolong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya udah gede, tapi nanti gigi kamu busuk! Liat tuh gigi kamu aja udah bolong." Balas Rose.

"Babe, kamu iri kan gak aku ajak, makannya kamu marahin aku sama Chaeyoung?" Tanya Mark.

"Enggak! Enak aja!!"

Chaeyoung dan Mark terkikik pelan, menggoda Rose memang sangat menyenangkan.

"Bunda lucu kalau lagi ngambek, pantesan Ayah cinta."

Pipi Rose memerah, padahal ia sudah lama menikah dengan Mark, tapi kalau digoda tetap saja pipi nya memerah.

"Pipi kamu merah, butuh kucium?" Tanya Mark.

Rose yang kebetulan lagi memagang Handuk, langsung memukul Mark dengan handuknya.

"Sakittt babe!!!"

"BIARIN!! Biar kakak gak ngomong sembarangan didepan Chaeyoung!!"

Chaeyoung ketawa kenceng ngeliat pertengkaran orang tua nya. menurutnya saat bertengkarlah mereka keliatan romantis, terserah Chaeyoung saja.

"Ayah bunda, aku kerumahnya Panpriya ya, kita udah janji mau main petak umpet sama Dongmin, Sicheng, dan Minkyung."

"Iya, jangan sore sore ya pulangnya." Kata Rose.

Chaeyoung mengangguk lalu keluar dengan senyum manisnya.

"Babe mumpung Chaeyoung gaada—"

"APA?!!! ENGGAK MAU! AKU MAU MASAK WLEE!!!"

Mark mendengus kesal lalu menyusul Rose kedapur.

******

"Ih Chaeyoung lama banget sih! Kita udah daritadi taukk!!" Omel Minkyung.

"Iyaa!! Kamu darimana aja sih?" Tambah Sicheng.

"Ih tadi aku izin dulu sama ayah bunda!!!" Balas Chaeyoung.

"Yaudah deh, ayo kita main, DONGMIN YANG JAGA!!!" Pekik Panpriya senang.

Dongmin hanya mengangguk, lebih baik mengalah daripada diamuk Panpriya dan Minkyung.

"Satu... Dua..."

Dongmin mulai menghitung membuat Chaeyoung langsung berlari kearah tembok yang lumayan jauh dari Dongmin.

Pak Dokter | Jaerose [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang