💉 berantahkan

3.3K 524 37
                                    


"Dokter Jaehyun?"

Yang dipanggil sontak menoleh dengan wajah sama terkejutnya dengan Rose.

"R-rose?" Tanyanya tak percaya, tetapi sedetik kemudian pria itu ingat bahwa rumah Rose dekat sini.

"Dokter ngapain disini?" Pertanyaan yang sangat bodoh, jelas lah belanja, tapi sungguh mulut Rose terasa kaku untuk menanyakan apa yang selama ini ingin ditanyakannya pada Jaehyun.

"Beli—"

"Pembalut?" Potong Rose yang melihat Jaehyun memegang sebuah pembalut.

"A-ah iya, untuk sepupu."

"Doker bisa minta waktunya sebentar gak? Lima menit aja!"

Jaehyun mengangguk ragu, sepertinya ia memang harus berbicara dengan Rose.

"Diluar aja."

Rose mengangguk, setelah membayar semua belanjaannya ia keluar bersama Jaehyun. btw Belanjaan Rose dibayari Jaehyun.

Mereka masuk kedalam mobil Jaehyun, karena kalo diluar pasti akan mengganggu pengunjung lain

"Dokter kemana aja dua minggu ini? Kenapa gak ngabarin aku?"

Jaehyun tersenyum kecil, aku?
Hatinya masih menghangat saat Rose berbicara dengan kata Aku.

"Gak kemana mana."

"Gak kemana mana tapi gak bisa ngabarin aku, dokter gak dateng ke wisuda ku, dokter juge nge-block instagramku, maksudnya apa?" Tanya Rose dengan suara bergetar, jujur ia ingin menangis kencang sekarang.

"Maaf."

"Maaf? Cuma maaf?"

Rose tertawa perih, cuma maaf? Rose gak butuh kata maaf, Rose cuma butuh penjelasan dari Jaehyun.

"Aku mau penjelasan dokter, bukan kata maaf dokter!"

"Maaf."

Rose semakin Emosional, kenapa Jaehyun tidak menjelaskan? Pasti ada sesuatu.

"Dokter kaya lagi nutupin sesuatu."

"Maafin aku Rose, tapi kayanya kita deket nya sampe sini aja, Maaf belun bisa jadiin kamu pacarku."

Tubuh Rose membeku, mata nya menatap Jaehyun dengan tatapan kecewa yang sangat amat terlihat jelas.

"K-kenapa? Katanya dokter cinta sama aku, tapi kenapa dokter bilang kaya gitu?"

"Iya, Saya cinta sama kamu, tapi saya gak bisa ngajak kamu ke jenjang yang lebih serius, lebih baik kita akhiri sekarang, sebelum kamunya semakin sakit."

Saya, haha. Rose tertawa hambar, tak suka dengan panggilan 'saya' yang kembali.

"Saya mau kamu bahagia sama orang lain—"

"TAPI KEBAHAGIAAN AKU ITU DOKTER!!"

Rose berteriak menyalurkan emosi nya yang terpendam membuat Jaehyun terdiam.

"Jangan kaya anak kecil Rose."

"Dokter yang kaya anak kecil! Coba kasih aku alasan yang jujur! Alasan kaya gitu terlalu basi!"

Jaehyun menghela nafas pelan, pria itu mengacak rambutnya dan menyendekerkan punggungnya dikuris mobil.

Ia tak tahu bahwa jatuh cinta akan serumit ini.

"Jawab dokter, aku—"

"Saya sudah tunangan Rose, dua minggu yang lalu."

Nafas Rose tercekat, bak disambar petir di siang bolong, ia merasakan tubuhnya lemas.

Jaehyun sudah bersiap kalau gadis didepannya ini akan menamparnya atau memaki makinya.

Tapi tidak, Rose hanya diam membuat hati Jaehyun semakin sakit ditambah air mata yang tak berhenti turun dari mata indah milik Rose.

"sama siapa?" Tanya Rose dengan suara lirihnya.

"Anak teman bisnis papa saya, saya dijodohkan Rose."

"O-oh, selamat ya.. semoga dokter bahagia, saya duluan." Rose membuka pintu mobil Jaehyun, keluar darisana dan langsung berlari menjauh.

Jaehyun memukul stir nya dengan emosi yang meluap, berkali kali ia mengacak rambutnya frustasi.

Jujur, ia tak mau kehilangan Rose. kehilangan gadis cerewet yang berhasil membuat Mood nya selalu ceria. ia tak mau meninggalkan gadis manja yang sangat percaya diri itu.

Sungguh ia tak mau, tapi sepertinya takdir tak berpihak padanya. ia malah dijodohkan dengan anak teman bisnis papa nya, yang tentunya alasannya karena bisnis.

"Rose Maaf, aku cinta kamu."

Ponselnya bergetar membuat Jaehyun melirik, dengan segera ia mengangkat teleponnya.

"Mas udah dibeli pembalutnya kok lama?"

"Udah, ini mas mau pulang, Sakura udah makan?"

°°°°°

Karena digantung itu gak enak, jadi aku double up deh wkwk.

Pak Dokter | Jaerose [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang