💉 ayo move on

3.8K 521 25
                                    

Rose terus memandang pria ber jas hitam disebelahnya. ia ingin bertanya apa maksud ucapan pria itu tadi, tapi wajah dingin itu langsung membuat nyalinya ciut.

Ditambah Mark yang tidak memberhentikannya di lampu merah seperti kesepakatan mereka. Mark malah bertanya dimana rumah Rose.

"Kenapa ngeliatin saya?"

Rose langsung mengalihkan atensi nya, ah ternyata bos nya ini orang yang sangat peka.

"Mau bertanya tentang yang tadi?" Tanya Mark lagi.

selain peka ternyata dirinya juga cenayang, pikir Rose.

"I-iya pak."

Tidak ada percakapan lagi setelah itu, Rose sampai didepan rumahnya dengan selamat lalu turun dan mengucapkan terima kasih pada Mark.

"Terima kasih pak, maaf ngerepotin bapak malam malam begini." Ucap Rose membuat Mark mengangguk.

"Saya masuk dulu ya pak."

"Tunggu, saya mau bicara."

Rose berbalik dan mengerinyit heran, semoga saja Bos nya tidak memarahi nya atau memecatnya. Sekarang hal hal negatif terus menyelimutin fikirannya.

"Ucapan yang tadi saya serius, saya tertarik sama kamu."

Senyuman kecil timbul dibibir Mark saat melihat wajah terkejut Rose, ah menggemaskan.

"H-hah?"

"Ya, sulit mempercayainya, tapi kamu percayakan Cinta pada pandangan pertama?"

Rose mengangguk kaku, ia sering mengalami hal itu, yang terbaru bersama Jaehyun.

"Saya tahu laki-laki yang tadi itu mantan gebetan kamu, jadi ayo Move on, move on ke saya."

°°°°°

"Darimana saja Jam segini baru pulang?"

Jaehyun menulikan pendengarannya dan berjalan masuk kedalam Rumahnya tanpa menoleh kearah papa nya yang tampak murka.

"Jung Jaehyun jangan jadi anak durhaka kamu!"

"Aku baru pulang kerja, capek mau istirahat."

Tuan Jung tampak kesal dengan jawaban Jaehyun.

"Kamu menemui gadis itu lagi kan?" Tanyanya.

"Enggak."

"Papa tidak sebodoh itu Jung, sudah berapa kali papa bilang jauhin gadis itu dan fokuslah pada Sakura!"

Jaehyun menghela nafas malas, ia melengos pergi membuat tuan Jung semakin terpancing emosinya.

"Kalau kamu masih bertemu gadis itu, bersiaplah kehilangan dia!"

Tuan Jung meninggalkan Jaehyun yang terdiam, tangannya terkepal wajahnya memerah dan rahangnya mengeras.

Prang!

Jaehyun memukul Guci yang berada didekatnya membuat anggota keluarganya mulai mendekat kearahnya, kecuali tuan Jung.

"Lo kenapa?" Tanya Krystal, kakak Jaehyun.

"Tanya sama papa lo sana!"

Jaehyun berjalan kearah kamarnya lalu membanting pintu kamar tersebut membuat Krystal dan Jeno menghela nafas pelan.

Jaehyun tak memperdulikan tangannya yang berdarah, bisa saja ia punya rumah sendiri dan hidup mandiri, tapi sialnya Orang tuanya tak mengizinkannya keluar sebelum mempunyai istri.

Bukan Istri pilihan Jaehyun, tetapi istri pilihan mereka.

Tidak hanya Jaehyun yang diperlakukan seperti itu.

Krystal dan Jeno juga sama hal nya dengan dirinya. selalu dianggap seperti robot, selalu diatur dan dituntut, pokoknya apapun itu mereka harus sempurna.

Ancaman Papa mereka selalu sama, yaitu mencelakai orang yang sedang dekat dengan mereka, sangat kejam memang.

Walaupun itu ayah kandungnya, Jaehyun mengakui bahwa Papa nya itu psikopat yang gila harta.

Harta, Tahta, Kekuasaan.

Tidak ada keluarga didalam hidupnya, yang ia mau hanyalah harta harta harta.

Ia sudah kaya dan uangnya tidak akan habis sampai ia mati, tuan Jung tidak pernah puas dan terus menggilai harta itu.

Walaupun kebahagiaan anak anaknya harus ia korbankan.

Pak Dokter | Jaerose [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang