CHAPTER 27

57 6 0
                                    

Hyunah terus menatap layar ponsel yang memunculkan alarm peringatan tanpa suara.

Selama kelas itu berlangsung gadis itu hanya menatap ponselnya dalam diam. Ini sudah kedua kalinya ia melamun seperti itu.

Semua materi yang di sampaikan oleh dosen serasa mental. Tidak ada satu pun yang masuk ke dalam otaknya.

Ia ingat betul ini hari apa. Hari dimana gadis itu kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang anak.

Dunia gadis itu serasa hancur begitu saja ketika ia sudah tidak memiliki tempat bersandar bagi seorang anak. Bahkan ia harus mengalami masa sulit selama itu.

Pembullyan oleh teman satu sekolahnya sudah pernah ia alami. Itu semua karena ibu gadis itu masuk rumah sakit jiwa sebab ayahnya yang berselingkuh dengan wanita yang lebih muda.

Bahkan saat ibunya sudah meninggal, ia juga masih harus mengalami berbagai masa sulit. Gadis itu dengan berat hati harus meninggalkan rumah yang memiliki banyak kenangan ia dan ibunya, karena ayahnya membawa wanita jalang itu untuk tinggal di rumah tersebut.

Akhirnya gadis itu lebih memilih tinggal sendiri di sebuah apartemen mewah milik ibunya dulu. Gadis itu tidak sudi untuk tinggal satu atap dengan seorang wanita perusak rumah tangga orang.

Untungnya semua kebutuhan gadis itu masih dapat terpenuhi karena semua aset saham milik ibunya di perusahaan ayahnya itu diwariskan pada gadis itu.

Sifat manusia itu kompleks. Tidak ada yang tahu apa isi pemikiran mereka.

"Na, lo ngelamun lagi?" tanya Leera keheranan melihat sahabatnya itu.

Hyunah tersadar, "Eoh, udah selesai kuliahnya?"

Leera menghembuskan nafasnya keras, "Udah dari seuluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leera menghembuskan nafasnya keras, "Udah dari seuluh menit yang lalu."

"Kok lo nggak bilang." gadis itu memasukkan semua bukunya ke dalam tas.

Leera berdecak, "Gue udah lima kali nanyain lo tadi."

Gadis itu menyampirkan tasnya di pundak kananya, "Ya udah ayo keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menyampirkan tasnya di pundak kananya, "Ya udah ayo keluar."

Mereka kemudian keluar dari ruang kelas.

That Idol loves me? [KTH] COMPLETED √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang