°
°
°
Dosen perempuan berusia di akhir empat puluh tahunan dan berkacamata itu baru saja keluar dari ruang kelas, karena telah selesai mengajar. Dan wajah-wajah seisi ruangan yang tadinya serius kini telah berubah santai. Ada yang menghela nafas lega, ada yang langsung berbicara dengan teman di sebelahnya, ada yang segera mengecek ponsel dan berbagai ekspresi lainnya yang akan mahasiswa tunjukkan ketika telah melalui mata kuliah dengan dosen killer.
Leera kembali mengecek jam tangan yang ia pakai di tangan kirinya. Gadis itu sudah lebih dari sepuluh kali mengecek jamnya selama kelas berlangsung.
Gadis itu mendecak, "Bisa telat nih kalau nggak buru-buru." guman Leera yang terdengar oleh Hyunah yang duduk di sebelahnya.
"Apanya yang telat?" tanya gadis itu sebari mencari kunci mobilnya di dalam tas. Sedetik kemudian kunci itu ketemu.
Leera tersenyum aneh dan segera mengambil kunci itu dengan tiba-tiba. "Gue nggak bawa mobil, jadi gue nebeng dan gue yang nyetir."
"Oke." jawab Hyunah cepat tanpa berpikir. Tinggal duduk dan sampai tujuan tidak perlu capek, pasti semua orang mau.
Sebenarnya Leera sengaja tidak membawa mobilnya sendiri karena gadis itu memiliki rencana tersendiri untuk membawa sahabatnya kesuatu tempat secara diam-diam tanpa protes panjang dari Hyunah. Oleh karena itu ia mau menjadi sopir sekarang.
Berharap untuk bertemu lebih dekat dengan idolanya itu boleh bukan? Jadi sekarang Leera akan melaksanakan syarat yang di minta oleh Taehyung. Meskipun ia tidak tahu bagaimana cara menagih Taehyung karena ia tidak memiliki nomor Taehyung atau apapun yang dapat menghubungkannya dengan lelaki itu. Tapi siapa tahu keberuntungan berpihak padanya.
Hyunah dan Leera kini sedang dalam perjalan pulang. Ralat, mereka sedang dalam perjalanan menuju suatu acara musik. Hyunah sama sekali tidak curiga dengan sahabatnya itu, bahkan kini ia duduk tenang sambil membaca novel online melalui ponselnya.
Leera melihat Hyunah sebentar, dan tersenyum ketika mendapati sahabatnya itu tidak menyadari kalau ini bukan jalan untuk menuju rumah mereka. Gadis itu harus sampai secepat mungkin sebelum Hyunah menyadarinya.
Kini Leera harus memikirkan cara bagaimana membuat Hyunah tidak kabur setelah sampai di tempat acara musik nanti. Dan satu ide terlintas di kepalanya.
"Na, gue mau ke toserba bentar tapi gue nggak bawa dompet." ucap gadis itu.
Tanpa mengalihkan fokus dari ponselnya gadis itu berkata. "Dompet gue di tas, ambil aja."
Leera menghentika mobilnya dan mengambil dompet Hyunah lalu segera turun menuju toserba. Leera membeli satu pack tissue yang sebenarnya tidak ia butuhkan, gadis itu kembali berjalan menuju mobil dan memasukkan dompet Hyunah ke dalam tasnya, sesuai rencananya. Yaitu menyimpan dompet Hyunah agar gadis itu tidak bisa pulang dengan menggunakan taksi, ketika ia tahu bahwa sahabatnya membawanya datang ke acara musik.
Leera kembali menjalankan mobil itu menuju tujuannya.
Tak berapa lama mereka telah sampai di tempat acara musik.
"Na, udah sampai." ujar Leera.
Gadis itu mengangkat kepalanya untuk memandang sekitarnya yang sudah ia abaikan sejak tadi. Begitu melihat banyak orang yang sedang berkerumunan seolah menunggu sesuatu, sontak Hyunah mengernyit dan menoleh pada Leera.
"Astaga Ra... Jangan bilang lo bawa gue ke acara musik itu?" Hyunah tampak ingin memastikan kalau dugaannya salah.
"Yes, that's right!" jawab Leera santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Idol loves me? [KTH] COMPLETED √
Fanfic[COMPLETED] √ Kita adalah kesempatan di antara satu kebetulan yang terbawa suasana~