BEFORE D'DAY ✔️

After D'Day

‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️
Masuk kamar, kunci pintu, masuk selimut! Warning loh ya😏

🌚
🌚
🌚

History pencarian ponsel kini penuh dengan kata kunci terkait mimpi. Bagaimana cara masuk ke dalam mimpi orang? Teknologi mimpi, hingga 1001 tentang mimpi.

Film terkait mimpi juga tak luput dari penyelidikan si mata kucing.

Kim Jennie sedang dikerubungi rasa penasaran sekarang. Keningnya mengerut, tak satupun penjelasan ia temukan masuk akal. Nalarnya tidak bisa menerima itu semua.

Apa Kim Taehyung menggunakan cara gaib? Tapi benarkah seorang pemuda yang lama tinggal di luar negeri juga terpengaruh hal semacam itu?

Lagipula ini tahun 2020, yang benar saja?

Ditengah kecamuk penasaran, sensor kunci pintu berbunyi, menandakan seseorang berhasil masuk kedalam ruangan. Ajaibnya, Kim Jennie terlalu sibuk hingga rungunya tak mampu mendengar apapun.

Derap kaki mendekat. Lelaki dengan setelan tuxedo dan rambut sedikit berantakan kini berkacak pinggang mendapati Jennie yang tengkurap di sofa panjang-- masih lengkap dengan gaun dan riasannya.

Melirik pergelangan tangannya lalu berdecak sebal.

"Ruby?! Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak istirahat?"

Tidak ada jawaban, bahkan pandangan wanita itu masih fokus pada ponselnya. Lelaki itu, Kim Hanbin mulai gemas dan langsung mengambil headset wireless yang menyumbat telinga istrinya.

Barulah Kim Jennie sadar bahwa ada presensi manusia lain didekatnya sekarang..

Menatap Kim Hanbin yang menuntut penjelasan, hanya senyum kikuk yang mampu Jennie sajikan.

"Ini sudah pukul 3 pagi! Kau kembali ke kamar pukul 11 malam tadi, lalu kenapa belum ganti baju, hm?"

Setelah acara, Hanbin memang meminta Jennie untuk istirahat lebih dulu. Sedangkan dirinya harus menyelesaikan beberapa hal di pesta, termasuk memastikan para koleganya ia sambut dengan baik. Kim Hanbin bahkan dengan semangat menyelesaikan beberapa perbincangan di hari pernikahannya agar seminggu kedepan tak ada lagi yang bisa mengganggunya. Hanbin hendak menghabiskan minggu temaram bersama Jennie.

Tapi wanita yang baru beberapa jam resmi menjadi istrinya itu kini justru masih penuh riasan dan lengkap dengan gaunnya.

Bukan apa- apa, hanya saja Hanbin tahu betapa lelahnya Jennie Kim menyiapkan seluruh acara sebelumnya. Apalagi daya tahan tubuh wanita itu sebenarnya tak cukup kuat. Ia hanya tak mau wanitanya jatuh sakit.

Menghela nafas, ia mendudukkan dirinya di sofa, tempat dimana Jennie kini bangkit dari posisi tengkurapnya untuk duduk disebelah Hanbin.

"Sudah selesai?"

Kebiasaan seorang Jennie Kim. Selalu mengalihkan pembicaraan.

Hanbin mengangguk singkat, "sekarang jelaskan kenapa masih belum istirahat?"

Jennie tersenyum jenaka, baru menyadari bahwa dirinya memang langsung mengambil ponsel setiba di kamar dan ternyata menghabiskan waktu hampir lima jam hanya untuk menuntaskan rasa penasarannya. 

"Aku hanya menunggumu," ucapnya kecil.

Dahi Kim Hanbin mengernyit, "kau bisa menungguku setelah membersihkan diri. Lagipula harusnya manfaatkan waktu untuk istirahat," cerca Kim Hanbin.