Alreyshad
Bulan lalu, Aku dan El melangsungkan acara lamaran dan sudah mulai mencari beberapa vendor untuk acara pernikahan kami. El juga sudah mulai masuk kantor lagi. El memutuskan untuk bekerja lagi, di tempat yang sama hanya berbeda divisi. El ditempatkan pada divisi news untuk media cetak dan online. Untuk media cetak memang sudah berjalan lama, baik koran maupun berita online-nya, namun kali ini bukan hanya berupa tulisan. Indonesia24 menambah jaringan baru untuk liputan yang akan ditambahkan di beberapa platform guna memudahkan para konsumen mengakses berita yang kami sajikan dan itu menjadi tanggung jawab El selanjutnya sebagai Redaktur Pelaksana yang akan berkeja sama dengan department-ku.
"Jadi kapan Al?" Tanya Aji.
"Kalo gue sih maunya sebelum April, soalnya April kan gue pelatihan, biar El ikut aja." Ucapku pada Aji.
Tok..tok..
"Mas Ale, ada tamu." Ucap Clara sesaat setelah membuka pintu.
"Siapa?" tanyaku.
"Namanya Kiara mas katanya, tapi nggak mau ke lobby atas katanya dia nunggu di bawah." Ucap Clara kemudian.
Aku terdiam beberapa saat dan berpikir, "ada perlu apa Kiara kesini?"
"Oke." Ucapku pada Clara dan menuju ke lantai bawah.
Ku lihat sosok Kiara sedang duduk di lobby saat aku berjalan keluar lift.
"Ra, ada ap.." sapaku terpotong saat ia tiba-tiba memelukku dan menangis disana. "Ra?" Ucapku heran sambil berusaha melepaskan pelukannya.
Bukan tanpa alasan, seluruh karyawan memperhatikanku.
"Kael jahat Al." Ucapnya tiba-tiba. "Dia jahat." Ucapnya lagi.
"Ra, lo cerita tapi jangan gini, nggak enak diliat orang-orang." Ucapku mencoba menenangkan Kiara yang masih tetap menangis sambil memelukku.
Sampai tak sengaja aku menangkap perhatian semua orang ke satu arah. Aku menatap kearah yang sama dan menyadari ada El yang sedang menatapku.
El memutuskan kontak mata padaku dan berjalan menuju lift.
"Ra, lo tunggu gue dimana pun terserah lo nanti gue kesana. Okay?" Ucapku sambil berlari mengejar El.
Aku tak tau harus berbuat apa, selain itu. Aku tak tega melihat Kiara, namun aku juga tak ingin El salah paham.
"Le!" Panggilku saat El berjalan tak jauh dari jarakku.
El berhenti dan menoleh saat Aku menghampirinya sambil berlari.
"Jangan lari Al." Katanya padaku.
"Itu nggak kayak apa yang kamu pikirin kok, Le." Ucapku terengah-engah. "Kiara dateng, aku samperin tiba tiba dia pel..." ucapku terpotong.
"Iya, aku paham kok." Ucapnya sambil tersenyum. "Aku ke ruangan ya." Jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkanku.
"Le?!" Panggilku yang tak mendapat balasan. El masuk menuju department-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR [COMPLETED]
Fiksi Umum(Sequel of EPOCH) Hari itu menjadi sangat kaku, Ketika sepasang mata ini bertemu lagi denganmu.. Terpaku menatap senyuman yang tertuju padaku. Hai, Aku rindu... PETRICHOR ˈpɛtrʌɪkɔː (n) : A pleasant smell that frequently accompanies the first rain a...