F I V E

11.1K 1.3K 84
                                    

Alreyshad

"Kamu pulang besok? Jam berapa pesawatnya?" Ucapnya sambil menatapku.

Aku mengangguk, " jam 21.15 kalo nggak salah. Kenapa?" Ucapku sambil mengecup puncak kepalanya.

El menggeleng.

"Aji nawarin aku extend sih. Tapi..." Kataku kemudian.

Pernyataan itu sukses membuat El menatapku namun sesudahnya tetap saja ia menggeleng.

"Jangan, kasian anak-anak kantor kalo kelamaan kamu tinggal." Jawabnya kemudian yang mampu membuatku tersenyum.

El selalu pengertian dengan segala macam hal. Bahkan, disaat ia ingin aku tetap tinggal, ia tak memintanya dan malah mengesampingkan keinginannya.

Aku menatapnya dalam sampai pada akhirnya El memutuskan kontak mata kami.

"Al, aku pulang boleh? Udah malem." Ucapnya yang ku iyakan.

Aku mengantar El sampai ke unitnya. Dan setelah sampai aku memutuskan untuk langsung kembali ke hotel karena masih harus membereskan packing-an yang belum selesai.


***

Elea

Setelah beberapa hari ini aku selalu membawa Ale mengunjungi berbagai tempat, akhirnya tiba waktunya untuk kami menuju Airport. Aku sudah pernah mengantar Ibu sebelumnya, namun kenapa kali ini rasanya sulit sekali melepas genggaman pria di sebelahku.

Setelah mengurus beberapa barang, Ale berpamitan denganku. Rasanya aku ingin menahan Ale untuk tetap tinggal disini.

"Jangan kerja terus sampe lupa makan ya, Al." Ucapku sambil menggenggam tangannya.

Ale mengangguk dan membawaku ke peluknya.

"Kamu ikut aja yuk." Ucapnya kemudian.

Aku mengangguk dan Ale meresponnya dengan tertawa.

"Jangan nangis dong, Le. Aku makin susah ninggalin kamu kalo kamunya nangis." Ucapnya kemudian sambil mengelus lembut puncak kepalaku.

"Udah, aku udah nggak nangis." Ucapku melepaskan pelukannya dan menyeka air mataku.

"Hati-hati ya, kabarin aku kalo udah sampe Jakarta. Salam sama semuanya." Ucapku yang Ale balas dengan anggukan dan senyuman.

"Kamu juga jaga diri ya, semangat thesis-nya. Inget semakin cepet kelar, semakin cepet?" Tanyanya.

"Pulang ke Jakarta." Kataku menjawab pertanyaannya.

"That's right. Yaudah,aku masuk ya. Kamu pulangnya hati-hati okay?" Ucapnya yang aku iyakan.

"Boleh peluk sekali lagi nggak?" Ucapku.

Ale merentangkan tangannya. Ia memelukku dengan erat, mencium kening dan puncak kepalaku berulang kali.

"I'll be miss you, Le. Aku pamit ya. I love you" Ucapnya lembut.

Aku tersenyum sambil melambaikan tangan dan memperhatikannya sampai hilang dari pandanganku.

***

Alreyshad

"Udah makan siang, Al?" Tanya El di ujung telfon.

PETRICHOR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang