S I X

11.1K 1.3K 92
                                    

Alreyshad

Aku mengantar El pulang ke rumah Ibunya setelah acara resepsi pernikahan Alta selesai. Hari ini, El lebih banyak diam dalam perjalanan menuju rumahnya. Mungkin lelah, mungkin juga sedang memikirkan sesuatu.

"Le, Are you okay?" Ucapku sesaat setelah kami tiba di rumah Ibu.

El mengangguk sambil tersenyum, "makasih ya udah dianter." Ucapnya.

"Sama-sama." Ucapku kemudian. "Besok udah di Apartment kan? Pulang kerja aku mampir boleh?" Ucapku yang El balas dengan anggukan.

"Ale?" Panggilnya.

"Hemm?" Jawabku.

Ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Diikuti dengan helaan nafasnya, ia mencoba untuk tetap tenang. Ia memberikanku kotak cincin yang ku berikan padanya tempo hari.

"It's okay kok, Le." Jawabku mencoba untuk tetap tenang.

Aku memang sudah memikirkan hal ini. Kemungkinan El tidak bisa menerimaku memang tetap ada dengan semua hal yang sudah ku lakukan padanya di masa lalu. Dan aku menerima semua keputusannya.

El mencoba untuk berbicara.

"Al, maaf kalo udah buat kamu nunggu selama ini. Maaf juga kalo sikap aku terkesan plin-plan. Ini udah keputusan yang aku pikir matang-matang. Aku nggak mau pasang cincin ini sendiri. Aku pengen kamu yang pasangin."

"Maksudnya?" Tanyaku bingung.

"Iya, aku mau." Jawabnya pelan.

"Nggak kedengeran, kencengan coba." Ucapku lagi.

"Iya aku mau." Kata El mengulanginya.

"Mau apa?" Tanyaku menggodanya.

"Mau jadi Mrs. Alreyshad." Ucap El malu yang ku balas dengan senyum.

Aku memasangkan cincin itu di jari El.

"Boleh minta peluk nggak sih?" Tanyaku yang ia balas dengan anggukan.

Aku memeluknya dengan erat, dan sesekali mencium puncak kepalanya.

"Makasih ya Le. Aku nggak bisa janji buat kamu ketawa terus. Tapi aku janji selalu berusaha nggak buat kamu nangis lagi karena aku. I'm sorry for all that I've done to you, Le. Makasih masih mau kasih aku kesempatan lagi." Jelasku.

"I love you, Elea." Ucapku lagi sambil mengacak-ngacak rambutnya.

***

Pekerjaanku selesai tepat pada waktunya. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat bersemangat. Mungkin moodku sedang baik setelah mendengar jawaban El semalam.

"Seneng banget kayaknya. Tau deh gue yang akhirnya dapet jawaban dari El." Ucap Aji saat masuk ke dalam ruanganku.

"Kok lo tau? Kan gue nggak ngasih tau siapa-siapa." Ucapku kemudian.

"Dari Tere, kan dia sahabatnya El." Ucapnya sambil menaruh laporan rating minggu ini dan langsung pergi.

"Mau kemana lo?" Tanyaku.

"Balik. My princess lagi sakit. Kasian susah makan." Ucapnya.

"Udah lo bawa ke dokter?" Ucapku.

"Udah, laringitis katanya. Cuma demamnya belum turun." Ucapnya khawatir.

"Trus dia sama siapa di rumah? Cuti aja sih. Kasian kan ciya di rumah."

PETRICHOR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang