01- normal person

1.4K 73 1
                                    

Happy reading



Devan Pov

Hal yang paling membosankan dalam hidupku adalah sekolah. Sebenarnya jika dipikir-pikir aku tidak masalah dengan itu, hanya saja aku terlalu malas untuk bertemu banyak orang, dan jika bukan karena orang tua itu aku tidak akan sudi melakukannya, aku lebih memilih untuk menetap di rumah baruku yang kebetulan lokasinya dekat dengan hutan, tempat yang cocok untuk orang anti sosial sepertiku.

Kebetulan aku berasal dari keluarga kaya, apapun yang kumau bisa kudapatkan dengan mudah, termasuk uang untuk membeli rumah itu, tidak ada yang tahu aku memiliki rumah lain selain disini. Terkadang aku selalu berharap orang tua bodoh itu mati saja, maka otomatis aku akan menjadi ahli waris perusahaannya, karena anak mereka yang sebenarnya sudah kubereskan.

Ada rasa bangga dalam diriku.

"Mereka itu kan gila."

Wilson's Senior High School

Tulisan itu sudah ada di depanku, aku melajukan mobilku perlahan untuk mencari parkiran. Karena aku terkenal sebagai siswa teladan disini, alhasil tempat parkir masih banyak yang kosong. Aku langsung menempatkan mobilku dan bergegas keluar.

"Tahun kedua yang membosankan."

Tidak berapa lama, datang segerombolan siswi yang memakai seragam ketat mendekatiku. Ah, aku benci seperti ini, pasti mereka mulai lagi. Pemandangan pagi yang seharusnya indah malah membuatku merasa muak karena kedatangan mereka.

"Devan sayang, aku sudah menunggu lama tahu"

Dasar jalang tidak tau diri. Aku langsung berjalan saja melewati mereka sambil memasang earphone ku, seolah tidak ada orang sama sekali. Aku sama sekali tidak peduli sampai mereka menangis darah sekalipun.

Aku berjalan untuk mencari kelas baruku, karena ada sistem pengacakan kelas untuk tahun ini. Dan yang benar saja, sepanjang perjalanan banyak para siswi yang menatapku, jujur saja aku benci situasi seperti ini. Aku ini tidak suka jadi pusat perhatian tau.

"Tapi aku ini kan tampan, kaya, teladan, dan juga pintar."

Setidaknya itu yang mereka tau.


Angeline Pov

11 Social 2

Aku berdiri tepat di depan pintu yang akan menjadi kelas baruku nanti, sedari tadi di sepanjang koridor kelas banyak murid yang menatapku terutama para siswa pria. Tentu saja aku ini kan masih orang asing untuk mereka. Setidaknya di sekolah baru ini, aku ingin mendapatkan teman dan juga pengalamam baru disini.

Aku bergegas masuk untuk mencari tempat duduk, keadaan kelas masih sepi, apa mungkin ini efek karena aku yang datang terlalu pagi atau karena para murid lebih memilih untuk diluar sebelum jam pelajaran dimulai, entahlah. Aku menatap sekelilingku, memilih kursi yang benar-benar kosong, setidaknya yang tidak terdapat tas di atas mejanya. Aku memutuskan untuk duduk di pojok kanan nomor dua dari belakang. Karena aku belum mengenal siapa pun, aku memutuskan untuk berdiam diri sambil memasang earphone di telingaku. Sedikit informasi, aku ini orangnya sedikit introvert.

Tiba-tiba dari arah pintu datang seorang pria dengan seragam sepertiku, dia berperawakan tinggi, berkulit putih, dan berhidung mancung, jujur saja jika diperhatikan dia itu sangat tampan. Menurutku dia lebih cocok menjadi idol daripada menjadi siswa biasa disini. Aku hanya menatapnya sekilas, lagipula aku ini siswi baru sudah seharusnya aku menjaga image-ku apalagi jika sampai tertangkap basah sedang memandangi seseorang, itu adalah hal yang memalukan bagiku. Lebih baik aku bersikap tidak peduli saja, dan juga aku saja belum mengenalnya. Tapi sepertinya dia duduk tepat di belakangku, dan seketika itu hening tidak ada yang membuka suara kecuali suara keramaian dari luar kelas.

Sampai bel pertanda masuk pun berbunyi.







Jangan lupa vote ya teman-teman🙂

YOU ARE MY MEDICINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang