Author Pov
Jam pertama pun dimulai, karena ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester apalagi dengan sistem pengacakan kelas, maka seperti pada umumnya wali kelas akan mulai mengabsen dan menyuruh masing-masing siswa untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
Angeline Pov
Satu per satu siswa mulai memperkenalkan dirinya, dan kini tibalah giliran ku. Aku merasa gugup karena berdiri di depan kelas sambil disaksikan banyak orang itu adalah sesuatu yang sangat ku hindari apalagi aku ini murid baru pasti banyak mata yang akan memperhatikanku.
"Perkenalkan namaku Angeline Walson, aku murid baru pindahan dari luar kota, panggil saja Angeline dan salam kenal semuanya."
Aku pun langsung bergegas kembali ke tempat duduk dengan posisi menunduk tanpa ada keinginan untuk melihat respon mereka karena aku benar-benar gugup sekali sekarang.
Tibalah saatnya murid laki-laki yang tadi duduk tepat di belakangku berjalan ke depan kelas untuk memperkenalkan diri.
"Devan Edbert, salam kenal."
Aku menatapnya sekilas, hah apaan dia itu hanya memperkenalkan diri secara singkat begitu sudah menarik perhatian banyak orang. Tentu saja terutama para siswi, yang kulihat mereka menatap lelaki itu dengan pandangan memuja. Sambil menggerutu dalam hati, aku sampai tidak sadar jika aku masih menatapnya sampai dia akan berjalan kembali ke tempat duduknya, tapi sebelum itu pandangan kami bertemu.
DEG.
Apa yang kulakukan dasar bodoh, langsung saja secepat kilat aku mengalihkan pandanganku. Dan dia sudah sampai di tempat duduknya tepat di belakangku.Dan sebelum wali kelas itu memulai pelajarannya, dia lagi-lagi membuat hal yang merepotkan, yaitu kami para siswa harus menulis nomor absen kami di kertas kecil dan mengumpulkannya di depan meja guru. Kamipun segera melakukannya, dan ternyata sesuai dugaan ku, nomor ini digunakan untuk lotre tempat duduk dan teman sebangku. Setiap ada hal seperti ini aku selalu merasa gelisah entah kenapa.
Aku membuka nomor yang kudapat bertuliskan nomor 25, berarti sepertinya aku mendapat tempat duduk di belakang. Dan yang benar saja aku mendapat tempat duduk di belakang pojok kiri. Ah, sial.
Aku langsung saja duduk dan menyiapkan beberapa buku untuk pelajaran hari ini, saking sibuknya aku tidak sadar jika ada seseorang yang menuju kemari dan langsung duduk di sebelahku begitu saja tanpa ada suara sedikit pun. Tentu saja aku sedikit kaget dan menatapnya sebentar.
"Kenapa harus orang ini."
Devan Pov
Pagi ini sepertinya kelas sedang kedatangan murid baru, aku memang sempat memperhatikannya sekilas, karena tadi dia sempat memandangku dan tertangkap basah olehku tentu saja, tapi yang membuatnya sedikit menarik adalah, ekspresinya yang datar itu. Aku tau dia tadi sebenarnya gugup sekali saat sedang memperkenalkan diri, itu terbukti dengan pandangannya yang tertuju ke bawah, tapi meskipun begitu dia tetap memperlihatkan muka datar seolah-olah tanpa ekspresi. Pandangannya pada ku tadi juga bukan tatapan memuja seperti para siswi lainnya, melainkan tatapan seperti .. entahlah.
Dia itu sedikit tinggi, berambut lurus panjang terurai, berkulit putih agak pucat, sebenarnya jika diperhatikan dia itu cantik, tapi seperti ada aura misterius yang melekat pada dirinya, sehingga menutupi kecantikannya itu.
"Menarik."
Tapi ada hal yang membosankan hari ini, guru sialan itu ingin me-lotre tempat duduk, tentu saja aku anti dengan hal semacam ini, aku lebih memilih duduk sendirian daripada duduk dengan orang asing. Saat tiba giliran ku, aku mendapat nomor 24, otomatis aku tetap duduk dibelakang hanya saja di pojok kiri, aku bergegas ke tempat duduk baruku dan ternyata sudah ada satu orang yang duduk di sana. Aku berjalan mendekat dan ternyata dia tidak menyadari kehadiranku karena sibuk dengan buku-bukunya itu. Dan dengan santai, aku langsung duduk saja di sebelahnya. Sepertinya dia kaget dengan kehadiranku yang tiba-tiba. Aku pun menoleh sekilas kepadanya dan secara tidak sadar aku memberikan senyum sinis padanya.
"What's wrong."
Minta tolong vote ya teman-teman😊👍
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY MEDICINE
Romance"Kamu sudah masuk ke dalam kehidupanku Angeline. Tidak ada jalan untuk keluar dari sini. Turuti saja perintahku maka aku akan memperlakukanmu dengan baik dan tinggallah di sisiku SELAMANYA." Devan Edbert~ "Kau keterlaluan Devan. Aku tidak akan pern...