BERITA tentang penyerangan Rumah Sakit Omaruru muncul di televisi beberapa saat setelah J menerima kabar dari Tea jika helikopter mereka rusak. Ia membatalkan semua rencananya hari itu demi bisa menjemput teman-temannya. Tea sudah mengirimkan koordinat. Lokasinya dua jam berkendara dengan mobil dari tenda mereka.
Dari kejauhan, J dapat melihat nyala api unggun di samping helikopter yang teronggok miring di tengah gurun. Ketika jipnya berhenti di samping heli rusak itu, ia baru sadar api unggun yang dibuat teman-temannya cukup besar sampai dapat digunakan untuk memanggang seekor antelop muda. Tidak banyak kayu kering yang bisa dipakai sehingga mereka mencabut salah satu kursi heli agar bisa dibakar.
Tea mengulurkan seekor ulat panggang dari pohon mopane. Ulat jenis itu berlimpah di sini. Setelah dipanggang, warnanya berubah hitam dan teksturnya agak kering. Sebagai camilan, ulat itu bisa jadi sumber protein yang baik.
Semua orang duduk mengelilingi antelop panggang. Baunya lumayan harum, meski J tahu hewan itu tidak diberi bumbu apa-apa. Bagas yang menembak antelop itu tadi, lalu Challa yang menguliti dan membersihkan organnya. Challa juga yang didapuk sebagai head chef makan malam mereka karena dialah satu-satunya pribumi di sini, makanya lebih paham bagaimana cara mengolahnya.
Tatapan J langsung terpaku pada Katlyn. Ia berjalan mendekat. Katlyn sedang menggigit daging bakar di samping Looney. Sejak J tiba, Katlyn tak memandangnya sama sekali.
"Kamu terluka." Ia berjongkok di sebelah Katlyn, mengamati perban yang mengelilingi lengannya.
"Keserempet peluru waktu nyelamatin aku." Looney menyahut. "Boleh minta obat nggak? Kakiku gosong, nih." Ia menunjukkan luka bakar di pahanya, berharap diberi obat kuat secara cuma-cuma.
J merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak yang mirip wadah rokok. Ia membuka tutup kotak itu sebelum menyerahkan sebutir pil hijau pada Looney.
"Kamu juga harus minum ini." J mengulurkan satu untuk Katlyn. "Nggak berbahaya. Obat ini bisa mempercepat kesembuhanmu," imbuhnya ketika Katlyn tampak ragu.
Akhirnya, Katlyn menerimanya.
"Helinya kelihatan parah." Kepala J menoleh ke arah Tea yang asyik mengunyah ulat panggang.
"Beyond repair." Tea menjawab setelah menelan. "Kami diserang waktu di rumah sakit. Mereka siapa?"
J menggeleng. "Kita akan cari tahu besok. Udah dapet sampelnya?"
Tea menunjuk kotak abu-abu di sebelah Challa duduk.
"Apa ada kemungkinan mereka ngelacak kita sampe sini?"
Pertanyaan Katlyn membuat perhatian J beralih padanya lagi. "Mungkin."
"Kalau gitu, tenda kita nggak aman."
"Malem ini, kupastiin kalian bisa istirahat dengan aman di sana."
"Mereka membunuh semua orang."
J tak menyahut. Katlyn menghela napas lelah. "Ratusan orang tewas. Apa alasan mereka ngebantai semua orang kayak gitu? Apa ini ulah Krotos juga?"
"Siapa pun yang ngirim mereka, nggak ada hubungannya sama Krotos."
"Tahu dari mana?"
"Krotos baru ngirim orang-orangnya ke Namibia setelah berita tentang penyerangan rumah sakit menyebar ke mana-mana." J memandang mereka semua secara bergantian. "Hancurin wadah virus kayak Rumah Sakit Distrik Omaruru sama aja ngacauin rencana awal Krotos buat nyebarin D6 sebanyak mungkin ke seluruh dunia."
"Ngelawan Krotos aja udah ngerepotin, sekarang nambah musuh baru?" keluh Looney lesu.
"Aku nggak lihat mereka sebagai musuh."

KAMU SEDANG MEMBACA
C.R.T Vol. I [Published by Karos]
Mystery / Thriller"Kapten lihat cewek rambut putih yang di sana itu?" tunjuk Tea. "Katlyn?" Dia mengangguk. "J membunuh mamanya, menjebloskan papanya ke penjara, dan membuat hidupnya jungkir balik dalam satu malam. Sekarang? Mereka suami istri di Kartu Keluarga." Kat...