#JustSpoiler
Wafi 💙 Lara.
.Lara baru saja selesai mengganti seprai yang semalam menjadi saksi kegiatan panas mereka. Tak pernah menyangka jika akhirnya bisa menunaikan kewajiban istri yang sesungguhnya. Mengingat lagi membuat kedua pipinya terasa hangat.
"Udah selesai?"
Tubuh Lara menegang merasakan lingkar tangan besar melingkupi perutnya. Lehernya yang terekspose terasa geli karena laki-laki di belakangnya tengah memberikan kecupan-kecupan ringan.
"I-ni baru aja sele-sai," jawab Lara merinding merasakan jilatan lembut di tengkuknya. "Mas..."
Hanya geraman terdengar dari tenggorokan Wafi. Apa lagi saat mulutnya memberikan isapan pada bahu Lara menumpuk lagi hickey yang semalam menjadi lebih pekat warnanya. Lara ikut memejamkan mata menikmati sensasi nikmat yang cepat menyebar dalam dirinya.
Lara menyadari jika tindakan Wafi makin menuntut. Kedua tangannya telah berkelana menyentuh tubuh Lara tanpa sungkan. Belum sempat membawa tubuh Lara agar menghadapnya, instrumental ponsel berhasil mengendalikan libido yang hampir saja mendobrak.
Wafi melepaskan tubuh Lara lalu meminta izin untuk menerima panggilan seluler. Ekspresi wajahnya yang muram makin ditekuk. Tentu saja itu pengaruh akan hasratnya yang terpaksa meluncur bebas sebelum penuntasan.
"Kenapa, Mas?"
"Ada-ada aja."
"Maksudnya?" kedua alis Lara bertautan.
"Tahu aja kalau aku nggak jadi balik hari ini. Ada sedikit masalah kerjaan," sahut Wafi tak berminat.
"Bagus, dong, Mas. Coba kalau udah di pesawat?"
"Ya, tapi, kan, kamu jadi sendirian lagi di kamar."
"Aku nggak apa-apa. Seharian ini kita juga nggak kemana-mana, kan? Lebih baik urus kerjaan yang emang butuh kehadiran Mas Wafi."
"Istri aku bijak banget, sih. Bikin aku makin nggak rela ninggalin kamu sendirian," ucap Wafi seraya membingkai wajah Lara. Lalu kepalanya mengatur posisi hendak memberikan ciuman.
"Mas? A-aku lapar."
Gerakan Wafi terhenti seketika. Terlebih suara yang berasal dari dalam perut Lara membuatnya nyaris berdecak. Menyalahkan diri akibat gairahnya yang sejak semalam begitu bertumpuk dalam isi kepalanya. Setelah berhasil menjajah tubuh Lara hingga pagi sudah pasti istrinya kehilangan banyak tenaga.
"Aku kayak orang maniak, ya, Ra?" tanya Wafi meringis.
"Maniak?" Lara kebingungan akan satu kata ambigu itu.
Wafi mengangguk cepat. "Maniak banget. Maunya makan kamu terus. Aku harap kamu nggak kecewa lihat perubahan aku yang frontal kayak gini."
Kejujuran Wafi sungguh membuat Lara serba salah harus menjawab apa. Kedua pipinya menyebar warna merah yang tersamar. Sedangkan Lara sendiri paham jika tingkah polah Wafi yang sekarang bukan hal yang aneh mengingat sangat lama ia tidak memberikan hak penuh Wafi sebagai suami.
.
Astaga Kangmas bule makin lepas kontrol yes kelakuannya 🙈
Honeymoon scene (klik 👇👇)
..
..Selengkapnya baca di KARYAKARSA. Temukan kebucinan lainnya yang bikin panas dingin 🔥
Fyi : Berhubung novel cetak sudah sold out di mana-mana, maka 11 bonus part Wafi-Lara tersedia di KARYAKARSA dan hanya bisa diakses selama bulan Mei 2023.
Nih, list sub judulnya ⬇️
*30 November 2020
EL alice
KAMU SEDANG MEMBACA
Duka Lara (series) ✔
Romance#bukanceritareligi "Jodoh itu cerminan diri. Bukan dengan mata manusia biasa pantulan diri kita terlihat. Tapi cermin Allah yang menilainya. Allah yang memantaskan dengan siapa kita berjodoh. Dan kamu ... adalah pilihan Allah yang dipantaskan menjad...