11.MN>NO

3.7K 474 49
                                    

Yahoo~jangan lupa tinggalkan jejak🔍.

Author Pov.

Seakan waktu terhenti, semua terjadi begitu cepat. Para siswa maupun siswi langsung mengerubungi tubuh Milky yang sekarat di bawah sana.

Alki langsung berlari mendekati Jidan dan melayangkan pukulannya, dia shock, kedua tangannya bergetar hebat. Dia melihat begitu jelas tubuh Milky terjun dengan bebasnya.

"BERHENTI! APA YANG KALIAN LAKUKAN!?" Harvy masuk begitu juga dengan Judith, mereka memisahkan Alki dari Jidan. Dan menatap kaget Lucas yang hampir jatuh karena terus menyeret tubuhnya ke tepi.

Judith langsung mendekatinya "Lucas lo mau apa!?" Seru Judith seraya menarik tubuh Lucas, tapi remaja itu meronta dengan air mata kepedihannya.

"GO AWAY!! MOMMY!! HIKS..MOMMY DON'T DEAD PLEASE HUHUU MOMMY!!" Lucas berteriak histeris, Judith merasakan firasat buruk dan memilih untuk melihat ke bawah.

Deg..deg..

Judith membeku, wajahnya pucat setelah melihat tubuh Milky dibawah sana "Siapa..SIAPA YANG LAKUIN ITU!?" Seru Judith emosi. Dia menyeret Lucas untuk menjauh dari tepi. Dia berjalan dengan emosi yang memuncak ke arah Jidan, dan hampir melayangkan pukulannya.

"Calm down, kami cuma mau kasih ni bule pelajaran, tapi si pecundang ini datang dan ngelindungi dia. Kami gak salah dong" Elak Jidan malas, dia mendengus begitu melihat reaksi Judith. Judith terdiam, dia mengepalkan kedua tangannya.

Ingin sekali dia membunuh Jidan sekarang juga.

"Hiks..Mommy..please..save Mommy..please.." Mohon Lucas, seakan tersadar Judith langsung berlari dengan Lucas di punggungnya.

Dia panik, jadi dia tak bisa berfikir jernih "M-milky..HARVY CEPAT TELEPON AMBULANCE!!" Teriaknya sebelum turun ke bawah. Harvy yang tak tau kejadiannya hanya mengikuti langkah Judith.

Sekaligus menelepon ambulance, diikuti Alki di belakangnya yang sudah pucat pasi mendengar ucapan Lucas "M-mommy..Milky..adalah Mommy.." Lirihnya linglung, hampir saja dia jatuh dan berguling di tangga, tapi dengan cepat dia menahan tubuhnya.

Air mata tergenang, air mata penuh penyesalan "Hiks..Milky...tidak..m-mommy.." Racau Alki, dia menggeleng ribut dan berlari kencang.

"ITU GAK MUNGKIN!!" Teriakannya menggema, Judith dan Harvy hanya bisa berpasrah diri dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sedangkan itu, Jhonson, Jackob dan Jilbert sudah histeris di bawah. Jackob memeluk erat tubuh Milky yang sudah berlumuran darah, air matanya terus mengalir dan terus memanggil namanya.

"Hiks....Milky bangun....hiks.....kumohon..bangun.........BANGUN MILKY BANGUN!!" Yang melihat hanya bisa menahan tangis mereka, ini tragis sekali.

Jilbert menyentuh kepala Milky dengan tangannya yang bergetar dan dingin "Darahnya semakin banyak...hiks..Milky.." Isaknya.

Jhonson berusaha menahan isakannya, air matanya tak mau berhenti. Ditangannya ada ponsel yang terhubung dengan Rumah sakit, tangannya bergetar dan lemas sekali.

Darah Milky ada dimana-mana...Jhonson takut..dia amat takut melihat darah Milky, seakan hal ini pernah terjadi.

Sebuah ingatan terlintas.

"Jika kau melukai tubuh Harvy, maka satu luka akan ada di tubuhku"

Jhonson tersentak, suara wanita dewasa yang terdengar tenang. Tapi terlihat jelas tangannya berdarah dengan pisau yang menancap disana.

"Ayolah..CEPATLAH SAMPAI!! KALAU SAMPAI DIA TAK SELAMAT HANYA KARENA KALIAN!! KUBUNUH KALIAN SEMUA!" Amuk Jhonson pada pihak rumah sakit. Dia panik tapi pihak rumah sakit merespon dengan tenangnya.

Jackob meratap, mengelus pipi Milky yang dingin dengan tangannya yang berlumuran darah "Milky..hiks..maafin aku.." Lirihnya pilu, dia kembali memeluk Milky.

Tak perduli pada seragamnya yang penuh dengan darah Milky.

Sedangkan itu Jidan berlari menyusul yang lainnya, dia harus meminta penjelasan terlebih dahulu. Jidan menghadang Judith dan Harvy, sampai akhirnya keduanya berhenti berlari.

"Kenapa sih lo pada, dia itu cuma si pecundang!!" Seru Jidan kesal, tapi seruan itu membuat emosi Harvy dan Judith memuncak. Dengan cepat Harvy mencengkram kerah seragam Jidan dan menatapnya geram.

"BRENGSEK! DIA ITU MOMMY!! DAN LO UDA NGEBUAT MOMMY DALAM BAHAYA!!" Teriaknya emosi sekaligus sedih, Jidan terdiam. Seakan mencerna ucapan Harvy.

Judith menyambung ucapan Harvy dengan nada dingin "Kalau sampai Mommy pergi, lo berhadapan sama gue" Jidan terdiam, dia membeku setelah kewarasannya datang kembali.

"M-maksud lo?"

"Ya, Milky adalah Sugar Mommy kita yang menyamar" Jidan merasakan kedua kakinya melemas, dia jatuh berlutut dengan wajah pucat dan keringat dinginnya.

Mendongak dan menatap kosong keduanya "Tidak...mungkin.." lirihnya pilu.

"KATAKAN JIKA ITU TIDAK MUNGKIN!! LO SEMUA BERCANDA KAN!?" Seru Jidan menggila. Dia tertawa dan sesekali berteriak lagi.

Harvy, Judith dan Lucas mengabaikan teriakan itu, mereka kembali berlari menuju tempat jatuhnya Milky.

Yang terpenting, saat ini adalah keselamatan Milky.






















Tbc..

Nungguin ya~ tataraaaa

Sugar Mommy [Tritologi My Ceo]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang