4.DE>EF

5.4K 576 51
                                    

Sudah lihat judul barunya? Ehem, agak dewasa sedikit book yang satu ini, jadi yang merasa masih kicik harap jauh-jauh.

Author Pov.

Ke 6 remaja tampan sudah sampai di sebuah Penthouse yang megah dan mewah. Taman yang luas disertai lampu elegan, kolam ikan arwana.

Dan parkiran yang berisi 5 mobil Expander, 2 mobil sport dan 6 mobil Alphard. Motor ninja merah 3, ninja biru 2.

Mereka berpakaian yang agak vulgar untuk ukuran remaja 17 tahun. "Mana Mommy, gue uda kangen" Gumam Harvy seraya memainkan choker yang terpasang di lehernya.

Rambut putihnya yang biasanya berantakan, kini terlihat rapi. "Tumben ya Mommy minta kita pakai baju yang agak terbuka gini" Celetuk Judith.

"Entah, mungkin aja Mommy bosen dengan gaya Softboy kemarin" Celetuk Alki yang tengah merapikan rambut pinknya. Jangan sampai dia terlihat jelek di hadapan Mommynya.

"Kalian siap gak, jika suatu hari Mommy uda gak butuh kita lagi dan kita dibuang?" Tanya Jilbert pelan.

Mereka menggeleng ribut, tak mau membayangkan jika suatu hari Mommy mereka membuang mereka. Karena Mommy mereka adalah satu-satunya penolong mereka, dari kejadian 6 tahun yang lalu.

"E-enggak..j-jangan sampai Mommy ngebuang gue.." Lirih Jhonson. Dia tidak mau dibuang, dia takut sendiri dan bayang-bayang masa lalu kembali lagi.

Harvy diam, dia juga tak mau. Baginya tidur di Penthouse Mommynya lebih bahagia, ketimbang tidur di mansion keluarganya. Yang ada hanya makian, cacian, teriakan dan pukulan.

Walau status mereka saat ini hanyalah Baby and Mommy, tapi yang terpenting mereka masih bisa melihat dan mendengar suara Mommy mereka dengan jelas.

Tak masalah jika mereka diminta untuk bertelanjang di depan Mommy mereka, atau diminta untuk melakukan hal lain, mereka tak masalah sama sekali.

Sekarang saja mereka memakai celana hitam yang ketat dan mendepak bentuk kaki dan bagian depan belakang mereka, kemeja putih yang tipis sampai dada bidang dan tubuh bagian atas mereka tembus.

Mereka berada di ruangan khusus untuk mereka, Penthouse sudah sepi karena para pelayan dipulangkan lebih cepat. Kalian tau apa pekerjaan sampingan mereka?.

Klak klak.

"Oh my sugar baby~ you all have come in baby~"

Mereka menoleh dengan wajah yang cerah, seperti ada telinga anjing dan ekor saat mereka menoleh tadi "Mommy~"

Gadis yang dipanggil Mommy itu masuk dengan anggunnya, Dress tipis sepaha yang mengekspos tubuh indahnya. Dan setengah wajah cantiknya yang tertutup topeng putih yang dihiasi berlian asli.

Gadis itu berdiri di hadapan ke 6 nya yang duduk di sofa melingkar. Mengelus dagu mereka satu persatu dan memberikan ciuman mesra di pipi masing-masing.

"Sudah nunggu lama?" Tanya gadis itu lembut dan duduk di pangkuan Judith. Judith tersentak, aroma vanilla menguar dari tubuh gadis dipangkuannya.

Membuat remaja berambut merah itu gugup sekaligus merona, perlahan tangannya melingkar di pinggang ramping gadis dipangkuannya "Enggak Mom, kami belum nunggu lama" Bisik Judith sensual.

Gadis itu tersenyum dibalik topengnya dan menarik tali choker Judith sehingga wajah mereka sangat dekat "M-mommy?" Judith gemetar, dia masih tak biasa walau sudah lama menjadi Baby sugar.

Gadis itu tersenyum lembut dan mengelus pipi Judith "Kalian menggoda sekali malam ini heum" Ucapnya santai seraya turun dari pangkuan Judith.

"Demi Mommy, apapun kami lakukan" Ucap Jidan riang diserta senyum lebarnya. Dia bagai bocah kecil yang polos.

Gadis itu mendekati Jidan dan mengelus pipinya. Kemudian.

Plak!

Tamparan melayang dengan kuat di pipi kanan Jidan, mereka diam saja karena itu sudah biasa. Jidan terdiam, pipinya berdenyut tapi sensasi memuaskan didapatnya.

"Oh yeah Mommy, you know what i want" Desah Jidan perlahan dan menelusuri leher Gadis itu. Wajahnya memerah menahan sesuatu yang hendak keluar.

Grep.

"Mommy, i want you tonight" Bisik Harvy lembut. Dia mau Mommynya, bukan untuk melakukan hal itu. Karena selama mereka menjadi Sugar Baby, mereka tak pernah melakukan hubungan intim.

Paling berat mereka hanya french kiss dan berpelukan. Tugas mereka sebagai Baby sugar adalah mengikuti segala keinginan Mommy mereka.

Seperti datang ke Penthouse dengan pakaian yang diminta, bisa ber cosplay sebagai Maid atau apapun itu.

Mereka dibayar? Oh tentu saja, untuk 1 malam mereka dibayar 750 juta rupiah 1 orang. Bayangkan saja selama 1 minggu mereka datang sebanyak 3 kali.

"Mom, I love you" Bisik Alki yang bergabung bersama mereka, memeluk gadis itu dari kiri dan menggigit telinga Mommynya.

Gadis itu tak menjawab, sebenarnya mereka tak boleh mencintai Mommy mereka. Karena sudah ada di dalam syarat yang mereka buat.

"You know baby, you can't love me even you die" Ucap gadis itu santai. Seringai seksi terbentuk sempurna di wajahnya.

Alki menunduk sedikit, dia menahan rasa sakit atas penolakan ke sekian yang dia terima dari Mommynya. Bukan hanya Alki, namun Jilbert, Jhonson, Harvy, Judith dan Jidan juga mencintai Mommy mereka.

Pacar mereka hanya pengalihan kalian tau.

Buat aku jatuh cinta, disaat kalian sendiri menyiksaku di sekolah-Batin gadis itu.

Mereka melanjutkan kegiatan mereka di kamar itu, walau tak sampai ke bagian tusuk-tusuk. Namun mereka harus mandi air dingin dan melakukan itu sendiri di kamar mandi.

Selagi mereka di kamar mandi, gadis itu duduk menghadap jendela besar di kamar itu, dengan segelas cocktail ditangannya.

"Buat aku jatuh cinta, disaat kalian dengan semangatnya menyiksaku" Bisik Milky dengan tatapan dinginnya. Dia mau tau, bagaimana cara mereka membuat Milky jatuh hati pada mereka saat Milky hanyalah seorang gadia culun tak menarik mata.

Hanya Jackob yang tau tentang dirinya, dan Jackob berhasil masuk ke salah satu sudut hatinya. Ada cerita dibalik keberhasilan Jackob dan akan diungkapkan di lain waktu.
























Tbc..

Ciee yang berhasil jawab di kolom komentar, uhuy😎.

Sugar Mommy [Tritologi My Ceo]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang