13.OP>PQ

3.7K 450 32
                                    

Yahoo~Jangan lupa votenya😎.

Author Pov.

Kamar inap Milky ramai, tapi sunyi. Apakah kalian paham? Di dalamnya ramai orang, tapi keadaannya sunyi senyap. Mereka tak bersuara sama sekali.

Milky sendiri terlelap dengan damainya di ranjang, dengan masker oksigen yang menutupi mulut serta hidungnya. Perban yang berada di kepalanya, ini buruk sekali.

Paman dan Tante Milky tadi sudah datang, mereka memaki habis-habisan Alki yang dengan beraninya ikut ke Rumah Sakit. Namun Alki menerima cacian itu dengan tenang, ini memang termasuk salahnya.

Lyn, Leeva, dan Gara sudah datang menjenguk, hampir saja mereka memukul habis Alki, jika tidak ditahan yang lainnya.

Delta dan Derlon tadi datang dengan air mata yang bercucuran, kaki mereka lemas bagaikan jelly saat mendengar kabar dari Rumah Sakit.

Lucas sudah dioperasi, pelurunya sudah diangkat. Dia hanya perlu istirahat di kamar sebelah.

"Perlu kah kita melaporkan Jidan ke penjara?" Tanya Jilbert pelan, dia sedang mengupas kulit apel. Mana tau nantinya Mommynya sadar dan bangun, Jilbert akan segera memberikan apel kupasannya.

Harvy yang sedang menyelimuti Milky lantas berhenti "Gue gatau, takutnya Mommy gak setuju kalau kita lakuin itu" Gumamnya, Harvy tak mau beranjak dari sebelah ranjang Milky.

Dia hanya takut, jika dia pergi, saat dia kembali Milky akan ditutupi dengan selimut putih sampai ke wajahnya. Harvy tak mau membayangkannya. "Kita serahkan saja keputusannya pada Mommy, lagipula Jidan akan lolos dengan mudah. Dia kan anak Ketua Mafia" Ungkap Judith.

Mereka baru ingat hal itu "Lalu untuk Alki?" Tanya Alki polos. Mereka tak tau apa yang terjadi, tapi sejak kejadian di rooftop tadi siang. Sifat Alki berubah drastis, dia nampak lebih tenang dan cara bicaranya lain.

Alki yang sekarang, sama dengan Alki yang selalu ada saat berperan sebagai Sugar Baby. "Lo duduk diam disitu, untung Lucas gak nuntut apapun." Ketus Jhonson, dia tak suka melihat tingkah Alki yang pura-pura polos itu.

Rasanya mau dia pites aja, menyebalkan "Ouh, oke" Gumam Alki kemudian merebahkan tubuhnya di sofa panjang. Kamar inap Milky sekelas VIP, ada sofa panjang, ada TV ada Kulkas.

Mereka kembali hening, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Walaupun begitu mereka masih sedih mendengar ucapan Dokter yang memeriksa Milky tadi.

Ada dua kemungkinan yang terjadi, saat Milky sadar nanti. Dia akan amnesia permanen, atau amnesia sementara, mereka hanya berharap Milky membuka matanya. Amnesia bukan masalah, mereka bisa mengulang kenangan indah bersama.

"Sebaiknya kalian kembali ke kamar Lucas, jam jenguk akan segera habis"

Ucapan sopan itu membuat dahi mereka berkedut, apa maksudnya ini. Apa mereka diusir butler rendahan seperti Derlon "Lo gak punya hak buat ngusir kami" Ucap Jackob dingin. Dia tak mau beranjak kemanapun, harus selalu berada di dekat Milky.

Derlon memandang datar mereka "Ini peraturan rumah sakit, hanya 2 orang yang boleh menjaga pasien. Aku dan Delta adalah Butler pribadi Nona, sedangkan kalian hanya Sugar Babynya, akan lebih baik kami yang menjaga Nona. Kalian urus saja masalah di sekolah kalian"

Setelah mereka cerna, apa yang Derlon ada benarnya. Mereka harus ke sekolah besok dan menyelesaikan urusan yang pastinya mendatangi mereka.

Dengan berat hati mereka berdiri, sebelum pergi mereka mencium punggung tangan kanan Milky. Seperti yang mereka lakukan setiap perpisahan pada Mommy mereka.

"Harvy pulang dulu Mom, cepatlah sadar" Bisik Harvy lembut di telinga Milky. Harvy tau Milky pasti mendengarnya, karena Harvy juga pernah koma dan mendengar suara orang disekitarnya.

"Kami menunggumu Mom, kembalilah" Bisik Jilbert, dia benar-benar sayang pada Milky dan berharap bisa memulai sesuatu yang baru. Tanpa ada hubungan Baby dan Mommy sugar, murni hubungan antar lelaki dan perempuan.

Judith mencium tangan Milky "Cepat sadar cantik, jangan jadi Putri tidur" Lirih Judith. Kemudian berganti dengan Jhonson, Jackob baru yang terakhir Alki.

Setelah ke 6 nya keluar dari kamar, Derlon dan Delta langsung melepas kancing atas pakaian mereka. Pakaian khas butler yang melekat di tubuh mereka selama seharian.

Hari ini terasa sangat panjang, urusan rumah, urusan Rumah Sakit "Aku hamya berharap Nona hilang ingatan. Agar dia bisa memulai kehidupan normalnya sebagai gadis remaja" Ucap Derlon tenang.

Selama 2 tahun dia melayani Milky, tak pernah sekalipun dia melihat Nonanya itu pergi bersenang-senang dengan teman seumurannya. Dia hanya terus bersama para Sugar Babynya dan bekerja di malam hari.

Milky sudah menyelesaikan pendidikannya, dia jenius sedari kecil. Jadi lompat kelas bukan hal yang aneh baginya. "Aku sudah menduga ini akan terjadi" Ucap Delta tenang.

Derlon menoleh kearahnya "Maksudmu?" Delta menghela napas panjang kemudian berbicara.

"Ada seorang Pria paruh baya yang mendatangiku, dia berkata akan ada hal buruk terjadi lagi di hidup Nona Milky. Aku hanya membingungkan, kenapa ada kata lagi di dalam ucapannya" Delta berujar dengan lemas.

Derlon mengangguk, benar juga "Benar, kenapa ada kata lagi. Tidak menutup kemungkinan jika di dunia lain atau kehidupan lain Nona Milky mendapatkan kejadian serupa, seperti di pukul? Atau ditembak dan jatuh? Atau kecelakaan? mungkin saja dunia lain itu memang ada"

Karena mereka hidup di dunia Parralel, dunia lain dari dunia yang ada. "Semoga, Nona yang ada di dunia lain sana. Bahagia" Bisik Delta. Dia hanya mau Nona nya bahagia, dimanapun dia berada.

Delta..kamu hanya gatau, apa yang gak Milky rasakan.

Di tembak 2 kali, sudah dia rasakan.
Kecelakaan mobil sampai lupa ingatan, sudah dia rasakan. Jatuh dari kapal pesiar yang besar dengan luka tembak dibahu juga sudah dia rasakan.

Diculik bucin sendiripun, sudah Milky rasakan. 3 kali ke alam bawah sadar pun sudah Milky rasakan.























Tbc..

Hayo yang belum follow Ryn, follow hayuk atuh😎.

Sugar Mommy [Tritologi My Ceo]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang