Semua sudah terlambat, Taehyung pergi.. Pergi membawa separuh hati dan raga Jeongguk
Senyuman itu sudah tak bisa ia lihat lagi, Ayah dan bunda mertua diam membisu menatap tangisan Jeongguk sore ini
Di mobil Jeongguk menatap lama pantulan nya di spion, mata indah ini milik Taehyung
Ntah dia harus senang karena dapat memiliki Taehyung atau sedih karena tertinggal jauh dari genggaman Taehyung
Taehyung sang surya belum redup, itu keyakinan Jeongguk saat ini
Jeongguk tak akan menandatangi surat cerai itu, tidak akan pernah, mencintai Taehyung adalah kebutuhannya saat ini
Taehyung pergi dari kota ini, pergi jauh dan tak akan kembali lagi mungkin
Pergi ke Busan, tempat yang ntah kenapa dia ingin kunjungi dan menetap
Tidak tau saja jika itu kota kelahiran Jeongguk sang suami
Dia ingin menjadi penyanyi cafe, mendukung gerakan sosial serta membantu di panti di sisa tenaga dan umurnya kini
Wajahnya selalu tersenyum elok, matanya gelap pandangannya kosong menyiratkan kesedihan sebenarnya namun sangat tulus, sangat di sayangkan jika terlewat sedetik saja
.
.
.Taehyung membawa tongkatnya menuju tempat kerja, sebenarnya tidak ingin merepotkan orang tua lagi namun Ayah dan Bunda memaksa untuk membelikan apartemen di kawasan dekat cafe Taehyung bekerja
Pekerjaan itu hasil Taehyung mencari sendiri, sebenarnya ada songsongan serta campur tangan tuan Kim di dalamnya
Disisi lain Jeongguk memilih untuk pulang ke apartement nya, tempat penuh kenangan dengan Taehyung sang istri tercinta
Taehyung yang memilih pergi dengan sejuta cinta dan penyesalan Jeon Jeongguk di dalamnya
Menatap dapur yang biasa Taehyung pakai untuk memasak, biasanya disana Taehyung menawari makanan serta senyuman tulus
Tersenyum sendu
Rambutnya Acak-acakan, kumisnya tak terurus, rambutnya mulai panjang
Penyesalan memang di akhir dan Jeongguk sadar itu
Melangkah pelan ke gudang, tempat Taehyung terisolasi dan menangis pilu tiap malam atas ulahnya
Air matanya mendobrak turun
Disana Taehyung tidur, bersama dengan tumpukan kardus hanya terlapisi kardus bekas untuk alas tidurnya
Jahat, dia sungguh jahat selama ini
Menutup mata dan mendongak ke langit-langit plafon, dia tersendu
"Maafkan saya Taehyung"
Yoongi selalu tau apa yang di lakukan Taehyung selama di Busan, dia selalu di samping Taehyung tanpa pernah Taehyung tau
Yoongi masih mencintai Taehyung namun ia tau Tuhan masih memberi cobaan kepada rumah tangga Taehyung dan Jeongguk
Mereka saling mencintai, Yoongi benar kan?
Ada batu di sana, cukup besar dan akan menyakiti Taehyung nanti
Yoongi berlari dan menendangnya, tak akan cukup waktu jika dia harus berjongkok mengambil
"Akh"
Sialan, ternyata batu itu cukup besar untuk ditendang!
"Siapa disana?" Taehyung bersuara saat telinganya mendengar suara di sekitarnya
"Maaf tuan, mengejutkan mu" Suara Yoongi berusaha dia ubah, namun kerutan di dahi Taehyung membuatnya khawatir
"Oh, lain kali hati-hati ya" Namun salah, dia tersenyum tulus manis di akhir
"Inilah sebabnya aku mencintaimu Taehyung" Taehyung sudah pergi dari hadapannya
Yoongi tersenyum kecil
"Semoga selalu bahagia"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR (KOOKTAE)
FanfictionPerjodohan yang mengakibatkan sebuah kesengsaraan untuk Taehyung karena suami kejamnya yaitu Jeon Jeongguk Saat Jeongguk sadar akan cintanya dan ketergantungan kepada sosok manis istrinya, tapi istrinya pergi karena takdir gimana? cus kepoin 🧐