16

4.7K 286 18
                                    

Taehyung disini, melihat dengan mata kepalanya yang masih jelas dan tidak minus sama sekali

Jeon Jeongguk sedang di sofa dengan Taeri di pangkuannya sedang bercumbu mesra bak kelinci musim kawin

Sungguh memilukan memang ia kini, tempo hari ia mendengar pernyataan yang di anggap oleh angannya begitu tulus dari pria Jeon itu kini musnah

Air matanya luruh tanpa bisa ia usap lagi dengan sepasang jari lentik miliknya

"Taehyung, sayang kok berhenti.. " Ucapan mama Jeon menggantung saat melihat air mata dengan tatapan kesakitan milik sang menantu, lalu matanya menatap lurus tepat ke arah kemana mata Taehyung melihat


Terkejut



Jelas






"Mama benar-benar malu membesarkan mu Jeongguk.. " Kata-kata penuh dengan kesakitan


Jeongguk mendorong tubuh sintal sang mantan kekasih, Jeongguk masih buta namun ia tau sang mama tenang marah dan menangis



"Ma, dengarkan aku.. "

"CUKUP! MAMA PIKIR KEPUTUSAN PAPAMU UNTUK MEMBUAT KAU DAN TAEHYUNG BERCERAI ADALAH HAL YANG PALING BAIK"

Mata Jeongguk melotot terkejut ke arah yang ia anggap mamanya berdiri

"Mari berpisah Jeong" Lirih, suara orang yang begitu Jeongguk rindukan sungguh lirih nan memilukan, penuh dengan rasa kecewa serta keputusasaan

Jeongguk yakin Taehyung tengah menitihkan air matanya lagi~ karnanya~







"Taehyung, ku mohon dengarkan.. "

"CUKUP JEONG, CUKUP" Teriakan Taehyung sangat menyakitkan sampai ke relung hati Jeongguk, Taehyungnya sudah tak memanggilnya mas seperti dulu, dia salah paham











Taehyung berjalan keluar dari apartemen Jeongguk dengan tangisannya, tangisannya penuh dengan kekecewaan


Jeongguk mencoba mengejar namun Taeri menahannya

"Biarkan dia sayang"

"Shit Up bitch!"



Langkahnya pasti, andalkan insting serta ingatannya

Mama Jeon tak kuasa menahan tangisannya namun matanya menatap tajam ke arah Taeri di ujung sana




"Puas kau jalang?" Kalimat nya begitu menusuk






















Taehyung menangis ditemani hujan pagi hari ini

"Tuhan kenapa? Kenapa aku harus menanggung semua ini?" Langkahnya tak pasti, kadang ke tengah jalan hingga bunyi klakson mobil membuatnya sadar







BRUAK









Jeon Jeongguk disana, penuh darah di temani air hujan serta penyesalan nya

TAKDIR (KOOKTAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang