Dunianya gelap, Taehyung tidak mati namun semua suram sejauh mata memandang
Mata ini milik Jeongguk, Tuhan berkata lain tentang umurnya kali ini
Tuhan masih ingin melihat Taehyung berjuang hidup sekali lagi dengan beban yang diangkat satu namun hatinya ragu, Taehyung ragu saat mendatangi Pengadilan untuk mengurus surat cerai
Taehyung berharap apa yang ia lakukan kali ini benar, Jeongguk akan bahagia setelah ini
Surat perceraian sudah Taehyung genggam di tangan kurusnya, hatinya resah
Antara yakin dan tak yakin dengan pilihan yang ia ambil beberapa hari pasca pendonoran mata
Namun ia yakin Jeongguk akan bahagia setelah ini
Air matanya menetes tiba-tiba tanpa ia sadari, goresan sembilu terasa tak sebanding dengan luka hidup yang harus Taehyung tanggung
"Semoga kamu bahagia Mas" Ucapnya sembari menggores tanda tangan yang diarahkan sang Bunda di sampingnya
Bunda Kim menitihkan air mata juga, bagaimana anaknya selalu menanggung beban atas keegoisan dirinya dan sang suami, Kim Taehyung anak semata wayangnya kini menderita batin
Jeongguk sudah sadarkan diri sejak 2 jam lalu, namun kebingungan menyongsong otaknya kini
Kenapa perbannya sampai ke mata, bukan kah seingat dia hanya kepala yang terbentur aspal pagi seminggu yang lalu
Kondisi Jeongguk berangsur membaik, juga perban di mata akan segera di buka sore nanti
Jeon Jeongguk akan tampan sempurna lagi berkat Kim Taehyung mengorbankan kebahagiaan nan kelengkapan dirinya
Sore hari ini persiapan membuka perban di mata Jeongguk
"Kita buka ya Pak Jeon perban di mata Anda, semoga mata Anda seperti sedia kala" Ucapan Dokter sontak membuat Jeongguk senang serta kebingungan
"Maksudnya?"
"Ada seseorang yang tidak bisa kita sebutkan namanya mendonorkan matanya kepada Anda"
Diam
"Hitungan ketiga Anda bisa membuka perlahan"
1
2
3
Mata itu terbuka perlahan, mencoba menyesuaikan dengan cahaya sekitar
Senyuman kecil nan tulus terbit dari belah bibir tipis milik Jeongguk
Siapa yang mendonorkan matanya untuk seorang pendosa sepertinya~angan Jeongguk sudah sampai ke awang-awang
Pagi telah tiba, suster penjaga masuk ke ruangan Jeongguk membawa bunga hiasan seperti biasa
"Ini kertas Anda tuan?"
Jeongguk menengok kearah tangan suster
Mengambil dan membukanya
Ntah apa yang di baca Jeongguk namun suster melihat mata itu mengalir air mata
Kaki atletis nya menuruni brankar dengan tergesa, dengan gerakan pasti Jeongguk mencopot selang infus nya dan itu membuat suster tercengang, apakah tidak sakit?
"Anda mau kemana tuan?"
"Saya harus menemui istri saya"
"Tuan, ada surat lagi"
Dibuka, terdapat logo pengadilan agama di dalamnya
Surat perceraian dilayangkan atas nama Kim Taehyung kepada Jeon Jeongguk
"Tolong, ini hidup dan mati saya, izinkan saya keluar" Tanpa menunggu suster berkata iya, kaki itu sudah berlari menuju keluar rumah sakit
Berharap Kim Taehyung masih ada dan menunggu nya
Mengingat senyuman itu, mengingat air mata kesedihan lelaki itu membuat jiwa Jeongguk seakan telah ikut menangis pilu
Kim Taehyung istrinya merelakan mata, merelakan kebahagiaan, merelakan hidupnya hancur demi seorang pecundang seperti dirinya
Pendosa
Biadab
Iblis
Umpatan kasar itu keluar di susul air mata mengalir
"Tolong tunggu saya Taehyung, saya mohon"
Tunggulah Jeongguk, Taehyung.. Peluk lah dia di dalam pelikmu..
Ajaklah dia sampai Tua bersama senyuman dan tawamu..
Ajarkan lah arti Cinta dan Hidup yang sesungguhnya..
Pergilah Jeongguk, kejar, larilah sekuat mu dan semua menanti di depan sana
Aku masih menunggu ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR (KOOKTAE)
FanfictionPerjodohan yang mengakibatkan sebuah kesengsaraan untuk Taehyung karena suami kejamnya yaitu Jeon Jeongguk Saat Jeongguk sadar akan cintanya dan ketergantungan kepada sosok manis istrinya, tapi istrinya pergi karena takdir gimana? cus kepoin 🧐