15

4.9K 311 12
                                    

Taehyung masih di rumah sakit, dan sejak hari dimana Jeongguk di suruh pulang orang tuanya sendiri karena alih-alih dia juga sakit, sejak saat itu ia baru menginjakkan rumah sakit ini lagi



Ia tau orang tuanya dan mertuanya mulai muak dengan drama ini



Jeongguk memang buta namun Jeongguk mendengar jelas mesin penunjuk detak jantung Taehyung di sampingnya

Air matanya luruh lagi, mengingat begitu besar penderitaan yang sudah di tanggung Taehyung serta di tambah dengan penderitaan yang dia berikan

Air matanya luruh lagi, mengingat begitu besar penderitaan yang sudah di tanggung Taehyung serta di tambah dengan penderitaan yang dia berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tangannya coba menggapai tangan dingin milik Taehyung di depannya

"Hai, bagaimana kabar mu?" Suaranya tercekat di tenggorokan

"Kau pasti sangat membenci saya, pasti kan Taehyung"

"Saya minta maaf Taehyung hiks, jangan Terima perceraian kita.. Saya, saya butuh kamu hiks" Tangan Taehyung yang tidak di infus ia tempelkan di pipi basahnya


Mata Taehyung mengeluarkan cairan bening, mungkin ia merasakan suaminya sedang bersedih hati



"Sadar Taehyung, mari kita bilang kepada mereka kalau kita saling mencintai dan akan selalu bersama Taehyung hiks a-yo" Sisi rapuh Jeon Jeongguk telah keluar secara alamiah


Cklek

Pintu ruangan Taehyung terbuka, sedari tadi namun sang pembuka yaitu mama Jeon masih ingin melihat kesungguhan sang putra yang menangis tersendu-sendu di hadapan sang istri

Mulai masuk dengan tatapan lembut khas keibuan

"Gguk"

Jeongguk mengangkat kepalanya ke arah sang pemanggil yang ia yakini adalah sang mama

"Ma.. Tolong gguk"

".. Gguk gak mau cerai ma"

Mama Jeon tau, sang anak tak pernah memohon kepadanya namun kali ini rasanya sungguh berbeda,  ia tau Jeon Jeongguk sudah mencintai Kim Taehyung, salah maksudnya Jeon Taehyung

TAKDIR (KOOKTAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang