10

3 1 0
                                    

Johnny POV

Pagi ini dihebohkan dengan teriakan Haechan di dorm. Haechan membawa kabar menggemparkan.

Artikel tentang Lia yang menghabiskan malam minggu bersama seorang laki-laki.

Semalam setelah video call lia menuju hotel. Karena dia belum ingin pulang.

Aku mencoba menghubungi lia. Namun belum ada jawaban.

Kata Haechan Andes juga pagi ini. Aku latihan. Kepercayaan ku pada Lia membuat ku masih bisa latihan dengan baik.

Bulan depan kami akan mulai tour lagi. Dimulai dari Amerika. Aku mengajak Lia untuk bertemu dengan orang tuaku. Aku sudah membicarakan dengan perusahaan bahwa aku menjalin hubungan dengan Lia. Aku juga sudah membicarakan dengan Member dan mereka tidak keberatan. Karena Taeyong dan Taeil Hyung pun juga memiliki kekasih.

Sore aku pulang ke dorm. Setelah bersih-bersih aku berniat menghubungi Lia.

"Hyung kau jangan berfikir untuk terbang ke Indonesia malam ini ya. Jangan melakukan hal gila"

Haechan datang tiba2 ke kamar dengan satu ember Eskrim.

"Aku akan melakukan nya jika 1 jam lagi tidak mendapatkan kabar dari Lia."

"Hyung!!!"

"Hahahaha. Tidak chan. Aku percaya dengan Lia. Malam saat dia tertangkap sedang jalan itu sebelumnya kami sedang video call. Kau pasti tau kan masalah keluarga Andes"

Haechan mengangguk.

"Andes bilang Lia sedang sibuk mempersiapkan video klarifikasi. Nanti akan Di upload di Instagram nya."

Aku hanya mengangguk. Aku memang tidak memfollow Lia. Dunia akan gempar dan bertanya-tanya tentang Lia nanti. Haechan yang memang belum mau mempublikasikan Instagramnya bisa leluasa.


Sekarang aku terbangun. Ini sekitar Jam 1 dini hari. Sepertinya kemarin sore Aku tertidur karena kelelahan.

Kulihat ponselku dan mendapati banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Lia.

Aku menelfonnya. Sudah terlalu larut memang tapi ingin saja.

"Yeoboseyo?"

"John Mian. Aku tidak bisa mengabari mu."

"Tak masalah. Bagaimana? Urusanmu sudah selesai?"

"Iya sudah. Kau belum lihat videonya?"

"Belum. Aku ketiduran hari ini latihan. Aku lelah"

"Kau. Tidak marahkan"

"Hahaha. Tidak Li. Aku percaya denganmu"

"Jeongmal?"

"Hmm."

"Aku fikir kau akan marah, atau cemburu"

"Kau ingin aku begitu?"

"Ani! Aku hanya heran teman2ku biasanya akan marah jika pacarnya bermain dengan  orang lain"

"Hahaha. Aku cemburu Li. Aku marah. Aku hendak terbang ke Indonesia jika saja Haechan tidak menahanku tadi. Tapi aku lebih percaya dengan mu."

Dia mengalihkan panggilan menjadi Video call.

"John. Kau tau. Aku sangat merindukanmu."

Mata lia berkaca-kaca. Lia nampak lebih cantik jika menangis.

"Me too. Aku saat ini sedang menahan agar tidak menyusul mu kesana."

Dia terkekeh.

"Li. I love you"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang